Konflik Rusia Vs Ukraina
Rusia Dicap Lakukan Terorisme Serang Apartemen Ukraina, 33 Orang Tewas hingga Jasad Bocah Ditemukan
Bocah sembilan tahun di Ukraina ditemukan dalam reruntuhan apartemen yang hancur akibat misil Rusia.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
"Kelompok nasionalis mengerahkan senjata yang dipasok AS untuk menghancurkan kota-kota di Donbass," ungkap Kedubes Rusia di AS.
Kedubes Rusia untuk AS menyampaikan angkatan bersenjata Ukraina sengaja mengincar pemukiman warga sipil bahkan di tempat yang tidak ada keberadaan tentara Rusia.
"Tujuan dari federasi Rusia adalah untuk mengakhiri teror rezim Kiev."
"Washington dengan kebijakannya tidak membawa perdamaian semakin dekat, namun sebaliknya, mendorong otoritas Ukraina untuk melakukan kejahatan berdarah baru."
Baca juga: Jadi Bahan Olok-olok Inggris, Putin Disebut Paksa Tentara Rusia Gunakan Traktor sebagai Tank
Sementara itu Kementerian Pertahanan AS berdalih senjata kiriman AS krusial bagi Ukraina untuk melawan gempuran artileri pasukan militer Rusia.
Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin berpendapat konflik yang terjadi di Ukraina saat ini terjadi karena ulah Amerika Serikat dan NATO.
Vladimir Putin mengungkit bagaimana Rusia telah berusaha melakukan berbagai cara untuk mencipatakan sebuah sistem internasional yang adil namun diabaikan oleh negara-negara barat.
Dikutip TribunWow.com dari rt.com, Vladimir Putin pada Kamis (7/7/2022) menceritakan bagaimana usaha konsisten Rusia untuk membentuk sistem keamanan internasional yang adil untuk semuanya telah ditolak.
Baca juga: Sebut Negara Gagal, Eks Penasihat AS Nilai Ukraina akan Hilang dari Peta karena Invasi Rusia
Usaha yang dimaksud oleh Putin adalah merancang sistem pertahanan misil bersama-sama negara barat.
Putin turut mengungkit bagaimana pihaknya telah memperingatkan NATO yang melakukan ekspansi hingga ke negara-negara bekas Uni Soviet namun tidak dihiraukan.
Menurut Putin jika tujuan negara-negara barat adalah memprovokasi perang antara Rusia-Ukraina, maka mereka telah berhasil.
Namun Putin menekankan bahwa negara-negara barat telah kalah di saat Rusia meluncurkan operasi militer ke Ukraina.
"Mereka seharusnya menyadari bahwa mereka telah kalah sejak awal operasi militer spesial kami, karena dimulainya (operasi militer spesial) juga berarti awal dari kehancuran tatanan dunia AS," ungkap Putin.
Putin mengatakan, kehancuran tatanan dunia bentukan AS saat ini tidak bisa dihentikan.
Semenjak gagalnya perundingan damai di Turki, belum ada lagi agenda besar perundingan damai yang dilakukan oleh Rusia dan Ukraina.