Konflik Rusia Vs Ukraina
Ukraina Berencana Lawan Balik, Rusia Kini Gencarkan Serangan di Kharkiv hingga Odesa
Pasukan Presiden Rusia Vladimir Putin mengintensifkan serangan di berbagai wilayah Ukraina di tengah rencana Kiev melakukaan serangan balasan.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
Mantan komandan tertinggi mengutip laporan mengenai posting Telegram terbaru perusahaan Wanger, sebuah kelompok tentara bayaran yang diduga disewa Putin.
Kelompok tersebut mengklaim Moskow perlu memobilisasi 600 ribu hingga 800 ribu orang untuk mendapat kekalahan total Ukraina.
Tak disebutkan bagaimana angka itu diperoleh, tetapi jumlah tersebut dinilai sebagai ilustrasi yang layak terkait skala tantangan yang dihadapi Putin di Ukraina.
Sir James juga diperingatkan bahwa Putin dapat menggunakan nuklir untuk menyamakan kedudukan.
Hal ini dilakukan setelah Kyiv mendapat paket bantuan keuangan dan militer $ 33miliar dari AS yang menurut para ahli dapat mengubah gelombang yang menguntungkan Ukraina.
"Menerapkan logika manusia untuk masalah ini, tampaknya akan menjadi hal yang gila untuk dilakukan," kata Sir James tentang penggunaan nuklir oleh Rusia.
"Saya pikir itu akan mewakili kegagalan strategis besar dan saya tidak percaya pendukung yang dia miliki di seluruh dunia tidak akan mencair. Itu berarti lebih banyak isolasi."
"Tapi seperti yang dikatakan beberapa orang, ini adalah 'ancaman eksistensial' (bagi Rusia). Eksistensial adalah akhir yang sulit, bukan?"
Menurut mantan komandan NATO tersebut, nuklir Rusia lebih unggul daripada yang dimiliki Barat.
"Putin memiliki keunggulan atas Barat adalah bahwa dia memiliki keluarga senjata nuklir. Dari yang sangat kecil hingga perusak kota besar," kata Sir James.
"Di Inggris, kami memiliki perusak kota, tetapi bukan yang kecil."
"Mungkin bagi Putin, eskalasi nuklir tidak sebesar yang kita kira. Saya masih berpikir itu akan mengerikan."
Rusia dikhawatirkan berpotensi menggunakan serangan nuklir taktis di Ukraina menggunakan senjata nuklir hasil lebih rendah dalam upaya untuk memecahkan kebuntuan.
Dan tiran Rusia itu telah berulang kali mengangkat wacana penggunaan senjata nuklir yang menghancurkan Ukraina.(TribunWow.com/Via)