Konflik Rusia Vs Ukraina
Ukraina Berencana Lawan Balik, Rusia Kini Gencarkan Serangan di Kharkiv hingga Odesa
Pasukan Presiden Rusia Vladimir Putin mengintensifkan serangan di berbagai wilayah Ukraina di tengah rencana Kiev melakukaan serangan balasan.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
Korban tewas dalam serangan rudal Rusia di kota tersebut kini diketahui telah meningkat menjadi 19 orang.
"Satu mayat lagi telah ditemukan dari bawah puing-puing sebuah blok apartemen 5 lantai yang hancur dalam serangan rudal di Chasiv Yar," lapor Departemen Utama Layanan Darurat Negara Ukraina di Wilayah Donetsk di Facebook.
Menurut data terbaru Kantor Kejaksaan Agung Ukraina, agresor Rusia melakukan 22.504 kejahatan agresi dan kejahatan perang.
Dari jumlah tersebut, 21.677 terkait dengan pelanggaran hukum dan kebiasaan perang, 73 kasus untuk merencanakan, mempersiapkan, memulai, atau mengobarkan perang, 21 kasus dengan propaganda perang, dan 733 kejahatan lainnya.
Juga, 10.922 kejahatan terhadap keamanan nasional tercatat.
Dari jumlah tersebut, 7.606 terkait dengan perambahan pada integritas teritorial dan tidak dapat diganggu gugat perbatasan Ukraina, 1.283 tuduhan untuk makar, 1.534 tuduhan untuk kolaborasi dengan musuh, 87 tuduhan untuk bantuan kepada kekuatan agresor, 64 tuduhan untuk sabotase, dan 348 kejahatan lainnya.
Adapun hampir seribu anak Ukraina terkena dampak agresi Rusia, 347 di antaranya tewas dan 648 terluka.
Baca juga: Dipasok Barat, Ukraina Lancarkan Serangan Balasan, Rebut Kharkiv dan Pukul Mundur Tentara Rusia
Pakar Sebut Putin Butuh Nuklir dan 800 Ribu Pasukan
Mantan komandan NATO mengatakan satu-satunya jalan keluar bagi Rusia dari invasi Ukraina adalah meningkatkan ekskalasi konflik.
Dikatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin membutuhkan tambahan pasukan atau mengirim nuklir agar bisa menang dari Ukraina.
Ia membutuhkan kemenangan itu karena dikabarkan sedang dalam posisi yang sulit karena terancam digulingkan.

Baca juga: Rangkuman Pidato Putin di Hari Kemenangan Rusia, Tak Sebut Ukraina hingga Beri Instruksi Berikut
Hal ini diungkapkan oleh Sir James Everard, mantan Wakil Panglima Tertinggi Sekutu NATO di Eropa.
Sir James memperingatkan bahwa Putin akan digulingkan oleh para jenderalnya jika dia tidak segera mengamankan kemenangan yang solid di Ukraina.
"Dia berada di tempat yang mengerikan. Itu sepenuhnya buatannya sendiri," kata Sir James dilansir TribunWow.com dari The Sun, Senin (9/5/2022).
"Saya tidak bisa melihat dia mencapai tujuannya tanpa meningkat secara konvensional."