Breaking News:

Terkini Nasional

Harga Pertamax Turbo, Dexlite dan Pertamina Dex Naik, Ini Penjelasan Pertamina

Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, menjelaskan soal penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia.

Tribunnews/Jeprima
Sejumlah kendaraan melakukan pengisian bahan bakar di SPBU Pertamina, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (17/2/2021). Terbaru, Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, menjelaskan soal penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia. 

Dikutip dari Pertamina.com, PT Pertamina (Persero) tetap menjaga pasokan minyak mentah, BBM dan LPG di tengah harga minyak mentah dan produk yang tinggi.

Baca juga: Viral Detik-detik Rumah Mewah Senilai Rp 500 Juta di Pamekasan Dirobohkan, Ini Duduk Perkaranya

Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, menjelaskan kenaikan harga minyak yang tinggi mengakibatkan beberapa negara mengalami krisis energi.

Sehingga, Pertamina membuat perencanaan dengan menyeimbangkan antara aspek ketahanan energi nasional dan kondisi korporasi.

Menurutnya, Pertamina bukan hanya menjaga pasokan secara nasional, tetapi juga per wilayah hingga SPBU.

Sebab, stok yang diperlukan untuk masing-masing wilayah berbeda untuk jenis produknya.

“Kita tidak menyamaratakan jumlah untuk seluruh daerah, tetapi disesuaikan, karena ada daerah yang solarnya tinggi, ada yang Pertalite-nya tinggi, ada juga Pertamax-nya. Ini kita coba lihat satu per satu dengan digitalisasi SPBU,” ucap Nicke.

Nicke menyebut, jika dibandingkan harga keekonomian, harga jual BBM dan LPG yang ditetapkan Pemerintah sangat rendah.

Adapun per Juli 2022 ini, untuk Solar CN-48 atau Biosolar (B30), dijual Rp 5.150 per liter, padahal harga keekonomiannya mencapai Rp 18.150.

Jadi, untuk setiap liter Solar, Pemerintah membayar subsidi Rp 13 ribu.

Untuk Pertalite, lanjut Nicke, harga jual masih tetap Rp 7.650 per liter, sedangkan harga pasar saat ini Rp 17.200.

Sehingga, untuk setiap liter Pertalite yang dibayar oleh masyarakat, Pemerintah mensubsidi Rp 9.550 per liternya.

Begitu pun LPG PSO, sejak 2007 belum ada kenaikan, harganya masih Rp 4.250 per kilogram, harga pasar Rp 15.698 per kg.

Subsidi dari pemerintah pun menjadi 11.448 per kilo.

“Kita masih menahan dengan harga 12.500, karena kita juga pahami kalau Pertamax kita naikkan setinggi ini, maka shifting ke Pertalite akan terjadi, dan tentu akan menambah beban negara,” ujar Nicke.

Daftar harga BBM terbaru per 10 Juli 2022 >>> Klik

(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, Kompas.com/Ade Miranti Karunia, Kontan.co.id/Azis Husaini)

Baca berita lainnya

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Penjelasan Pertamina soal Harga Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex Naik

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
BBMBahan Bakar Minyak (BBM)PertaminaPertamaxDexlite
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved