Breaking News:

Terkini Nasional

Harga Pertamax Turbo, Dexlite dan Pertamina Dex Naik, Ini Penjelasan Pertamina

Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, menjelaskan soal penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia.

Tribunnews/Jeprima
Sejumlah kendaraan melakukan pengisian bahan bakar di SPBU Pertamina, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (17/2/2021). Terbaru, Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, menjelaskan soal penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia. 

TRIBUNWOW.COM - Pertamina menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax Turbo, Dexlite dan pertamina Dex per Minggu (10/7/2022). 

Dilansir Tribunnews.com, Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, menjelaskan soal penyesuaian harga BBM di Indonesia.

Sebagaimana diketahui, PT Pertamina (Persero) melakukan penyesuaian harga untuk produk bahan bakar khusus (BBK) atau BBM non subsidi per 10 Juli 2022.

Baca juga: VIDEO Inggris Aku Siap Latih Sukarelawan Ukraina, dari Cara Gunakan Senjata hingga Taktik Patroli

Penyesuaian harga itu, berlaku untuk produk Pertamax Turbo, Pertamina Dex, dan Dexlite, serta LPG non subsidi seperti Bright Gas.

Untuk Pertamax Turbo (RON 98), kini harganya menjadi Rp 16.200, sebelumya di angka Rp 14.500 di wilayah DKI Jakarta.

“Penyesuaian ini memang terus diberlakukan secara berkala sesuai dengan Kepmen ESDM 62/K/12/MEM/2020 tentang Formulasi Harga Jenis Bahan Bakar Umum (JBU).”

“Penyesuaian harga ini dilakukan mengikuti tren harga pada industri minyak dan gas dunia,” ucap Irto, dikutip Tribunnews.com dari Kontan.co.id, Senin (11/7/2022).

Untuk itu, Irto menyebut, Pertamina kembali melakukan penyesuaian produk Pertamax Turbo dan Dex Series sekitar 5 persen dari total konsumsi BBM nasional.

Baca juga: Detik-detik Gubernur Maluku Tantang Duel Mahasiswa Viral, Berawal dari Demo Tagih Janji Kampanye

Kemudian, produk LPG non subsidi yang porsinya sekitar 6 persen dari total konsumsi LPG nasional.

“Seluruh Penyesuaian harga di angka sekitar Rp 2.000 baik per liter untuk BBM dan per Kg untuk LPG, harga ini masih sangat kompetitif dibandingkan produk dengan kualitas setara."

"Untuk yang subsidi, Pemerintah masih turut andil besar dengan tidak menyesuaikan harganya,” imbuhnya.

Sementara itu, untuk produk Pertamax yang merupakan BBM non subsidi harganya tidak berubah.

Pertamina melalui PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) juga memastikan, Bahan Bakar Subsidi, yakni Pertalite, Solar, dan LPG 3 Kg tidak mengalami perubahan harga.

“Pemerintah melalui Pertamina terus menjaga daya beli masyarakat dengan menjaga ketersediaan energi dengan harga yang terjangkau, jadi Pertalite, Solar, dan LPG 3 Kg dijual dengan harga yang tetap,” jelas Irto.

Pertamina Jaga Stok BBM & LPG Tetap Aman di Tengah Tingginya Harga Minyak Dunia

Dikutip dari Pertamina.com, PT Pertamina (Persero) tetap menjaga pasokan minyak mentah, BBM dan LPG di tengah harga minyak mentah dan produk yang tinggi.

Baca juga: Viral Detik-detik Rumah Mewah Senilai Rp 500 Juta di Pamekasan Dirobohkan, Ini Duduk Perkaranya

Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, menjelaskan kenaikan harga minyak yang tinggi mengakibatkan beberapa negara mengalami krisis energi.

Sehingga, Pertamina membuat perencanaan dengan menyeimbangkan antara aspek ketahanan energi nasional dan kondisi korporasi.

Menurutnya, Pertamina bukan hanya menjaga pasokan secara nasional, tetapi juga per wilayah hingga SPBU.

Sebab, stok yang diperlukan untuk masing-masing wilayah berbeda untuk jenis produknya.

“Kita tidak menyamaratakan jumlah untuk seluruh daerah, tetapi disesuaikan, karena ada daerah yang solarnya tinggi, ada yang Pertalite-nya tinggi, ada juga Pertamax-nya. Ini kita coba lihat satu per satu dengan digitalisasi SPBU,” ucap Nicke.

Nicke menyebut, jika dibandingkan harga keekonomian, harga jual BBM dan LPG yang ditetapkan Pemerintah sangat rendah.

Adapun per Juli 2022 ini, untuk Solar CN-48 atau Biosolar (B30), dijual Rp 5.150 per liter, padahal harga keekonomiannya mencapai Rp 18.150.

Jadi, untuk setiap liter Solar, Pemerintah membayar subsidi Rp 13 ribu.

Untuk Pertalite, lanjut Nicke, harga jual masih tetap Rp 7.650 per liter, sedangkan harga pasar saat ini Rp 17.200.

Sehingga, untuk setiap liter Pertalite yang dibayar oleh masyarakat, Pemerintah mensubsidi Rp 9.550 per liternya.

Begitu pun LPG PSO, sejak 2007 belum ada kenaikan, harganya masih Rp 4.250 per kilogram, harga pasar Rp 15.698 per kg.

Subsidi dari pemerintah pun menjadi 11.448 per kilo.

“Kita masih menahan dengan harga 12.500, karena kita juga pahami kalau Pertamax kita naikkan setinggi ini, maka shifting ke Pertalite akan terjadi, dan tentu akan menambah beban negara,” ujar Nicke.

Daftar harga BBM terbaru per 10 Juli 2022 >>> Klik

(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, Kompas.com/Ade Miranti Karunia, Kontan.co.id/Azis Husaini)

Baca berita lainnya

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Penjelasan Pertamina soal Harga Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex Naik

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
BBMBahan Bakar Minyak (BBM)PertaminaPertamaxDexlite
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved