Konflik Rusia Vs Ukraina
Inggris Janji Latih 10 Ribu Orang, Warga Sipil Ukraina Diajari Taktik Patroli hingga Hukum Perang
Pemerintah Inggris telah memulai pelatihan militer terhadap warga Ukraina yang menjadi sukarelawan untuk perangi pasukan Rusia.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Elfan Fajar Nugroho
Sikap yang sama diklaim pernah ditunjukkan saat insiden pengepungan di pabrik Azovtal, Mariupol.
Sama seperti di Mariupol, Rusia menekankan pasukannya tak pernah menahan warga sipil untuk menyelamatkan diri.
Dilansir TASS, Rabu (15/6/2022), Mikhail Mizintsev, kepala Pusat Manajemen Pertahanan Nasional Rusia,mengatakan tidak ada hambatan lain bagi warga sipil untuk meninggalkan pabrik Azot di Severodonetsk.
Ia menilai justru keputusan Kiev dan pihak nasionalislah yang melarang orang-orang tersebut untuk keluar.
Baca juga: Rusia Disebut Berniat Hancurkan Seluruh Donbas, Presiden Zelensky Ungkap Ukraina Butuh Senjata Berat
Hal ini diklaim sebagai strategi untuk menjadikan para tentara dan tentara yang terjebak sebagai tameng manusia.
"Federasi Rusia secara terbuka dan resmi menyatakan bahwa tidak ada hambatan untuk keluarnya warga sipil dari wilayah pabrik Azot, dengan pengecualian keputusan prinsip dari otoritas Kiev dan komandan unit nasionalis untuk terus menjaga warga sipil sebagai perisai manusia,” tegas Mizintsev dikutip TribunWow.com.
Ia mengklaim Kiev dengan munafik tidak memberikan perintah kepada tentaranya untuk menghentikan serangan.
Seperti yang terjadi di pabrik Azovstal di Mariupol, Mizintsev menyebut mereka yang bertahan di pabrik Azot hanya dijadikan martir.
Jenderal tersebut mengatakan warga sipil disandera di pabrik dan diabaikan.
"Rezim Kiev sekali lagi menunjukkan wajah aslinya dan ketidakpedulian total terhadap kehidupan wanita tak berdosa, anak-anak dan orang tua, yang ditawan oleh teroris gila di pabrik Azot," tuding Mizintsev.
Sementara itu, dilaporkan sekira 12 ribu warga Kota Severodonetsk kini tengah terjebak di dalam kota tak bisa keluar.
Mayoritas dari mereka berlindung di bunker di bawah pabrik kimia Azot.

Baca juga: Microsoft Bongkar Pergerakan Hacker Rusia Serang 42 Negara Aliansi Ukraina, AS Target Utama
Dikutip TribunWow.com dari bbc.com, selama beberapa minggu ini, Severodonetsk telah menjadi tujuan utama pasukan militer Rusia.
Warga Severodonetsk yang terjebak di dalam kota tengah hidup dalam kondisi yang mengkhawatirkan karena minimnya persediaan air dan buruknya sanitasi.
Juru bicara Kantor Urusan Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Saviano Abreu menyampaikan bahwa persediaan makanan dan obat-obatan di Severodonetsk sudah mulai menipis.