Konflik Rusia Vs Ukraina
Buka Pertemuan para Menlu G20, Retno Marsudi Langsung Serukan Perdamaian Rusia-Ukraina
Menlu Retno Marsudi mengimbau perdamaian antara Rusia dan Ukraina ketika membuka acara pertemuan antar menlu G20 di Bali.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Seruan perdamaian Rusia-Ukraina langsung disampaikan oleh Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi saat membuka acara pertemuan para menlu negara-negara anggota G20 di Bali, Jumat (8/7/2022).
Seperti yang diketahui, sebelumnya Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) telah melakukan misi damai mengunjungi Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky lalu Presiden Rusia Vladimir Putin.
Dikutip TribunWow.com dari theguardian, Retno Marsudi mengungkit bagaimana dunia baru saja pulih seusai dihantam oleh pandemi Covid-19 dan kini harus kembali berhadapan dengan krisis perang di Ukraina.
Baca juga: Jerman Ajak Negara Lain Cegah Rusia Manfaatkan Momen G20: Ini untuk Kepentingan Kita Semua
"Ini adalah tanggung jawab kita untuk mengakhiri perang secepatnya dan menyelesaikan perbedaan di meja negosiasi, bukan di medan perang," tegas Retno Marsudi, Jumat (8/7/2022).
Retno mengungkit bagaimana seluruh negara di dunia terkena dampak dari konflik Ukraina-Rusia dalam sektor pangan, energi, dan ekonomi.
Retno Marsudi mengatakan, negara yang paling terkena dampak adalah negara berkembang serta yang pendapatannya rendah.
Presiden Rusia Vladimir Putin dipastikan akan menghadiri konferensi tinggkat tinggi (KTT) G20 di Bali, Indonesia pada November mendatang.
Namun masih belum diketahui bagaimana Putin akan hadir di Bali, apakah langsung ke lokasi KTT atau melalui daring.
Dikutip TribunWow.com dari Tass.com, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan ada beberapa faktor yang memengaruhi format kehadiran Putin di KTT G20 nanti.
Baca juga: VIDEO - Pasukan Rusia Hancurkan 2 Roket Canggih HIMARS Buatan AS di Ukraina
Pertama, Lavrov mengungkit soal perkembangan situasi dunia, kemudian Lavrov turut mengungkit soal epidemi dan situasi sanitasi di Asia tenggara.
Lavrov mengatakan, Rusia menganggap G20 sebagai forum ekonomi internasional yang efektif untuk pemerintahan multilateral di mana kebijakan yang diambil harus dipertimbangkan untuk kepentingan seluruh dunia.
Lavrov turut bercerita, G20 dibuat untuk mengatasi krisis ekonomi dan finansial global, mempromosikan perkembangan yang berkelanjutan serta pertumbuhan ekonomi.
"Kami siap untuk membuat kontribusi signifikan untuk membuat perkembangan di area-area tersebut (layanan kesehatan, ketahanan energi, dan digitalisasi)," ungkap Lavrov.
Di sisi lain, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menjawab undangan Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) untuk hadir di KTT G20 Bali.
Dilansir TribunWow.com, ia menyatakan bahwa keikutsertaannya dalam acara itu akan tergantung pada situasi keamanan di Ukraina saat itu.