Konflik Rusia Vs Ukraina
Sebut 10 Ribu Warga Mariupol Minum Air Hujan, Dubes Ukraina Ungkap Pesan Zelensky yang Dibawa Jokowi
Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin menuturkan soal kondisi memilukan warga di Mariupol dan pesan Presiden Kiev Volodymyr Zelenky.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin membeberkan keadaan warga di kota Mariupol yang kini diduduki Rusia.
Dilansir TribunWow.com, ia juga membeberkan soal pesan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang dititipkan pada Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
Menurutnya, pesan yang telah disampaikan pada Presiden Rusia Vladimir Putin itu memiliki tiga arti tertentu.
Baca juga: Terkait Isi Pesan Zelensky yang Dititipkan ke Jokowi untuk Putin, Jubir Rusia Buka Suara
Pernyataan tersebut disampaikan Hamianin melalui konferensi pers virtual Selasa (5/7/2022), seperti yang dikutip Kompas.com.
Ia menerangkan bahwa Rusia sekarang telah mengusai sejumlah besar wilayah Luhanks dan Donetsk yang bila digabung disebut sebagai Donbas.
Kota Lysychansk menjadi daerah terakhir yang berhasil diduduki setelah Rusia berhasil merebut kota industri Severodonetsk dan kota pelabuhan Mariupol.
"Mariupol, Lysychansk, Severodonetsk, dan beberapa kota besar di Donbass Ukraina sekarang diduduki, direbut oleh tentara Rusia," tutur Hamianin.
Seperti diketahui, Mariupol merupakan kota Ukraina yang dibumi hanguskan Rusia setelah pengeboman selama berminggu-minggu.
"Wilayah ini adalah bencana. 10.000-50.000 warga masih di dalam kota yang dihancurkan, dan orang-orang tidak diberi pasokan, dukungan, atau bantuan apa pun oleh tentara pendudukan Rusia," kata Hamianin.
Yang lebih memilukan, sejumlah orang yang masih terjebak di wilayah itu harus bertahan hidup dengan cara yang begitu sulit.
Tanpa adanya fasilitas listrik, air, dan persediaan makanan, para penduduk terpaksa hanya bisa meminum air hujan.
"Tidak ada listrik, air, atau persediaan makanan. Mayoritas orang minum dari air yang mereka kumpulkan dari hujan, atau di suatu tempat seperti air teknis dari sistem pemanas sentral," terang Hamianin.
Diperkirakan puluhan ribu orang tewas akibat penyerangan sementara jenazahnya masih berada di bawah puing-puing rumah mereka.
"Dan suhu di atas 30 derajat pada siang hari, sehingga akan menjadi bencana," imbuhnya.

Baca juga: Tinggalkan Mariupol, Pakaian Wanita Ukraina Dilucuti Tentara Rusia hingga Diancam Dikirimi Kepala
Sementara itu, dalam kunjungannya ke Ukraina, Jokowi sempat bertemu dengan Zelensky di Kiyv sebelum kemudian bertolak ke Rusia untuk berdialog dengan Putin.