Terkini Nasional
Pernah Ditodong ACT untuk Endorse, Mahfud MD: Jika Dana Diselewengkan, Bukan Hanya Harus Dikutuk
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan RI Mahfud MD soal keterlibatannya dengan lembaga ACT.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Sebelumnya, presiden lembaga Aksi Cepat Tanggap (ACT), Ibnu Khajar, memberikan penjelasan mengenai adanya dugaan penyelewengan dana umat di organisasinya.
Dilansir TribunWow.com, Ibnu Khajar mengakui bahwa sebagian uang yang terkumpul digunakan sebagai dana operasional.
Termasuk membeli sejumlah kendaraan beroda empat yang termasuk dalam golongan mobil mewah.
Seperti dikutip dari Tribunnews.com, Selasa (5/7/2022), Ibnu Khajar menjelaskan bahwa organisasinya telah menghimpun dana operasional sebanyak Rp 519 miliar pada 2020.
Dana itu dipotong dari beberapa persen total jumlah uang yang masuk ke dalam lembaga tersebut.
Menurut Ibnu Khajar, ia mengambil landasan dari aturan syariat Islam bahwa badan zakat dapat mengambil 12,5 persen dari total donasi.
"Dalam lembaga zakat, secara syariat dibolehkan 1/8 atau 12,5 persen. Ini patokan kami secara umum, tidak ada secara khusus untuk operasional lembaga," ujar Ibnu Khajar saat memberi keterangan dalam konferensi pers di Menara 165, Jakarta Selatan, Senin (4/7/2022).
Berbeda dengan lembaga zakat, ACT mengambil dana operasional sebesar 13,7 persen dari total uang yang masuk.
Pasalnya, Ibnu Khajar mengatakan bahwa ACT bukanlah lembaga zakat, melainkan penyalur aksi kemanusiaan secara umum.
Ia mengaku ACT kerap memerlukan dana operasional begitu banyak karena memiliki program di 47 lebih negara.
"ACT bukan lembaga zakat, tapi filantropi umum dari masyarakat, CSR, sedekah umum atau infaq, dan alokasi dana zakat," kata Ibnu Khajar.
"Sehingga kami ambil sebagian dari dana non-zakat, infaq atau donasi umum."

Baca juga: Nurhayati Bongkar Korupsi Malah Jadi Tersangka, Polisi Diprotes BPD Citemu Selaku Pelapor Kasus
Sementara itu, mengenai pembelian mobil Toyota Alphard hingga Pajero, ia mengklaim bahwa kendaraan itu digunakan untuk menjemput tamu.
"Kendaraan yang sebelumnya diberitakan, tentang Alphard dibeli lembaga, untuk memuliakan tamu kami ustad," jelas Ibnu Khajar.
"Tamu dari bandara untuk jemput mereka. Kendaraan ini lebih maksimal untuk membantu masyarakat."