Konflik Rusia Vs Ukraina
VIDEO Warga Sipil Ungkap Pasukan Ukraina Hancurkan Kotanya Sendiri: Mereka Tak Anggap Kami
Penduduk Lysychansk, Luhansk, memberi pengakuan, warga sipil mengatakan pasukan Ukraina telah menghancurkan kotanya sendiri.
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Warga penduduk Lysychansk, Luhansk, memberi pengakuan pada media Rusia.
Warga sipil tersebut mengatakan pasukan Ukraina telah menghancurkan kotanya sendiri, dikutip TribunWow.com.
Kejadian tersebut berlangsung saat militer Rusia memasuki kota pada hari Minggu, (3/7/2022), dan mendesak pasukan Ukraina.
Baca juga: VIDEO Zelensky Minta Bantuan Dunia Bangun Ukraina yang Rusak, Ungkap Ada 40 Pendonor Potensial
"Mereka (Ukraina) meledakkan semuanya, membakar semuanya. Mereka tidak menganggap kami," kata wanita tersebut yang dibagikan dalam video RIA Novosti.
"Kami ingin 9 Mei, kami ingin tanggal dua September, ini adalah hari pembebasan kota, untuk merayakannya seperti yang dirayakan. Terima kasih kawan. Kami senang."
Koresponden RIA Novosti dari tempat kejadian melaporkan bahwa Lysychansk dilaporkan telah dikuasai dan berada di bawah kendali pasukan Rusia.
Sembari meninggalkan kota, militan Ukraina dikabarkan meledakkan dan menghancurkan beberapa gedung administrasi penting, termasuk balai kota.
Baca juga: VIDEO - PM Inggris Hitung Putin 35 Kali Ancam Perang Nuklir, Sebut Coba Buat Rusia Vs NATO
Namun pengakuan dan laporan tersebut belum dapat dikonfirmasi secara independen akibat kurangnya akses informasi pada pihak Rusia.
Sebelumnya, seorang warga sipil Ukraina lainnya juga disebut berhasil melarikan diri mengatakankan adanya tentara asing di bunker pabrik tempatnya berlindung.
Dilaporkan media Rusia, masyarakat sipil juga dilarang keluar oleh pasukan militer Ukraina yang mempertahankan tempat tersebut.
Dilansir TribunWow.com, sebuah video singkat dibagikan RIA Novosti melalui kanal resmi Telegram, Kamis (16/6/2022).
Dalam tayangan tersebut, seorang wanita berambut pirang dan memakai hoodie beige memberikan keterangan.
Ia disebut berhasil melarikan diri dari tempat perlindungan di Azot, Severodonetsk, wilayah Luhanks yang saat itu dikepung Rusia..
Dibelakangnya, tampak sejumlah orang berjalan dan beberapa mobil serta kendaraan militer terparkir di tanah lapang.
Anna dan menantu perempuannya Alina, bersama anak-anak mereka, tinggal di ruang bawah tanah pabrik yang disebut pos pemeriksaan kedua Azot itu.
