Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Putin Disebut Paranoid hingga Bunuh Ilmuwan Rusia yang Ditemukan Tewas 2 Hari setelah Dipenjara

Presiden Rusia Vladimir Putin diduga menjadi dalang atas kematian ilmuwan tinggi Rusia.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
Foreign Policy Journal, East2West
Kolase potret Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri), dan ilmuwan Rusia Dmitry Kolker (54) yang tewas di penjara, Senin (4/7/2022). Putin diduga membunuh Kolker setelah menudingnya dengan dakwaan pengkhianatan. 

TRIBUNWOW.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin telah dituduh membunuh seorang ilmuwan top Rusia.

Dilansir TribunWow.com, sang ilmuwan dikabarkan meninggal hanya dua hari setelah dipenjara karena tuduhan pengkhianatan.

Seperti dilaporkan The Sun, Minggu (3/7/2022), ilmuwan bernama Dr. Dmitry Kolker (54), berada di rumah sakit karena kanker pankreas.

Baca juga: Sebut Relasi Rusia dan Ukraina Bisa Jadi seperti Korut dan Korsel, Ahli Jawab Kapan Perang Berakhir

Namun ia kemudian dibawa pergi oleh FSB dan dikurung di salah satu penjara paling terkenal di Rusia karena dicurigai menjadi mata-mata.

Dia adalah salah satu dari dua akademisi terkemuka yang dituduh berada dalam jaringan mata-mata China oleh FSB.

Keluarga Kolker mencap perlakuan oleh dinas keamanan Putin itu sebagai penyiksaan setelah dia diseret paksa dari ranjangnya.

Mereka telah memperingatkan bahwa Kolker terlalu sakit kanker untuk menjalani kemoterapi atau pengobatan lagi.

Setelah diterbangkan empat jam ke Moskow, dia dipenjara di penjara Lefortovo sebelum dilarikan ke rumah sakit tempat dia meninggal pada Sabtu pagi.

"FSB membunuh ayah saya, mengetahui kondisinya," kata putra dari sang ilmuwan, Maxim Kolker (22).

"Mereka bahkan tidak membiarkan keluarga kami mengucapkan selamat tinggal."

Dia menyalahkan penyelidik kasus mata-mata bernama Morozov, bersama dengan hakim yang menyetujui penahanan ayahnya serta seluruh mesin negara.

"Saya harap anda akan mendapat balasan atas tindakan anda," kata Maxim.

"Kau membutuhkan waktu dua hari untuk membunuh seorang pria. Dan sekarang aku dan keluargaku (hidup) tanpa ayah."

Presiden Rusia Vladimir Putin menyaksikan parade militer Hari Kemenangan di Lapangan Merah di pusat kota Moskow pada Senin, (9/5/2022).
Presiden Rusia Vladimir Putin menyaksikan parade militer Hari Kemenangan di Lapangan Merah di pusat kota Moskow pada Senin, (9/5/2022). (AFP/ Mikhail Metzel)

Baca juga: 4 Orang Dekat Putin Tewas Mengenaskan secara Misterius, Eks Petinggi FSB Ungkap Kecurigaan Ini

Saudara perempuannya, Alina Mironova (29), sangat menyesali kejadian tersebut.

"Ini adalah tragedi besar bagi keluarga kami," kata Alina.

"Seharusnya tidak terjadi seperti ini."

FSB mengklaim memiliki otorisasi medis untuk mencabut Kolker dari infus rumah sakitnya dan mengurungnya.

Tetapi sebuah sumber mengatakan bahwa Putin yang paranoid melihat mata-mata di mana-mana.

"Ilmuwan top secara resmi didesak untuk berkolaborasi dengan mitra asing terkemuka, mereka melakukannya, dan sekarang mereka dituduh melakukan spionase," ujar sumber tersebut.

Diketahui, Kolker adalah kepala laboratorium teknologi optik kuantum Universitas Negeri Novosibirsk.

Dia dianggap sebagai ahli laser dunia dan sebelumnya bekerja dengan Laboratorium Rutherford Appleton di Oxford.

Tidak jelas apakah tuduhan pengkhianatan itu terkait dengan rahasia militer tingkat lanjut mengenai senjata zaman baru.

Pasalnya, Profesor Anatoly Maslov (75), pelopor teknologi hipersonik, juga ditangkap dan ditahan di penjara Lefortovo di Moskow.

Baca juga: Bukti Rusia Curi Gandum Ukraina, Turki Tahan Kapal Kargo yang Diduga akan Jual Hasil Rampasan

Teka-teki Alasan Putin Jebloskan Jenderal FSB ke Penjara

Kolonel Jenderal Sergei Beseda, kepala Dinas Kelima FSB, dijebloskan ke penjara Lefortovo, Rusia.

Hal ini terjadi setelah pada bulan Maret, Beseda ditempatkan sebagai bawah tahanan rumah.

Namun hingga saat ini, alasan Presiden Rusia Vladimir Putin memenjarakan jenderal kesayangannya itu masih menjadi teka-teki.

Presiden Rusia Vladimir Putin.
Presiden Rusia Vladimir Putin. (AFP/Alexey Nikolski)

Baca juga: Putin Tangkap Jenderal FSB Rusia, Perpecahan Terjadi antar Pejabat Militer soal Invasi Ukraina

Dikutip TribunWow.com dari The Moscow Times, Rabu (13/4/2022), rumor mengatakan bahwa Beseda berselisih dengan Putin.

Beseda merupakan kepala FSB yang sebagian besar bertugas memberikan informasi intelijen tentang situasi politik di Ukraina dan, menumbuhkan dukungan politik untuk Kremlin di Ukraina.

Namun, FSB justru mencoba mengecilkan penangkapan Beseda, dengan mengatakan sang jenderal hanya sedang dimintai keterangan.

Tetapi sekarang skenario itu terbantahkan lantara Beseda telah meringkuk di sel Penjara Lefortovo.

Hal ini adalah indikator tentang bagaimana hubungan antara Putin dan dinas rahasia tercintanya telah berubah pada bulan kedua perang.

Ada beberapa penjelasan mengapa Putin memutuskan untuk menyingkirkan Beseda.

Sebuah sumber mengatakan hal itu dipicu informasi intelejen yang burukdari FSB sebelum perang.

Tetapi di dalam FSB, sebagian besar sumber tampaknya berpikir penahanan itu akibat kegagalannya untuk menciptakan dan mendanai oposisi pro-Kremlin terhadap rezim Kyiv.

Tetapi teori-teori itu tidak dapat menjelaskan mengapa Putin memutuskan untuk mengirim Beseda ke Lefortovo.

Putin punya banyak pilihan lain.

Dia bisa saja memecat Beseda, seperti yang dia lakukan terhadap Roman Gavrilov, wakil komandan Garda Nasional.

Putin juga bisa memindahkannya ke agensi lain, seperti yang dia lakukan dengan Jenderal Oleg Syromolotov yang berkuasa beberapa tahun lalu, ketika dia mengangkatnya menjadi wakil menteri luar negeri.

Sebaliknya, Putin menempatkan Beseda dengan nama palsu di penjara Lefortovo, satu-satunya penjara di negara itu di bawah kendali FSB.

Penjara itu terkenal memiliki reputasi mengerikan dari tahun 1930-an dan 1940-an.

Lefortovo diketahui masih memiliki lapangan tembak bawah tanah dengan lubang peluru yang dibuat selama pembersihan Stalin ketika sel ini digunakan untuk eksekusi massal.

Penjelasan yang paling mungkin adalah bahwa Layanan Kelima yang dibawahi Beseda juga masih bertugas menjaga kontak resmi dengan CIA.

Selama ini, banyak orang di Rusia bertanya pada diri sendiri mengapa intelijen AS sebelum perang begitu akurat.

Dan ketika Putin menjadi paranoid, dia mulai mencari pengkhianat di tempat-tempat dan institusi yang diketahui memiliki kontak resmi dengan intelijen Amerika.

Itulah yang terjadi pada tahun 2016, ketika Putin menjadi paranoid tentang apa yang diketahui intelijen AS tentang campur tangan lembaganya dalam pemilihan AS.

Saat itu Pusat Keamanan Informasi FSB dibersihkan, dan wakil kepala pusat, Sergei Mikhailov, yang secara resmi bertanggung jawab untuk berbagi informasi dengan Amerika, segera dikirim ke Lefortovo dengan tuduhan pengkhianatan.

Kini, hal yang sama diduga terulang pada Beseda yang ditahan dengan tudingan serupa.(TribunWow.com/Via)

Berita terkait Konflik Rusia Vs Ukraina

Tags:
Konflik Rusia Vs UkrainaUkrainaVolodymyr ZelenskyRusiaVladimir Putin
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved