Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Penjara Komandannya Sendiri karena Kabur dari Medan Perang, Terungkap dari Sambungan Telepon

Intelijen Ukraina sadap telepon pasukan Rusia yang mengatakan adanya sosok komandan yang kabur.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Rekarinta Vintoko
AFP/ Alexander Nemenov
Ilustrasi. Pasukan tentara Rusia terlihat menyisir jalan saat berpatroli di kota Mariupol, Ukraina, diunggah Senin (18/4/2022). Terbaru, Ukraina menyadap telepon prajurit Rusia yang mengatakan bahwa komandan mereka ditahan karena kabur, Minggu (3/7/2022). 

Dilansir TribunWow.com, sambungan itu disinyalir datang dari anggota pasukan ketika menghubungi istrinya di Rusia.

Dari situlah didapat informasi mengenai kondisi para tentara Presiden Rusia Vladimir Putin di garis depan.

Baca juga: Tak Terima Putin Diejek Boris Johnson, Rusia Panggil Dubes Inggris Menuntut Permintaan Maaf

Seperti dilaporkan Ukrinform, Minggu (3/6/2022), hasil penyadapan itu pun diterbitkan oleh layanan pers Kepala Direktorat Intelijen Kementerian Pertahanan Ukraina melalui akun Telegram resmi.

Dalam percakapan tersebut, prajurit itu bercerita tentang sejumlah besar orang mereka yang terluka.

Ia juga menuturkan tentang penahanan seorang komandan yang mencoba melarikan diri dari garis depan.

"Batalyon keempat, mereka menahan komandan mereka. Mereka memaksanya untuk tinggal bersama mereka agar dia tidak melarikan diri," kata sang prajurit.

"Mereka memiliki banyak yang terluka. Kami juga memuat kendaraan kemarin. Mereka siap untuk melarikan diri. Perintah diberikan untuk tinggal. Kemarin, lebih dari dua puluh orang Rusia yang terluka dibawa pergi."

Sebelumnya, Kepala Direktorat Intelijen Kementerian Pertahanan Ukraina melaporkan bahwa pegawai badan keamanan Rusia mulai menulis laporan pengunduran diri secara besar-besaran.

Baca juga: Tuduh Ukraina Serang Belarus, Lukashenko Beri Peringatan Keras, Isyarat akan Bantu Rusia?

Pasalnya, Rusia disebut hampir tidak memiliki harapan untuk memenangkan perangnya di Ukraina.

Bahkan kekalahan itu sudah pasti meski pasukan Presiden Rusia Vladimir Putin berhasil merebut seluruh Donbas dalam beberapa minggu mendatang.

Pernyataan tersebut merupakan ungkapan seorang mantan mata-mata dan komandan yang memimpin pasukan di awal konflik.

Dilansir TribunWow.com dari Daily Mail, Jumat (20/5/2022) mantan petugas bernama Igor Girkin yang memiliki nama alias Igor Strelkov (diterjemahkan sebagai penembak) itu memberi penilaian tajam mengenai pergerakan Rusia.

Ia mengatakan bahwa unit Rusia menderita kerugian besar karena bertempur dengan pasukan Ukraina yang memiliki tekad kuat.

"Mari kita bayangkan sejenak, bahwa dalam beberapa minggu ke depan musuh akan dikalahkan melalui serangan frontal dan sayap terus menerus, dan benar-benar didorong keluar dari perbatasan (Donbas)."

"Dan? Apa yang akan dicapai ini? Apakah ini akan mengakhiri perang? Tidak, tidak sama sekali," tulis Strelkov di akun Telegram pribadinya, Kamis (19/5/2022) malam.

2 tentara Rusia melakukan patroli di teater Mariupol, Ukraina pada 12 April 2022.
2 tentara Rusia melakukan patroli di teater Mariupol, Ukraina pada 12 April 2022. (AFP)

Baca juga: Zelensky Dituding Terus Perangi Rusia demi Cari Ketenaran, Dinilai Tak Berusaha Bicara ke Putin

Halaman
1234
Tags:
RusiaUkrainaVladimir PutinVolodymyr ZelenskyKonflik Rusia Vs UkrainaDonetsk
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved