Konflik Rusia Vs Ukraina
Singgung soal Jokowi, Rusia Sindir Italia yang Sebut Putin Tak Diundang Hadir Langsung di KTT G20
Rusia sindir Italia yang sebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak undang Presiden Rusia Vladimir Putin untuk hadir secara langsung di KTT G20.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Pihak Rusia buka suara terkait selentingan Perdana Menteri Italia Mario Draghi.
Dilansir TribunWow.com, Draghi mengatakan Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengecualikan kedatangan Presiden Rusia Vladimir Putin ke KTT G20 Bali.
Namun faktanya, Rusia telah menerima undangan langsung dan tengah mempertimbangkan untuk hadir.
Baca juga: Sempat Buat Putin Mengamuk, Kini Lithuania Diserang Hacker Rusia Buntut Pemblokiran ke Kaliningrad
Ajudan presiden Yury Ushakov membantah perkataan Draghi dan menyebut bahwa Putin telah mendapat undangan untuk hadir.
"Undangan tersebut telah diterima dan kami sudah memberikan respons," ujar Ushakov dilansir RIA Novosti, Selasa (28/6/2022).
Ia pun balas menyindir terkait ucapan Draghi yang seolah tak mengharap kehadiran Putin.
"Mungkin perdana menteri Italia lupa bahwa dia sudah tidak menjadi pemimpin G20," imbuhnya.
Sebelumnya, dilansir Bloomberg, Selasa (28/6/2022), Draghi dan Jokowi bertemu di KTT G7 yang dilangsungkan di Jerman.
Dalam pertemuan tersebut, keduanya sempat bersalaman dan bertegur sapa.

Baca juga: Putin Dipastikan Hadiri G20, Media Rusia Soroti Keberanian Jokowi saat Diprotes Negara Barat
Draghi kemudian mengatakan bahwa Jokowi yang sempat berbicara dalam sesi di KTT G7 mengatakan bahwa Putin telah dikecualikan.
“Widodo itu kategoris, dia sudah mengecualikan, Putin tidak akan datang,” ujar Draghi.
"Yang mungkin terjadi adalah kehadiran secara jarak jauh, tapi ini juga belum jelas, kita akan lihat selanjutnya."
Sementara itu, ketika ditanya apakah Jerman dan negara-negara G7 lainnya akan menghadiri pertemuan di Bali, Kanselir Jerman Olaf Scholz memberikan keterangan.
Ia mengatakan ada kesepakatan luas di antara para pemimpin di Bavaria bahwa mereka tidak ingin memisahkan G-20.
"Seperti yang terjadi, keputusan negara-negara yang berkumpul di sini adalah bahwa mereka akan hadir," kata Scholz pada konferensi pers.