Konflik Rusia Vs Ukraina
Kengerian Rudal Rusia di Pusat Perbelanjaan Kremenchuk Ukraina Diungkap Korban: Seperti Neraka
Korban serangan rudal di pusat perbelanjaan kota Kremenchuk, Ukraina, menuturkan kesaksiannya.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Sebuah rudal menghantam pusat perbelanjaan di Kota Kremenchuk, tenggara Kyiv, Ukraina, Senin (26/6/2022).
Sejumlah korban ditemukan tewas sementara yang lain segera dievakuasi dan dilarikan ke rumah sakit.
Dilansir TribunWow.com, serangan yang dilancarkan pasukan Rusia itu pun telah memicu kecaman dari seluruh dunia.
Baca juga: VIDEO - Sebuah Mal di Kemenchuk Ukraina Dihantam Rudal oleh Rusia, Tewaskan 16 Orang
Di bangsal perawatan intensif Ukraina tengah, lima orang dijejalkan ke dalam sebuah ruangan, luka mereka dibalut perban berlumuran darah.
Beberapa mayat terlihat terbaring di atas tandu di luar, ditutupi selimut.
Ini adalah akibat dari serangan rudal di pusat perbelanjaan yang sibuk di kota Kremenchuk yang digambarkan salah satu pasien sebagai neraka.
Menurut layanan darurat Ukraina, serangan itu telah menewaskan sedikitnya 16 orang dan melukai 59 lainnya.
"Ini adalah keenam kalinya kota itu dibom," kata Oleksandr Kovalenko, wakil direktur departemen bedah di rumah sakit umum Kremenchuk, dilansir NDTV, Selasa (28/6/2022).
"Tapi tidak pernah sebelumnya itu menghantam begitu banyak orang."
Rumah sakit itu merawat 25 orang yang terluka dalam serangan itu, enam di antaranya dalam kondisi kritis.

Baca juga: Ternyata Warga Rusia, Ayah dari Gadis 7 Tahun yang Luka akibat Serangan di Ibukota Ukraina Mengamuk
Seorang pasien di bangsal umum rumah sakit, Ludmyla Mykhailets (43), mengatakan dia sedang berbelanja di toko elektronik bersama suaminya, Mykola, ketika ledakan itu melemparkannya ke udara.
"Saya terbang, kepala lebih dulu, dan serpihan menghantam tubuh saya. Seluruh tempat runtuh," kata Ludmyla, seraya menambahkan bahwa lengannya patah dan kepalanya terluka.
"Kemudian saya mendarat di lantai dan saya tidak tahu apakah saya sadar atau tidak sadar."
"Itu neraka," tambah Mykola (45), dengan darah merembes melalui perban yang melilit kepalanya.
Di luar rumah sakit, sekelompok kecil pekerja mal dipenuhi dengan kekhawatiran dan kesedihan, tetapi juga kelegaan.
Mendengar sirene serangan udara, mereka, termasuk Roman, (28), mengaku berjalan ke ruang bawah tanah terdekat ketika rudal menghantam.
Dia menambahkan bahwa banyak orang lain tetap tinggal di dalam karena manajemen mal tiga hari lalu mengizinkan toko-toko tetap buka selama sirene serangan udara.
Baca juga: VIDEO - 48 Tembakan Rudal Rusia Hujani Ukraina, Pasukan Kyiv Mundur dari Severodonetsk
Misil Rusia Hancurkan Pusat Perbelanjaan
Total 16 orang tewas dalam serangan misil Rusia yang mengenai sebuah pusat perbelanjaan di Kota Kremenchuk, Kyiv/Kiev, Ukraina, pada Senin (27/6/2022).
Ketika serangan terjadi, ada lebih dari seribu warga sipil tengah berbelanja di dalam pusat perbelanjaan tersebut.
Dikutip TribunWow.com dari Thesun, di media sosial beredar luas beberapa video menampilkan suasana di tempat kejadian perkara (TKP) seusai ledakan terjadi.
Dalam sebuah video tampak kebakaran besar terjadi di pusat perbelanjaan tersebut.
Mobil pemadam kebakaran terekam sudah berada di dekat TKP.
Sejumlah warga sipil tampak berlarian di sekitar TKP.
Kemudian di video lainnya tampak warga sipil bersama aparat berwenang saling bekerja sama membantu warga yang terkena serangan.
Terdapat juga suara seorang pria terekam di video berteriak "Apakah ada orang yang masih hidup? Adakah orang yang masih hidup di sini?" ucap pria tersebut.
Baca juga: Hindari Wajib Militer, 219 Pemuda Ukraina Diciduk di Ratusan Pusat Hiburan Malam yang Dirazia Polisi
Selain belasan orang yang tewas, disebut ada lebih dari 50 orang mengalami luka-luka akibat insiden ini.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengecam Presiden Rusia Vladimir Putin atas serangan sadis yang terjadi di Kremenchuk.
Para pimpinan negara-negara anggota G7 sepakat menuntut Putin untuk bertanggung jawab atas insiden ini.
Menanggapi insiden ini, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky merasa percuma mengharapkan kemanusiaan dari Rusia.
Zelensky menegaskan bahwa pusat perbelanjaan tersebut sama sekali tidak mengancam keberadaan pasukan militer Rusia dan tidak memiliki nilai strategis.(TribunWow.com/Via/Anung)