Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Hindari Wajib Militer, 219 Pemuda Ukraina Diciduk di Ratusan Pusat Hiburan Malam yang Dirazia Polisi

Pihak kepolisian di Kiev telah melakukan razia di ratusan tempat hiburan malam yang berada di Ibu Kota Ukraina.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
JEREMY BOWEN/BBC
Sekelompok remaja di Ukraina bersiap-siap menjalani latihan militer sebelum ikut berperang melawan pasukan Rusia. Ilustrasi wajib militer di Ukraina. 

Sama seperti di Mariupol, Rusia menekankan pasukannya tak pernah menahan warga sipil untuk menyelamatkan diri.

Dilansir TASS, Rabu (15/6/2022), Mikhail Mizintsev, kepala Pusat Manajemen Pertahanan Nasional Rusia,mengatakan tidak ada hambatan lain bagi warga sipil untuk meninggalkan pabrik Azot di Severodonetsk.

Ia menilai justru keputusan Kiev dan pihak nasionalislah yang melarang orang-orang tersebut untuk keluar.

Baca juga: Rusia Disebut Berniat Hancurkan Seluruh Donbas, Presiden Zelensky Ungkap Ukraina Butuh Senjata Berat

Hal ini diklaim sebagai strategi untuk menjadikan para tentara dan tentara yang terjebak sebagai tameng manusia.

"Federasi Rusia secara terbuka dan resmi menyatakan bahwa tidak ada hambatan untuk keluarnya warga sipil dari wilayah pabrik Azot, dengan pengecualian keputusan prinsip dari otoritas Kiev dan komandan unit nasionalis untuk terus menjaga warga sipil sebagai perisai manusia,” tegas Mizintsev dikutip TribunWow.com.

Ia mengklaim Kiev dengan munafik tidak memberikan perintah kepada tentaranya untuk menghentikan serangan.

Seperti yang terjadi di pabrik Azovstal di Mariupol, Mizintsev menyebut mereka yang bertahan di pabrik Azot hanya dijadikan martir.

Jenderal tersebut mengatakan warga sipil disandera di pabrik dan diabaikan.

"Rezim Kiev sekali lagi menunjukkan wajah aslinya dan ketidakpedulian total terhadap kehidupan wanita tak berdosa, anak-anak dan orang tua, yang ditawan oleh teroris gila di pabrik Azot," tuding Mizintsev.

Sementara itu, dilaporkan sekira 12 ribu warga Kota Severodonetsk kini tengah terjebak di dalam kota tak bisa keluar.

Mayoritas dari mereka berlindung di bunker di bawah pabrik kimia Azot.

Pasukan militer Rusia saat memeriksa para tentara Ukraina yang menyerah di pabrik baja Azovstal, Mariupol.
Pasukan militer Rusia saat memeriksa para tentara Ukraina yang menyerah di pabrik baja Azovstal, Mariupol. (Sputnik/Kementerian Pertahanan Rusia)

Baca juga: Microsoft Bongkar Pergerakan Hacker Rusia Serang 42 Negara Aliansi Ukraina, AS Target Utama

Dikutip TribunWow.com dari bbc.com, selama beberapa minggu ini, Severodonetsk telah menjadi tujuan utama pasukan militer Rusia.

Warga Severodonetsk yang terjebak di dalam kota tengah hidup dalam kondisi yang mengkhawatirkan karena minimnya persediaan air dan buruknya sanitasi.

Juru bicara Kantor Urusan Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Saviano Abreu menyampaikan bahwa persediaan makanan dan obat-obatan di Severodonetsk sudah mulai menipis.

PBB kini berharap dapat mengirimkan bantuan untuk warga yang terjebak di dalam kota.

Halaman
1234
Sumber: TribunWow.com
Tags:
Konflik Rusia Vs UkrainaRusiaUkrainaVladimir PutinKievSeverodonetskwajib militer
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved