Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Menjelang Kunjungan Jokowi, Putin untuk Pertama Kali Pergi dari Rusia sejak Konflik Ukraina Terjadi

Setelah dari Jerman dan Ukraina, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) akan mengunjungi Presiden Vladimir Putin di Rusia.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Atri Wahyu Mukti
Setpres
Presiden Jokowi bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin, di Singapura, Rabu (14/11/2018). Terbaru, Presiden Jokowi akan melakukan kunjungan ke Rusia menemui Putin terkait konflik di Ukraina. 

Pertama-tama, saya ke Munich, Jerman, untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7. Di acara ini, Indonesia hadir sebagai negara mitra G7, sekaligus sebagai pemegang presidensi G20.

Dari Jerman, saya memulai misi perdamaian ke Ukraina dan Rusia. Saya akan mengunjungi Ukraina bertemu dengan Presiden Zelenskyy, lalu ke Rusia menemui Presiden Vladimir Putin. Di dua negara tersebut, saya mengusung misi yang sama: mengajak kedua pemimpin untuk membuka ruang dialog dan menghentikan perang.

Setelah itu, saya ke Persatuan Emirat Arab untuk melanjutkan kembali pembahasan kerja sama ekonomi dan investasi antara kedua negara.

Mohon doa dari rakyat di seluruh Tanah Air untuk lancarnya perjalanan ini."

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) saat bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di KTT ASEAN-Rusia 18-20 Mei 2016.
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) saat bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di KTT ASEAN-Rusia 18-20 Mei 2016. (YouTube Sekretariat Presiden)

Baca juga: Putin Dituduh Seret Sahabatnya agar Terlibat Konflik di Ukraina, Rusia Dituding Lakukan Provokasi

Konflik antara Rusia dan Ukraina sampai saat ini masih terus terjadi meskipun beberapa kali telah diadakan perundingan damai.

Semenjak gagalnya perundingan damai di Turki, belum ada lagi agenda besar perundingan damai yang dilakukan oleh Rusia dan Ukraina.

Dikutip TribunWow.com dari rt.com, namun NATO justru meyakini konflik antara Rusia dan Ukraina akan berakhir lewat negosiasi.

Pernyataan ini disampaikan oleh Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, Sabtu (25/6/2022).

"Kemungkinan besar, perang ini akan berakhir di meja negosiasi," kata Stoltenberg.

Stoltenberg menjelaskan, saat ini tanggung jawab NATO adalah untuk memastikan Ukraina memiliki posisi yang kuat saat melakukan perundingan dengan Rusia agar kedaulatan negara di Eropa tetap terjaga.

Menurut Stoltenberg, cara paling ampuh untuk membantu Ukraina adalah dengan mengirimkan bantuan militer, ekonomi, hingga sanksi terhadap musuh Ukraina yakni Rusia.

Saat ditanya kapan negosiasi damai akan terwujud, Stoltenberg menolak untuk berkomentar.

"Perdamaian selalu dapat dicapai jika Anda menyerah," kata dia.

"Namun Ukraina berperang demi kemerdekaannya, demi haknya untuk berdiri, demi hak untuk menjadi negara demokrasi tanpa menyerah kepada kekuatan Rusia."

"Dan Ukraina siap untuk membayar harga yang sangat tinggi untuk mengorbankan diri mereka demi nilai-nilai tersebut."

Halaman
123
Sumber: TribunWow.com
Tags:
Joko WidodoJokowiVladimir PutinJermanRusiaUkrainaVolodymyr Zelensky
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved