Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Miliarder Rusia Sebut Putin akan Serang Negara NATO, Beri Peringatan Berikut soal Ukraina

Taipan Rusia Mikhail Khodorkovsky, memperingatkan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin akan berperang di wilayah NATO.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
The Telegraph
Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan invasi ke Ukraina pada Kamis (24/2/2022). Terbaru, miliarder kenamaan Rusia sebut Putin akan serang negara NATO, Kamis (23/6/2022). 

TRIBUNWOW.COM - Prediksi bentrokan langsung antara Rusia dan NATO semakin ramai dikumandangkan.

Dilansir TribunWow.com, Mikhail Khodorkovsky, seorang oligarki Rusia yang mengasingkan diri dan kritikus terkemuka Kremlin, turut mengangkat isu ini.

Dalam sebuah wawancara, Kamis (23/6/2022), ia mengklaim bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin pada akhirnya akan berperang di wilayah NATO jika koalisi itu tidak membantu Ukraina menang dalam konflik saat ini.

Baca juga: Tingkatkan Pertahanan Negara, Jerman Sebut NATO Harus Siap Gunakan Nuklir untuk Cegah Serangan Rusia

Khodorkovsky membuat peringatan ini saat wawancara dengan Euronews, sebuah jaringan televisi yang bermarkas di Prancis.

Dia meminta NATO untuk terus memberi Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky senjata dan perlengkapan guna memerangi militer Rusia.

Putin telah menggunakan kemungkinan ekspansi NATO sebagai salah satu alasan untuk membenarkan invasinya ke Ukraina.

Meskipun kemudian Finlandia dan Swedia sama-sama mendaftar untuk bergabung dengan aliansi tersebut setelah pecahnya perang.

Dia juga telah memperingatkan organisasi dan AS untuk terlibat langsung dalam perang.

"Hari ini, NATO memiliki peluang besar untuk membantu Ukraina mempertahankan kedaulatannya dengan berpartisipasi dalam perang ini dengan senjata, pasokan, dan pelatihan tentara Ukraina, daripada bertempur di wilayahnya sendiri," kata Khodorkovsky dikutip Newsweek, Jumat (24/6/2022).

"Jika kesempatan ini terlewatkan, saya mengeluarkan peringatan: Dalam beberapa tahun, atau bahkan mungkin lebih awal, NATO akan terlibat langsung dalam perang ini, karena itu akan terjadi di wilayah negara NATO."

Ketika ditanya apakah dia merasa NATO harus terlibat langsung di Ukraina, Khodorkovsky menjawab bahwa aliansi harus melakukan semua yang bisa dilakukan untuk memastikan bahwa Putin tidak menang.

"Mereka yang percaya bahwa anda dapat mencapai kesepakatan dengan agresor, mengulangi kesalahan banyak pendahulu mereka," imbuhnya.

Bendera-bendera anggota negara NATO yang dikibarkan setengah tiang sebagai tanda berkabung dalam Hari Peringatan Holocaust, Kamis (27/1/2022).
Bendera-bendera anggota negara NATO yang dikibarkan setengah tiang sebagai tanda berkabung dalam Hari Peringatan Holocaust, Kamis (27/1/2022). (Instagram @nato)

Baca juga: Kadyrov Nyatakan Rusia Perang Lawan NATO di Ukraina, Sebut Pengabdi Setan dan Tuntut Permintaan Maaf

Khodorkovsky juga mengatakan dia tidak percaya sanksi yang dijatuhkan pada Rusia berdampak besar.

Dia mengatakan bahwa sementara sanksi dapat melemahkan rezim, masalah antara Rusia dan Ukraina sedang diselesaikan di medan perang.

Khodorkovsky lebih lanjut menambahkan bahwa senjata dan pasokan yang telah dikirim NATO ke Ukraina tidak mencukupi dibandingkan dengan jumlah senjata yang cukup besar di gudang senjata Putin.

"Jika NATO ingin itu diselesaikan di wilayah Ukraina, maka tentu saja perlu memberikan dukungan yang jauh lebih sistematis," pungkas Khodorkovsky.

Sebagai informasi, Khodorkovsky adalah orang terkaya di Rusia berkat bisnis minyak yang besar, tetapi kemudian dia mulai mengkritik Putin secara terbuka.

Dia mendirikan organisasi Open Russia pro-demokrasi pada tahun 2001, hanya untuk ditangkap oleh otoritas Rusia pada tahun 2003 karena penggelapan pajak.

Dia dinyatakan bersalah pada tahun 2005 dan dijatuhi hukuman sembilan tahun penjara.

Tuduhan penggelapan dan pencucian uang ditambahkan ke hukumannya pada 2010, yang memperpanjang waktu penjaranya.

Namun, setelah beberapa lobi tingkat tinggi, Putin mengampuni Khodorkovsky dan membebaskannya pada akhir 2013.

Baca juga: Mantan Jenderal NATO Sebut Perdamaian Eropa Tak Bisa Dicapai jika Rezim Putin Masih Kuasai Rusia

Rusia Ancam Serang Negara NATO

Sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin mengancam negara-negara bekas Soviet, Lithuania dan Kazakhstan dengan peringatan akan adanya aksi militer.

Namun, tindakan itu diprediksi akan mampu memicu perang dunia ketiga lantaran Lithuania merupakan anggota NATO yang akan dibela sekutunya jika mendapat serangan.

Ancaman ini terjadi di tengah klaim bahwa Vladimir Putin dapat mengumumkan darurat militer dan mobilisasi di lima wilayah Rusia yang berbatasan dengan Ukraina untuk meningkatkan upaya perangnya.

Pasukan militer Ukraina menerima bantuan senjata dari Lithuania, 13 Februari 2022. Terbaru, Rusia mengancam negara angggota NATO, Lithuania, yang diprediksi bisa sebabkan perang dunia ketiga, Senin (20/6/2022)
Pasukan militer Ukraina menerima bantuan senjata dari Lithuania, 13 Februari 2022. Terbaru, Rusia mengancam negara angggota NATO, Lithuania, yang diprediksi bisa sebabkan perang dunia ketiga, Senin (20/6/2022). (Sergei Supinsky/AFP)

Baca juga: Dukung Ukraina, Ratusan Warga Lithuania sampai Galang Dana Belikan Drone Bayraktar untuk Lawan Rusia

Dilansir TribunWow.com dari Mirror, Senin (20/6/2022) Lithuania yang adalah anggota NATO menjadi sasaran setelah memblokir barang-barang yang dikenai sanksi oleh Uni Eropa, untuk mencapai eksklave Rusia di Kaliningrad.

Sebagai informasi, Kaliningrad merupakan wilayah Rusia yang terhimpit perbatasan Lithuania dan Polandia.

Saat ini, wilayah kecil Rusia tersebut digunakan sebagai rumah bagi senjata rudal nuklir dan pangkalan militer Moskow di kawasan laut Baltik.

Namun setelah Lithuania menutup akses kereta kargo Rusia yang transit di wilayahnya, maka 50 persen produk ekspor-impor Rusia ke Kaliningrad tidak dapat lagi didistribusikan.

Karenanya, perwakilan Lithuania di Moskow mendapat teguran bahwa kecuali transit kargo dilanjutkan dalam waktu dekat, Rusia berhak bertindak untuk melindungi kepentingan nasionalnya.

"Kami menganggap tindakan provokatif dari pihak Lithuania yang melanggar kewajiban hukum internasional Lithuania, terutama Pernyataan Bersama Federasi Rusia dan Uni Eropa 2002 tentang transit antara wilayah Kaliningrad dan seluruh Federasi Rusia, sebagai (sikap) bermusuhan secara terbuka," bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri Moskow.

Senator setia Vladimir Putin, Andrey Klimov memperingatkan ini adalah agresi langsung terhadap Rusia.

"Secara harfiah memaksa kami untuk segera menggunakan pertahanan diri yang tepat," imbuh Klimov.

Sementara, Kepala komisi perlindungan kedaulatan parlemen bersumpah bahwa Rusia akan menyelesaikan blokade ini dengan cara apa pun.

Di sisi lain, setiap serangan langsung Rusia terhadap negara anggota aliansi Lituania akan dilihat sebagai tindakan perang melawan NATO.

Dengan demikian, besar kemungkinan aksi militer Rusia di negara itu akan memicu Perang Dunia Ketiga.

Juru bicara Putin, Dmitry Peskov, ikut mengecam keras tindakan blokade oleh Lithuania.

"Keputusan ini benar-benar belum pernah terjadi sebelumnya. Itu melanggar segalanya," kata Peskov.

"Kami menganggap ini ilegal. Situasinya lebih dari serius, kami membutuhkan analisis mendalam yang serius untuk menyelesaikan tanggapan kami."

Konstantin Kosachyov, wakil ketua senat Rusia, mengklaim bahwa Lituania melanggar hukum internasional dengan melarang barang-barang transit ke Lithuania dari Rusia melalui Belarus.

Reporter TV pemerintah Rusia Grigory Yemelyanov, dari Channel 1, memperingatkan bahwa pemblokiran kargo tersebut meruapakan pernyataan perang untuk negaranya.

"Upaya untuk mengisolasi wilayah itu , dari sudut pandang hukum internasional, sebenarnya adalah casus belli, sebuah istilah yang berarti alasan formal untuk menyatakan perang," kata Yemelyanov.

Senada dengan hal itu, senator Rusia lainnya, Andrey Klishas menyatakan akan adanya respons keras dari negaranya.

"Upaya Lithuania untuk membangun blokade di wilayah Kaliningrad adalah pelanggaran kedaulatan Rusia atas wilayah ini dan mungkin menjadi dasar untuk tindakan yang sangat keras dan benar-benar legal di pihak Rusia," ancam Klishas.

Para pendukung Rusia juga memberikan ancaman perang di Kazakhstan setelah Putin 'dipermalukan' oleh pemimpin negara itu, Kassym-Jomart Tokayev dalam KTT ekonomi utama Rusia di St Petersburg, Jumat (17/6/2022).

Tokayev dituding menghina Putin dengan menolak mengakui republik rakyat Donetsk dan Luhansk yang melepaskan diri dari Ukraina sebagai negara merdeka.

Sebuah sumber mengatakan Putin benar-benar marah dan merasa terhina, dengan beberapa mengatakan dia siap untuk balas dendam.

Anggota parlemen Pro-Putin, Konstantin Zatulin memperingatkan akan ada tindakan seperti Ukraina dari Rusia di Kazakhstan.

Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov juga turut memperingatkan Kazakhstan.

"Anda harus berdiri dengan Rusia dan menunjukkan posisi anda, dan tidak takut dengan sanksi AS dan Uni Eropa," ujar Kadyrov.

"Kazakhstan dan negara-negara bekas Soviet lainnya semua diam, takut akan sanksi Amerika atau Eropa."

Meski tak dijelaskan secara rinci, laporan terkini mengatakan terminal pengekspor minyak di Kazakhstan telah diganggu oleh Rusia.(TribunWow.com/Via)

Berita terkait Konflik Rusia Vs Ukraina

Tags:
Konflik Rusia Vs UkrainaRusiaVladimir PutinUkrainaVolodymyr ZelenskyNATO
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved