Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Taklukkan Desa di Severodonetsk, Pasukan Rusia Sedikit demi Sedikit Kuasai Wilayah Ukraina

Rusia mengklaim pasukannya berhasil merebut sebuah desa di dekat kota industri Severodonetsk.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
AFP
Severodonetsk, kota Ukraina paling timur yang selama berminggu-minggu berada di bawah serangan berat Rusia. Terbaru, Rusia klaim berhasil kuasai desa di Severodonestk, Minggu (19/6/2022). 

TRIBUNWOW.COM - Rusia mengklaim pasukannya berhasil merebut sebuah desa di dekat kota industri Severodonetsk.

Dilansir TribunWow.com dari Al Jazeera, Minggu (19/6/2022), kota di Ukraina tersebut telah menjadi target utama dalam upaya Moskow untuk menguasai wilayah timur negara itu.

Pihak Kiev pun dinilai semakin terdesak meski tak berhenti melakukan perlawanan.

Baca juga: Terisolasi, Warga Severodonetsk Tak Mungkin Dievakuasi Buntut Seluruh Jembatan Dihancurkan Rusia

Baca juga: Insiden Mariupol Kembali Terulang, Rusia Kepung Pabrik Kimia Azot dan Minta Pasukan Ukraina Menyerah

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa mereka telah merebut Metyolkine, tempat tinggal kurang dari 800 orang sebelum perang dimulai.

Kantor berita negara Rusia TASS melaporkan bahwa banyak tentara Ukraina telah menyerah di sana.

Militer Ukraina mengaku Rusia memiliki 'keberhasilan parsial' di daerah yang berjarak sekitar 6 km ke tenggara dari Severodonetsk.

Seperti diketahui, setelah gagal merebut ibu kota Kyiv di awal perang, pasukan Rusia memusatkan perhatian pada upaya untuk mengambil kendali penuh atas provinsi Luhansk dan Donetsk, yang bersama-sama membentuk wilayah Donbas di Ukraina timur.

Dengan beberapa bagian Donbas sudah dikuasai oleh separatis yang didukung Rusia sebelum invasi 24 Februari.

Moskow mengatakan pada hari Minggu bahwa serangannya untuk memenangkan Severdonetsk sendiri berjalan dengan sukses.

Gubernur Luhansk Serhiy Haidai mengatakan kepada TV Ukraina bahwa pertempuran membuat evakuasi dari kota menjadi tidak mungkin.

Tetapi ia membantah pernyataan bahwa Rusia sudah menduduki seluruh wilayah industri itu.

"Semua klaim Rusia bahwa mereka mengendalikan kota itu bohong. Mereka mengendalikan bagian utama kota, tetapi tidak seluruh kot," kata Haidai.

Di antara wilayah pemukiman di sekitar Severodonestk, Haidai mengatakan kepada TV Ukraina bahwa serangan Rusia di Toshkivka, 35 km ke selatan, memiliki tingkat keberhasilan.

Di sisi lain, Kementerian Pertahanan Inggris pada hari Minggu mengklaim bahwa baik Rusia dan Ukraina telah melanjutkan pemboman berat di sekitar Severodonestk dengan sedikit perubahan di garis depan.

Penilaian militer Inggris mengatakan moral untuk unit tempur Ukraina dan Rusia di Donbas kemungkinan bervariasi.

"Banyak personel Rusia dari semua pangkat juga kemungkinan masih bingung tentang tujuan perang. Masalah moral di pasukan Rusia kemungkinan sangat signifikan sehingga membatasi kemampuan Rusia untuk mencapai tujuan operasional," cuit kementerian itu.

Baca juga: Berhasil Bebas, Warga Ukraina Sebut Ada Tentara Asing di Severodonestk, Akui Sempat Dilarang Keluar

Baca juga: Kadyrov Dukung Hukuman Mati untuk 3 Tentara Asing di Ukraina, Beri Pesan untuk Para Prajurit Bayaran

Rusia Serentak Menyerang dari 9 Arah

Rusia dikabarkan memulai serangan besar-besaran dari sembilan arah di wilayah Luhanks, Ukraina.

Pejabat militer Ukraina mengatakan bahwa pertarungan sengit masih berlangsung untuk mempertahankan wilayah.

Sementara itu, kota penting Severodonetsk di Luhansk dilaporkan hampir jatuh ke tangan pasukan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Dilansir TribunWow.com dari Reuters, Rabu (16/6/2022), tampaknya Rusia menunjukkan perkembangan signifikan dalam invasinya ke Ukraina.

Pasukan Moskow kini berada di atas angin setelah berhasil mengisolasi kota Severodonetsk di Luhanks.

Panglima militer Ukraina, Valeriy Zaluzhny, mengatakan Rusia telah memusatkan pasukan serangan utamanya di utara wilayah Luhansk.

Bahkan, pasukan tersebut kini telah berusaha menyerang secara serentak dari sembilan arah.

"Perjuangan sengit untuk wilayah Luhansk berlanjut," kata Valeriy Zaluzhny dalam sebuah pesan online, Rabu (15/6/2022).

Ia mengatakan bahwa Rusia menggunakan pesawat, granat berpeluncur roket, dan artileri.

Hal ini sejalan dengan penilaian Barat baru-baru ini bahwa Ukraina timur yang kini menjadi target utama Kremlin, dapat segera jatuh ke tangan Rusia jika dinamika saat ini berlanjut.

Saat Barat mempercepat pengiriman senjata, Kyiv telah berjanji untuk terus berperang dengan harapan bahwa pertempuran di timur akan menjauhkan Rusia dari negara lain.

Dilansir TribunWow.com dari BBC, Selasa (14/6/2022), dilaporkan sekitar 70 persen wilayah kota Severodonetsk yang juga terletak di Luhanks telah berada di bawah kendali Rusia.

Baca juga: Sedang Berkumpul untuk Rapat, Lebih dari 50 Petinggi Militer Ukraina Tewas Kena Serangan Misil Rusia

Pertempuran sengit terjadi selama berminggu-minggu, di mana merebut Severodonetsk telah menjadi tujuan militer utama bagi Rusia.

Dengan mengambil Severodonetsk dan kota terdekatnya Lysychansk, Moskow akan mendapat kendali atas seluruh wilayah Luhansk, yang sebagian besar sudah dikendalikan oleh separatis yang didukung Rusia.

Melalui pernyataan di Telegram, Gubernur Provinsi Luhanks, Serhiy Haidai menuliskan bahwa ketiga jembatan menuju Severodonetsk telah hancur.

Ia menyebut penduduk yang tersisa di kota itu dipaksa untuk bertahan hidup dalam kondisi yang sangat sulit.

Pasalnya, pasukan Rusia diklaim telah menghancurkan infrastruktur gas, air dan listrik kota itu, di samping apa yang dia sebut 'masalah besar' dengan perawatan medis.

"Semua jembatan telah hancur, jadi sayangnya tidak mungkin membawa apa pun ke kota hari ini," kata Haidai dilansir Newsweek, Selasa (14/6/2022).

Presiden Ukraina Volodomyr Zelensky menggambarkan korban jiwa dalam pertempuran di kota itu sebagai kondisi yang mengerikan.

Ia mengatakan pasukan Ukraina, telah memerangi pasukan Rusia di setiap meter secara harafiah.

"Pasukan Ukraina yang tersisa di kota itu harus menyerah atau mati," kata Eduard Basurin, seorang perwakilan militer dari Republik Rakyat Donetsk yang memproklamirkan diri sendiri.

"Divisi Ukraina yang ada (di Severodonetsk) akan ada selamanya."

Seorang pejabat tinggi Rusia mengatakan tujuan Moskow adalah untuk melindungi republik rakyat Donetsk dan Luhansk yang dideklarasikan sendiri.

"Secara umum, perlindungan republik adalah tujuan utama dari operasi militer khusus," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov seperti dikutip oleh kantor berita RIA Novosti. (TribunWow.com/Via)

Berita terkait Konflik Rusia Vs Ukraina

Tags:
Konflik Rusia Vs UkrainaUkrainaVolodymyr ZelenskyRusiaVladimir Putin
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved