Konflik Rusia Vs Ukraina
Invasi Rusia ke Ukraina Hari ke-117, Konflik Panas di Severodonestk hingga Krisis Global Meningkat
Memasuki hari ke-117 invasi Rusia ke Ukraina, tentara Presiden Rusia Vladimir Putin tampaknya berada di atas angin.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Rekarinta Vintoko
Adapun terkait pontensi krisis pangan global, para menteri luar negeri Uni Eropa akan membahas cara untuk membebaskan jutaan ton biji-bijian yang terjebak di Ukraina pada pertemuan di Luksemburg pada hari Senin (20/6/2022).
Diharapkan kesepakatan dapat dicapai untuk melanjutkan ekspor laut Ukraina dengan imbalan memfasilitasi ekspor makanan dan pupuk Rusia.
Tetapi masih belum jelas apakah UE akan terlibat dalam mengamankan kesepakatan semacam itu secara militer.
"Apakah akan ada kebutuhan di masa depan untuk mengawal kapal komersial ini, itu tanda tanya dan saya rasa kita belum sampai di sana," kata seorang pejabat UE.
Menurut NATO dan para pemimpin barat lainnya, perang di Ukraina bisa berlangsung selama bertahun-tahun dan akan membutuhkan dukungan militer jangka panjang.
"Kita harus bersiap menghadapi kenyataan bahwa itu bisa memakan waktu bertahun-tahun,” kata sekretaris jenderal NATO, Jens Stoltenberg, dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Jerman Bild pada hari Minggu(19/6/2022).
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, juga menambahkan: "Saya khawatir kita perlu menguatkan diri untuk perang yang panjang."
Alami krisis energin, pemerintah Austria mengumumkan akan membuka kembali pembangkit listrik tenaga batu bara karena kekurangan listrik yang timbul dari berkurangnya pengiriman gas dari Rusia.
Kanselir mengatakan pihak berwenang akan bekerja dengan kelompok Verbund, pemasok listrik utama negara itu, untuk membuat stasiun di kota selatan Mellach kembali berfungsi.1
Badan hak asasi manusia nasional Maroko telah mendesak pihak berwenang Rusia untuk menjamin pengadilan yang adil bagi seorang warga negaranya.
Pria yang ditangkap setelah bergabung dengan pasukan Ukraina itu mengajukan banding atas hukuman mati yang dijatuhkan oleh pengadilan pihak separatis pro-Rusia.
Amina Bouayach, presiden Dewan Nasional Hak Asasi Manusia, telah menghubungi komisaris tinggi untuk hak asasi manusia di Federasi Rusia dan mendesak badan itu untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan guna memastikan Brahim Saadoun menerima pengadilan yang adil selama bandingnya. (TribunWow,com)