Konflik Rusia Vs Ukraina
Banyak Korupsi hingga Ekonomi Bobrok, Ukraina Dinilai Rusia Tak Pantas Gabung ke Uni Eropa
Seorang pejabat pemerintahan Rusia menyebut Ukraina tak pantas bergabung dengan Uni Eropa karena beberapa faktor.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
"Kami bersiap, kami siap," ucapnya.
Para pimpinan Uni Eropa akan mempertimbangkan status keanggotaan Ukraina pada pertemuan tingkat tinggi di hari Kamis (23/6/2022) dan Jumat (24/6/2022) mendatang.
Sebagai informasi, jika nanti disetujui, proses Ukraina menjadi anggota resmi Uni Eropa membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk selesai.
Baca juga: Uni Eropa Sebut Rusia Lakukan Kejahatan Perang Sengaja Biarkan Masyarakat di Dunia Kelaparan
Aliansi Tandingan dengan Polandia dan Inggris
Sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina Oleksiy Danilov menyatakan aliansi Inggris, Polandia, dan Ukraina harus dibentuk sesegera mungkin.
Ia pun percaya bahwa blok tersebut harus diperluas lebih lanjut dengan merekrut negara sekutu lainnya.
Danilov pun mendesak agar Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky segera menginisiasi gagasan ini.
Dikutip TribunWow.com dari Kyiv Post, Jumat (10/6/2022), pejabat tinggi keamanan Ukraina itu membuat pernyataan terkait selama telethon nasional beberapa hari lalu.
Ia menyebut Zelensky sebagai orang yang berwenang memutuskan adanya aliasi tersebut.
Danilov pun meminta agar sang Presiden bisa segera mengimplementasikan usulan tersebut sebagai upaya mempererat hubungan internasional di masa perang.
"Pertanyaan itu mungkin harus ditujukan kepada presiden negara kita, yang secara langsung menangani dan bertanggung jawab atas urusan luar negeri dan militer, menurut Konstitusi kita," kata Danilov.
"Saya mendukung persatuan ini dibuat sesegera mungkin. Selain itu, saya percaya (aliansi) itu harus diperluas sebanyak mungkin dan tidak terbatas pada tiga negara ini," imbuhnya.
Danilov juga mengaku senang melihat berita dari Inggris di mana Perdana Menteri Boris Johnson memenangkan mosi percaya.
Ia mencatat bahwa pemimpin pemerintah Inggris telah mendukung Ukraina di masa-masa yang paling sulit.
"Dia tetap di kantor. Ini adalah teman sejati negara kita, yang mendukung bangsa kita di masa-masa paling sulit, mendukung presiden kita," tutur Danilov.
Baca juga: Diminta Duduk di Kursi Pendek hingga Harus Mendongak, Eks PM Inggris Ngaku Pernah Dipermalukan Putin