Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Donald Trump Salahkan Joe Biden Jor-joran Bantu Ukraina hingga Kini Berpotensi Picu Perang Dunia III

Mantan Presiden AS Donald Trump menyebut terdapat kemungkinan terjadi Perang Dunia III akibat partisipasi negara-negara barat membantu Ukraina.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
YouTube CBS Miami
Pidato Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, 6 Januari 2022. Terbaru, Mantan Presiden AS Donald Trump menyebut terdapat kemungkinan terjadi Perang Dunia III akibat partisipasi negara-negara barat membantu Ukraina, Sabtu (18/6/2022). 

TRIBUNWOW.COM - Sejak terjadinya konflik antara Ukraina dan Rusia, Amerika Serikat (AS) telah jor-joran memberikan bantuan senjata dan perlengkapan militer kepada Ukraina.

Mantan Presiden AS Donald Trump menyebut kebijakan AS saat ini dapat memicu pecahnya perang dunia ke-3.

Dikutip TribunWow.com dari rt.com, Donald Trump kini menyalahkan Biden yang telah membuat naiknya potensi pecahnya Perang Dunia III.

Baca juga: Ajudan Zelensky Sebut Negara-negara Barat Tidak Ingin Rusia Kalah Total Melawan Ukraina

"Kita memiliki perang di Ukraina dan mungkin akan memicu ke Perang Dunia III karena cara kita menangani ini," ujar Trump.

Trump mengungkit bagaimana AS saat ini telah memberikan bantuan sebesar 56 miliar USD kepada Ukraina.

Ia lalu membandingkan bantuan yang diberikan oleh AS dengan bantuan yang diberikan Jerman hingga Prancis ke Ukraina.

Menurut Trump, negara-negara Eropa tersebut yang merasakan langsung dampak konflik justru hanya memberikan sebagian kecil untuk membantu Ukraina.

"Jika saya presiden itu tidak akan pernah terjadi," kata Trump.

Trump bercerita bahwa ia mengenal baik Putin dan bagaimana konsekuensi yang akan terjadi.

"Jika pilpres tidak dicurangi dan dicuri, kita tidak akan memiliki masalah dengan Ukraina diserang secara ganas," kata Trump.

Sebelumnya, Trump berani menjamin tak akan ada korban perang di Ukraina apabila dirinya masih menjabat sebagai Presiden AS.

Trump menuding Presiden AS saat ini yakni Joe Biden tidak memiliki sikap tegas dalam menghadapi Rusia.

Komentar ini disampaikan oleh Trump saat menjalani wawancara dengan jurnalis Inggris Piers Morgan.

Dikutip TribunWow.com dari Thesun.co.uk, Trump bercerita jika ia masih menjadi Presiden AS, dirinya akan memberikan ancaman yang berbeda kepada Presiden Rusia Vladimir Putin.

Saat ditanya tentang situasi terkini di Ukraina, Trump mendeskripsikan kondisi di Ukraina mengerikan.

Ia setuju dengan Morgan yang menyebut Putin sebagai monster jahat.

"Apa yang terjadi saat ini mengerikan," jelas Trump.

"Ketika saya melihat semua kematian, semua kehancuran. Itu adalah perang yang tidak ada gunanya."

Trump kemudian mengungkit pemilihan presiden AS pada tahun 2020 lalu.

Ia meyakini pilpres pada saat itu dicurangi oleh pihak Biden.

Trump mengatakan, apabila ia kini masih menjadi Presiden AS, Trump berani menjamin tidak akan ada korban tewas akibat perang di Ukraina.

Kemudian Trump mengungkit bagaimana semasa dia menjadi Presiden AS, dirinya sempat memberikan peringatan keras kepada Presiden China Xi Jin Ping dan Putin soal potensi invasi ke Taiwan maupun Ukraina.

Trump juga mengaku tidak akan segan berbicara langsung dengan Presiden Rusia Vladimir Putin soal nuklir.

Trump mengaku ia akan melakukan hal tersebut apabila dirinya masih menjadi presiden.

"Putin menggunakan kata 'N', nuklir sepanjang waktu," ujar Trump.

Trump menjelaskan, Putin tidak seharusnya dibiarkan bersikap seperti itu.

"Semua orang begitu takut dan karena mereka takut, dia (Putin) menggunakannya terus menerus. Itu lah mengapa dia melakukan hal yang saat ini ia lakukan," ujar Trump.

Meskipun tidak mengancam langsung AS, Putin sempat mengatakan tidak akan segan melakukan segala hal jika Rusia menghadapi ancaman yang nyata.

Trump menyampaikan, apabila ia masih menjadi Presiden AS, dirinya akan membalas ancaman Putin dengan menginfokan bahwa AS juga memiliki senjata nuklir dan meminta agar Putin tidak lagi sembarangan berbicara soal nuklir.

Trump juga mengatakan tidak akan segan berselisih dengan Rusia jika peringatannya diabaikan Putin.

Sementara itu, sebuah stasiun televisi milik pemerintah Rusia membahas apa yang akan terjadi jika misil nuklir milik Rusia yakni Satan 2 diledakkan di Kota New York, Amerika Serikat (AS).

Ironisnya, saat membahas hal tersebut, para host TV pemerintah Rusia itu justru tertawa cekikikan.

Baca juga: Negara-negara Barat Keroyok Rusia Pakai Sanksi Ekonomi, Putin Sebut AS dkk Salah Pilih Musuh

Potongan video acara stasiun TV Rusia itu ditayangkan oleh Thesun.co.uk.

Dikutip TribunWow.com, para host juga sempat tertawa saat mengolok-olok AS yang mereka sindir dengan julukan partner.

Awalnya seorang host wanita bertanya ke seorang narasumber, apa yang akan terjadi jika Satan 2 dijatuhkan ke New York.

Sang narasumber memulai jawabannya dengan menyindir AS sebagai partner Rusia.

Seketika sejumlah host dan narasumber tertawa mendengar hal tersebut.

Narasumber itu kemudian menjelaskan bahwa New York akan musnah sepenuhnya hanya dengan satu roket nuklir Satan 2.

Seorang host lalu menimpali bahwa AS selalu takut akan roket milik Rusia.

Roket Satan 2 milik Rusia diketahui dapat menampung 10 hingga 15 hulu ledak.

Hal ini memungkinkan roket Satan 2 dapat menjatuhkan nuklir di sejumlah wilayah hanya dalam satu kali serang.

Kekuatan nuklir Satan 2 dipercaya mengandung 30 kali kekuatan bom nuklir yang dijatuhkan oleh AS di Hiroshima, Jepang.

Berdasarkan sebuah simulator bom nuklir, apabila Satan 2 diledakkan di New York maka akan ada total 3,1 juta korban jiwa dan jutaan lainnya mengalami luka-luka.

Ahli senjata Dr Paul Craig Roberts menyampaikan, hanya dengan menggunakan enam roket tersebut, Rusia dapat memusnahkan seluruh wilayah di timur AS.

Trump Minta Putin Bongkar Aib Keluarga Joe Biden

Sebuah tudingan kontroversial disampaikan oleh mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terhadap Presiden AS saat ini yakni Joe Biden.

Di tengah panasnya konflik Rusia dan Ukraina, Trump meminta kepada Presiden Rusia Vladimir Putin untuk membongkar aib keluarga Joe Biden.

Satu di antaranya adalah anak Joe Biden yakni Hunter Biden disebut pernah menerima uang berjumlah fantastis dari keluarga pejabat di Rusia.

Dikutip TribunWow.com dari Sky News, Hunter Biden disebut sempat menerima uang sebesar 3,5 juta dollar atau setara Rp 50 triliun dari istri eks Walikota Moskow.

Trump meminta agar Putin berani membongkar aib-aib tersebut yang nantinya akan merusak citra Biden.

Mempertimbangkan kondisi Putin yang saat ini sedang dibenci di AS, Trump meyakini sang Presiden Rusia tersebut akan berani membongkar aib-aib tersebut.

"Saya rasa Putin kemungkinan akan bersedia menjawab," jelas Trump.

(TribunWow.com/Anung)

Berita terkait Konflik Rusia Vs Ukraina

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Donald TrumpJoe BidenAmerika SerikatKonflik Rusia Vs UkrainaUkrainaRusiaPerang Dunia III
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved