Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Buntut Konflik Rusia-Ukraina, Pasukan Militer Inggris Bersiap Hadapi Perang Dunia III

Pimpinan militer Inggris meminta para tentara Inggris bersiap menghadapi kemungkinan pecahnya perang dunia III.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
AFP
Pasukan elit militer Inggris. Terbaru, pasukan militer Inggris saat ini tengah bersiap menghadapi potensi pecahnya perang dunia ke-3 buntut konflik Rusia-Ukraina. 

TRIBUNWOW.COM - Banyak pihak memprediksi konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina akan berujung pada terjadinya Perang Dunia III.

Satu dari beberapa pihak yang mengkhawatirkan terjadinya Perang Dunia III adalah Inggris.

Dikutip TribunWow.com dari Thesun.co.uk, Inggris mengakui kini telah mempersiapkan pasukan militernya untuk menghadapi pecahnya Perang Dunia III.

Baca juga: Ajudan Zelensky Sebut Negara-negara Barat Tidak Ingin Rusia Kalah Total Melawan Ukraina

Baca juga: Donald Trump Salahkan Joe Biden Jor-joran Bantu Ukraina hingga Kini Berpotensi Picu Perang Dunia III

Kepala Staf Umum pasukan militer Inggris, Jenderal Sir Patrick Sanders bersumpah akan membentuk pasukan yang mampu mengalahkan Rusia di dalam pertempuran.

Sir Patrick mengatakan kepada tentara Inggris untuk bersiap kembali berperang di tanah Eropa.

Ia mengatakan, dunia saat ini sedang mengalami perubahan sejak Rusia memutuskan untuk menginvasi Ukraina pada 24 Februari.

"Kita adalah generasi yang harus mempersiapkan pasukan militer untuk sekali lagi bertempur di Eropa," ujar Sir Patrick.

Menyoroti konflik di Ukraina, Sir Patrick menegaskan tujuan utama pasukan militer Inggris untuk melindungi rakyat Inggris.

Selain mempersiapkan pasukan militer Inggris untuk Perang Dunia III, Sir Patrick juga berencana untuk melakukan modernisasi pasukan militer dan bersiap mengirimkan tentaranya ke negara lain untuk merespons krisis yang terjadi.

Sir Patrick meyakini kedua langkah ini akan memperkuat NATO sekaligus meminimalisir kemungkinan Rusia melakukan ekspansi.

Sebelumnya, sebuah surat ditulis oleh Presiden Belarus Aleksandr Lukashenko untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) alias United Nations (UN).

Sahabat Presiden Rusia Vladimir Putin itu di dalam suratnya menuliskan soal potensi terjadinya Perang Dunia III.

Lukashenko sendiri diketahui pro terhadap Rusia dalam konflik yang terjadi di Ukraina.

Dikutip TribunWow.com dari Thesun.co.uk, surat ini ditulis oleh Lukashenko untuk Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.

Di dalam suratnya itu, Lukashenko meminta seluruh negara di dunia untuk bersatu dan mencegah konflik regional yang terjadi di Eropa meluas menjadi perang dunia.

Lukasheko juga menuliskan di dalam suratnya, agar terjadi perdamaian maka negara-negara barat harus berhenti mengirimkan senjata ke Ukraina.

Tak hanya itu, Lukashenko meminta agar negara-negara barat tidak lagi memprovokasi dan menyebarkan ujaran kebencian di media massa.

Tokoh Global Prediksi Hancurnya Peradaban

Filantropis veteran internasional menyebut invasi Rusia ke Ukraina berpotensi menjadi awal dari perang dunia ketiga.

Perang dahsyat itu disinyalir bisa berarti akhir dari peradaban dunia.

Ia memberikan peringatan bahwa dunia tak akan mungkin selamat jika hal itu benar-benar terjadi.

Baca juga: VIDEO Inggris Tegas Terus Dampingi Ukraina, Yakin Bisa Menang Lawan Rusia karena Hal Ini

Hal ini disampaikan pebisnis kenamaan dan mantan pemodal George Soros di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss.

Ia menilai bahwa perang yang terjadi di Ukraina bisa menyebabkan ekskalasi pertempuran internasional.

"Invasi itu mungkin merupakan awal dari perang dunia ketiga dan peradaban kita mungkin tidak akan selamat darinya," kata Soros dikutip TribunWow.com dari The Guardian, Rabu (25/5/2022).

"Invasi ke Ukraina tidak datang tiba-tiba. Dunia semakin terlibat dalam perjuangan antara dua sistem pemerintahan yang bertentangan satu sama lain: masyarakat terbuka dan masyarakat tertutup."

Merujuk pada Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping, Soros juga memperingatkan bahwa rezim otokratis sedang berkuasa dan ekonomi global sedang menuju depresi.

Mantan pemilik hedge fund berusia 91 tahun itu mengatakan gelombang mulai berbalik melawan masyarakat terbuka setelah serangan teroris 9/11 di AS pada tahun 2001.

"Rezim represif sekarang sedang berkuasa dan masyarakat terbuka dikepung. Hari ini China dan Rusia menghadirkan ancaman terbesar bagi masyarakat terbuka," ujar Soros.

Namun, Soros mengatakan Eropa telah merespons dengan baik krisis yang dipicu oleh invasi Rusia.

Baca juga: VIDEO Hampir 2 Ribu Tentara Bayaran Ukraina Pilih Kabur Selamatkan Diri, Takut Lawan Rusia?

"Butuh waktu lama untuk menyelesaikan detailnya, tetapi Eropa tampaknya bergerak ke arah yang benar. Ia telah menanggapi invasi Ukraina dengan kecepatan, persatuan, dan kekuatan yang lebih besar daripada sebelumnya dalam sejarahnya," puji Soros.

Soros, yang telah menjadi sosok yang dibenci kelompok sayap kanan di AS, juga mengecam keras mantan kanselir Jerman Angela Merkel karena menjaga hubungan baik dengan Moskow dan Beijing.

"Tetapi ketergantungan Eropa pada bahan bakar fosil Rusia tetap berlebihan, sebagian besar karena kebijakan merkantilis yang ditempuh oleh mantan kanselir Angela Merkel," tuding Soros.

"Dia telah membuat kesepakatan khusus dengan Rusia untuk pasokan gas dan menjadikan China pasar ekspor terbesar Jerman. Itu membuat Jerman menjadi ekonomi berkinerja terbaik di Eropa tetapi sekarang ada harga yang harus dibayar."

"Ekonomi Jerman perlu direorientasi. Dan itu akan memakan waktu lama." (TribunWow.com/Anung/Via)

Berita terkait Konflik Rusia Vs Ukraina

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Konflik Rusia Vs UkrainaUkrainaVolodymyr ZelenskyRusiaVladimir PutinPerang Dunia III
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved