Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Banyak Pengungsi Ukraina di Inggris Terancam Jadi Gelandangan Meskipun Kerja dan Punya Penghasilan

Nasib para pengungsi Ukraina di Inggris kini tengah berada di ujung tanduk karena ancaman mereka akan berakhir menjadi gelandangan.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
Daniel LEAL/ AFP
Seorang pengungsi wanita menggendong anaknya yang sedang tidur sambil duduk di tanah di stasiun kereta api pusat Lviv di Ukraina Barat pada Sabtu (26/2/2022). Ilustrasi warga Ukraina yang menjadi pengungsi. 

Dilansir TribunWow.com dari Aljazeera, Jumat (14/3/2022), tak hanya menjadi korban perang, pengungsi Ukraina juga terancam menjadi korban pelecehan.

Diketahui, Inggris mengadakan program 'Rumah untuk Ukraina', warga yang memiliki kamar cadangan diizinkan membuka rumah mereka bagi warga Ukraina selama mereka dapat menawarkan akomodasi setidaknya selama enam bulan.

Tetapi ada kekhawatiran yang berkembang bahwa perempuan berada dalam risiko akibat program tersebut.

Adapun lebih dari 150.000 orang telah mendaftar sebagai tuan rumah pada hari-hari menjelang peluncuran skema itu pada 18 Maret.

Baca juga: Bayar Aktor Rp 370 Ribu, Intelijen Ukraina Siapkan Rekayasa Tentara Rusia Bakar Rumah Warga Sipil

Pekan lalu, penyelidikan rahasia oleh surat kabar The Times mengungkapkan bagaimana beberapa pria lajang Inggris mengusulkan berbagi tempat tidur dan mengirim pesan yang tidak pantas dan bernada seksual kepada wanita yang melarikan diri dari perang.

Kabar ini didukung pernyataan James Jamieson, ketua Asosiasi Pemerintah Lokal (LGA), yang memperingatkan kemungkinan pengungsi Ukraina bisa menjadi tunawisma.

Dia mengatakan bahwa telah terjadi peningkatan yang mengkhawatirkan dalam jumlah pengungsi Ukraina yang meninggalkan tuan rumahnya.

Pengungsi itu memilih pergi setelah hubungan dengan tuan rumahnya rusak atau menemui akomodasi keluarga tidak sesuai.

Dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu, UNHCR mengatakan pemerintah Inggris perlu mengembangkan proses yang lebih tepat.

Sehingga dapat memastikan para wanita, termasuk mereka yang memiliki anak, mendapat tuan rumah dengan keluarga atau pasangan, daripada pria lajang.

“Pencocokan yang dilakukan tanpa pengawasan yang tepat dapat meningkatkan risiko yang mungkin dihadapi perempuan, selain trauma pemindahan, perpisahan keluarga, dan kekerasan yang sudah dialami,” bunyi pernyataan UNHCR.

Namun rupanya, pemerintah tidak selalu mencocokkan tuan rumah dengan pengungsi di bawah skema 'Rumah untuk Ukraina'.

Alih-alih, warga yang berminat langsung menghubungi pengungsi Ukraina menggunakan grup Facebook dan platform media sosial lainnya, yang dinilai kurang aman.

“Kami takut proses pencocokan gratis terbuka lebar untuk dieksploitasi oleh pedagang manusia dan orang lain yang menyasar pengungsi yang rentan,” ujar Louise Calvey, kepala layanan dan perlindungan di badan amal Inggris Refugee Action.

“Para menteri harus turun tangan dan mengatur dengan tepat sponsor yang cocok untuk memastikan bahwa orang-orang rentan yang datang ke sini mendapatperlindungan aman.”

Halaman
1234
Sumber: TribunWow.com
Tags:
Konflik Rusia Vs UkrainaRusiaUkrainaVladimir PutinVolodymyr ZelenskyInggris
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved