Konflik Rusia Vs Ukraina
Peta Berubah, Menlu Rusia Isyaratkan Pencaplokan Wilayah, Singgung Hilangnya Perbatasan Ukraina
Juru Bicara Menteri Luar Negeri Rusia Maria Zakharova menyinggung perihal hilangnya perbatasan wilayah Rusia.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Elfan Fajar Nugroho
"Saya melihat laporan bahwa Ukraina ingin menerima LNG (gas alam cair) dari tuannya di luar negeri di bawah Perjanjian Pinjam-Sewa, dengan pembayaran untuk pengiriman dalam dua tahun," kata Medvedev.
"Jika tidak, itu hanya akan membeku sampai mati pada musim dingin yang akan datang ini. Hanya sebuah pertanyaan. Siapa bilang Ukraina akan ada di peta dunia dalam dua tahun?"
"Meskipun Amerika tidak lagi peduli, (karena) mereka begitu terjerumus dalam proyek anti-Rusia sehingga segala sesuatu yang lain tidak ada artinya bagi mereka."
Ungkapan Medvedev ini pun menuai kontroversi lantaran pernyataannya menyebut seolah Ukraina akan lenyap.
Bahkan, perkataan tersebut dikaitkan dengan upaya genosida yang diduga tengah dilakukan Rusia selama invasi.
Di sisi lain, Medvedev juga mengklaim bahwa Barat akan menuai krisis dari sanksi terhadap Rusia, karena ekonominya anjlok.
"Kami sangat mengharapkan paket lain sanksi Eropa dan solusi sanksi besar oleh Kakek Joe (Presiden AS Joe Biden) di mana para pembuat sanksi ini segera mulai membuat skema untuk menghindarinya," ujar Medvedev.
"Tetapi beberapa politisi di Barat sekarang menyadari mereka tidak dapat bertahan hidup tanpa negara kita."
"Jika tidak, mereka tidak akan mendapatkan: makanan untuk warganya, pupuk untuk menghasilkan makanan bagi warganya, sumber energi untuk produksi makanan dan panas untuk warganya, logam dan produk lain untuk memproduksi mesin dan mekanisme bagi warganya, bahan bakar untuk PLTN Eropa dan Amerika yang menghasilkan 20-40 persen tenaga listrik untuk warganya."
Baca juga: Pancing Kemarahan Rusia, Zelensky Pamer Foto Tangkap Politikus Ukraina Sahabat Putin, Tuntut Hal Ini
Baca juga: Zelensky Kirim Pesan untuk Putin, Presiden Ukraina akan Katakan Ini jika Bertemu Pimpinan Rusia
Zelensky Tahan Tangis saat Berkunjung ke Bucha
Pada kesempatan yang sama Zelensky sempat tak kuasa menahan emosi melihat kondisi kota Bucha, yang berada di dekat ibukota Kiev.
Ia sempat kesulitan bicara lantaran berusaha membendung air mata ketika memberi pernyataan pada awak media.
Presiden 44 tahun itu pun menegaskan bahwa kejahatan perang yang dilakukan oleh Rusia harus mendapat pengadilan.

Diketahui, Bucha adalah wilayah yang sempat dijadikan pangkalan militer Rusia dalam usahanya menguasai Kiev.
Setelah pasukan Rusia ditarik mundur, baru terlihat sisa-sisa kekejaman perang di tempat tersebut.