Konflik Rusia Vs Ukraina
Presenter TV Amerika Bongkar Kebohongan Joe Biden soal Putin dan Konflik Rusia-Ukraina
Presenter TV Fox News Tucker Carlson menerbitkan sebuah artikel mengenai Presiden AS Joe Biden.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
"India dan China menerima minyak Rusia yang jauh lebih murah untuk mendukung ekonomi mereka. Dan rubel menjadi lebih kuat daripada sebelum operasi khusus di Ukraina."
"Dengan demikian, semua orang menjadi kaya kecuali kami. Kami menjadi lebih miskin. Inilah faktanya."
Baca juga: Rusia Klaim Serang Ukraina Justru untuk Cegah Bencana Nuklir dan Perang Dunia Ketiga
Baca juga: Jadi Bumerang Bagi Putin, Invasi Rusia ke Ukraina Justru Dorong Negara-negara Lain Gabung NATO
Joe Biden Klarifikasi Pidatonya soal Putin
Protes muncul dari berbagai pihak setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyampaikan sebuah pidato di Warsawa, Polandia, Sabtu (26/3/2022).
Biden mengatakan pada pidatonya bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin tidak bisa lagi dibiarkan memegang kuasa.
Ucapan ini kemudian menuai kontroversi dan muncul pertanyaan apakah AS akan ikut berperan mengganti rezim Putin.
Dikutip TribunWow.com dari Sky News, informasi terbaru, Biden diketahui telah menjawab maksud dari perkataannya tersebut.
Seusai menghadiri acara keagamaan di gereja di Washington, seorang reporter bertanya kepada Biden.
Ia bertanya apakah Biden memang menyuarakan agar ada pergantian rezim di Rusia.
Biden kemudian menjawab singkat, "Tidak," kata Biden.
Dikutip TribunWow.com dari bbc.com, pidato Biden ini bahkan menuai protes dari internal pemerintah AS sendiri.
Diplomat veteran AS, Richard Haass yang kini menjabat sebagai Presiden Dewan Hubungan Luar Negeri AS mengkritik keras ucapan Biden tersebut.
Ia menyebut ucapan Biden justru semakin memperkeruh suasana.
"Membuat situasi sulit semakin sulit dan situasi gawat semakin berbahaya," kata Haass.
Haass juga menyoroti bagaimana ucapan Biden tersebut berpotensi semakin memperpanjang durasi perang.