Konflik Rusia Vs Ukraina
Pejabat Putin Debat di TV Rusia soal Cara Ancam AS, Gunakan Perang Nuklir hingga Luncurkan Rudal
Sekelompok pejabat Rusia yang muncul di televisi pemerintah mengadakan diskusi intens tentang cara terbaik untuk menunjukkan ancaman kepada AS.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
"Mereka meyakinkan semua orang bahwa Rusia tidak akan melanjutkan itu," jawab ilmuwan politik lain, Dmitry Abzalov, yang tampaknya merujuk pada pejabat AS.
Anggota lain dari kelompok itu mengatakan bahwa Rusia akan melakukannya tanpa masalah.
Yang lain mengatakan bahwa para pejabat AS tidak mengerti apa-apa tentang Putin.
Orang yang membuat komentar tentang rudal Sarmat mengatakan bahwa jika Rusia bergerak menuju konfrontasi dengan AS, perlu memahami berapa lama operasi di Ukraina akan berlangsung.
"Banyak hal yang bisa diselesaikan secara ekonomi, tetapi beberapa masalah secara fundamental mengubah segalanya," ujarnya.
Baca juga: Warga Jepang Santet Putin Gunakan Boneka Kutukan, Foto Kepala Presiden Rusia Dipaku ke Pohon Suci
Baca juga: Akui Ketergantungan Bantuan Negara Barat, Intelijen Militer Ukraina Sebut Pasukan Rusia Unggul
Rusia Sebut Kiamat Nuklir Sudah Dekat
Presenter kenamaan Rusia menyatakan bahwa potensi perang nuklir semakin dekat dari hari ke hari.
Hal ini dipicu oleh sikap Barat yang terus saja memasok senjata ke Ukraina meski telah ditentang oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.
Menurut pembawa acara saluran TV pemerintah itu, perang tersebut akan berujung pada kepunahan massal.

Dilansir TribunWow.com dari The Daily Mail, Senin (6/6/2022), Vladimir Solovyov, juga dikenal sebagai 'suara Putin', mengatakan pengiriman senjata jarak jauh oleh Barat yang berpotensi menyerang wilayah Rusia berarti hanya masalah waktu sebelum perang nuklir pecah antara Rusia dan Barat.
"Semuanya bergerak ke arah itu," kata pembawa acara bincang-bincang Rusia1 'Evening Vladimir Solovyov' itu.
"Perang yang meningkat di Ukraina, yang dimulai ketika Putin meluncurkan invasi ke negara itu pada 24 Februari, berarti (membawa) kita turun ke halaman berdarah sejarah dunia," imbuhnya dalam video yang dibagikan dan diterjemahkan oleh Russian Media Monitor.
Solovyov menilai ketegangan yang makin meruncing antara Barat dan Rusia akan membuat dunia hancur oleh nuklir.
Ia membeberkan skenario yang mungkin terjadi jika Barat maupun NATO terus memberikan senjata ke Ukraina.
Hal ini akan memicu serangan lebih lanjut yang bisa menyebabkan meledaknya pembangkit listrik tenaga nuklir Rusia.