Konflik Rusia Vs Ukraina
Insiden Mariupol Kembali Terulang, Rusia Kepung Pabrik Kimia Azot dan Minta Pasukan Ukraina Menyerah
Rusia mengatakan telah menawarkan para pejuang Ukraina yang berlindung di pabrik kimia Azot di kota Severodonetsk, Ukraina timur, untuk menyerah.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Moskow telah membuat tuduhan serupa beberapa kali sejak mengirim pasukannya ke Ukraina pada Februari yang kemudian dibantah oleh Kyiv.
Pihak berwenang di Ukraina mengatakan bahwa ada lebih dari 500 warga sipil yang bersembunyi di dalam Azot.
Ditambahkan bahwa sulit untuk mengirimkan bantuan untuk mereka tetapi mengklaim masih ada beberapa cadangan di dalam pabrik.
Seorang wakil dari otoritas separatis di Luhansk, Vitaly Kiselyov, memperkirakan bahwa sekitar 2.500 pejuang Ukraina dan asing bersembunyi di pabrik Azot.
Situasi di pabrik Azot menggemakan pertempuran yang berkecamuk sebelumnya dalam konflik di pabrik baja Azovstal di Mariupol, di mana ratusan pejuang dan warga sipil berlindung dari penembakan Rusia.
Mereka yang berada di dalam akhirnya menyerah dan dibawa ke tahanan Rusia pada pertengahan Mei.
Baca juga: Diduga Mata-mata Kiriman Putin, Warga Rusia di Inggris Ditangkap di Bandara atas Dugaan Sabotase
Baca juga: Tidak Akui Rusia Sedang Perangi Ukraina, Putin Disebut Kesulitan Mobilisasi Pasukan Militernya
Nasib Tentara Ukraina yang Menyerah di Mariupol
Para tentara Ukraina yang menyerah di Mariupol dikabarkan telah dibawa ke Rusia.
Sebanyak lebih dari 1.000 tentara Ukraina dipindahkan ke wilayah kekuasaan Presiden Vladimir Putin untuk penyelidikan.
Para tentara itu menghadapi ancaman hukuman seperti halnya seorang perwira Ukraina yang sudah dinyatakan bersalah dengan tuduhan kejahatan perang.

Dilansir TribunWow.com, Selasa (7/6/202), kantor berita Rusia Tass membeberkan kabar ini dengan mengutip sumber penegak hukum Rusia.
Menurut sumber tersebut nantinya ada lebih banyak tahanan Ukraina akan dipindahkan ke Rusia.
Sementara itu, Komite Investigasi Rusia telah mengajukan tuntutan terhadap seorang perwira artileri lapangan Ukraina atas pelanggaran terhadap warga sipil.
Hal ini diumumkan oleh layanan pers komite dalam sebuah pernyataan.
Komite menuduh Letnan Kolonel Alexander Plotnikov, komandan batalion artileri self-propelled, melakukan tindakan kejam terhadap warga sipil dan penggunaan metode perang yang dilarang.