Konflik Rusia Vs Ukraina
Jasad Tentara Ukraina di Mariupol Tiba di Kiev, Dipulangkan ke Keluarga sebagai Pahlawan
Jenazah beberapa pejuang Ukraina yang tewas dalam mempertahankan kota Mariupol telah diserahkan ke Kiev.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
"Penting bagi saya untuk menguburnya di tanah Ukraina kami," kata ibu tersebut.
Diketahui, pasukan Ukraina yang mempertahankan Mariupol, bersembunyi di pabrik baja Azovstal selama berminggu-minggu saat pasukan Rusia mencoba merebut kota itu.
Tentara Ukraina akhirnya menyerah bulan lalu dan telah ditahan oleh pasukan Rusia.
Hanya ada sedikit informasi tentang nasib sekitar 2.000 pembela Azovstal.
Namun, Kyiv sedang mengupayakan penyerahan mereka semua dalam pertukaran tahanan, tetapi beberapa legislator Rusia ingin beberapa tentara diadili.
Baca juga: Menlu Hongaria Setujui Klaim Bahwa Zelensky Kena Mental, Curiga Presiden Ukraina Alami Gangguan Jiwa
Baca juga: Relawan Medis Ungkap Kengerian Kondisi Korban Konflik Ukraina Vs Rusia: Ini Neraka
Ukraina Kumpulkan Jasad Tentara Rusia
Beredar sebuah video menampilkan pemerintah Ukraina menyimpan jasad para tentara Rusia.
Video ini dirilis pada Jumat (20/5/2022) setelah adanya laporan menyatakan Presiden Rusia Vladimir Putin telah kehilangan 30 ribu tentaranya dalam konflik di Ukraina.
Video tersebut dirilis oleh Kepala Kereta Api Ukraina, Alexander Kamyshin.
Dikutip TribunWow.com dari Thesun.co.uk, selain menampilkan detik-detik penyimpanan jasad tentara Rusia, ditampilkan juga cara pemerintah Ukraina mengawetkan jasad para tentara Rusia tersebut.
Kamyshin turut menuliskan caption bertuliskan "We treat dead #russians better than they treat live #ukrainians. Just another thing that makes us different."
Kalimat tersebut memiliki arti "Kami memperlakukan jasad orang Rusia lebih baik dibandingkan mereka memperlakukan warga Ukraina yang hidup. Hanya hal lain yang membuat kita berbeda."
Pemerintah Ukraina menjelaskan, berdasarkan hukum humaniter, jasad para tentara Rusia itu akan dikembalikan ke keluarga korban.
Tertulis juga pesan dalam video itu bahwa pemerintah Rusia menutupi angka kematian pasukan mereka dari masyarakat mereka sendiri untuk menghindari kepanikan dan kericuhan.
Pada akhir video dituliskan bahwa kargo 200 siap dikirim ke Rusia.