Breaking News:

Anak Ridwan Kamil Hilang

Ada yang Ramalkan Nasib Eril, Adik Ridwan Kamil Menjawab: Kami Hanya Mengikuti yang Sesuai Syariat

Begini tanggapan keluarga Ridwan Kamil soal adanya peramal yang mengeluarkan statement kontroversial di tengah hilangnya Eril.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
Instagram @emmerilkahn
Kolase potret Emmeril Khan Mumtadz alias Eril putra sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Jumat (27/5/2022). 

TRIBUNWOW.COM - Beberapa hari yang lalu ada peramal yang meramalkan bagaimana nasib putra dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang tengah hilang seusai berenang di Sungai Aare, Bern, Swiss, sejak Kamis (26/5/2022).

Ramalan tersebut sempat diprotes oleh banyak warganet karena dianggap tidak menunjukkan rasa simpati dan empati terhadap keluarga Ridwan Kamil yang sedang kehilangan Emmeril Kahn Mumtadz alias Eril (23).

Keluarga Ridwan Kamil sendiri menegaskan tidak memercayai ramalan dan hal ghaib lainnya yang tidak sesuai syariat Islam.

Baca juga: Pencarian Anak Ridwan Kamil Mulai Fokus di Bawah Permukaan Sungai Aare: Sebelumnya di Permukaan

Baca juga: Potret Media Asing saat Beritakan Hilangnya Anak Ridwan Kamil di Sungai Aare Swiss

Dikutip TribunWow.com dari TribunJabar.id, hal ini disampaikan oleh adik dari Ridwan Kamil, Elpi Nazmuzaman.

"Kami tidak mau memasuki ke dalam hal kami tidak ketahui syariat. Kami hanya mengikuti panduan sesuai keyakinan yang kami miliki yaitu akidah dan ajaran Islam," kata Elpi.

Kendati demikian, Elpi menganggap apa yang dilakukan oleh peramal itu sebagai bentuk kepedulian.

"Memang ini adalah ekspresi, rasa kasih sayang dari berbagai pihak. Kami berterima kasih. Bentuk kasih sayang dan simpati orang ini berbeda, sesuai pengalaman, pengetahuan dan keyakainannya," tuturnya.

Elpi menuturkan, seluruh keluarga Ridwan Kamil kini bersikap tegar seperti Ridwan Kamil sendiri dan Atalia Praratya.

"Prinsipnya untuk hal sifatnya gaib, kami hanya mengikuti tuntunan yang sesuai syariat agama Islam. Karena apapun yang Allah takdirkan harus dijalani sesuai tuntunan syariat agar kami tidak dijauhkan dari rida Allah. Semoga apapun yang diputuskan, kami sikapi dan mendapat rida Allah," katanya.

Di sisi lain, sindiran tegas disampaikan oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat Rahmat Syafei soal adanya ulah paranormal yang meramalkan nasib dari anak Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Dikutip TribunWow.com dari TribunJabar.id, Rahmat meminta warga tidak mendengar pernyataan dari paranormal.

"Statment paranormal itu jangan didengar lah. Paranormal itu kan dalam pandangan agama itu perdukunan, mengikuti pandangan, paranormal, dukun mendengarkan peramalan itu sudah dikeluarkan fatwa haram," ujar Rahmat Syafei saat dihubungi lewat sambungan telepon, Minggu (29/5/2022).

Rahmat geram lantaran peramal terus mendapat panggung ketika ada musibah besar.

"Kepada masyarakat jangan memperkeruh suasana dengan mengomentari pendapat paranormal seolah membenarkan."

"Dalam suasana seperti ini kita prihatin karena perdukunan itu dihidupkan dalam tiap peristiwa."

"Para dukun diberi ruang untuk bers-tatment, padahal dalam pandangan agama perdukunan itu tidak boleh," tutur Rahmat.

Baca juga: Ada Paranormal Ramalkan Nasib Anak Ridwan Kamil, MUI: Jangan Memperkeruh Suasana

Rahmat meminta masyarakat justru memberikan pencerahan, bukan justru mengiyakan ramalan.

Diketahui sosok peramal bernama Rara yang dulu sempat viral menjadi pawang hujan di Mandalika, baru-baru ini ikut meramalkan nasib Eril.

Seorang warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Swiss mengonfirmasi bahwa tidak sembarang orang bisa berenang di Sungai Aare.

Bahkan pemerintah juga telah memperingatkan bahaya berenang di Sungai Aare.

Dikutip TribunWow.com dari YouTube Kompastv, informasi ini disampaikan oleh WNI bernama Syarif Zapata yang tinggal di Swiss.

Syarif bercerita, warga lokal Swiss sepanjang tahun biasa berenang di Sungai Aare.

Namun mayoritas warga dan wisatawan memilih untuk berenang di Sungai Aare pada Juli atau Agustus.

"Tapi kalau untuk wisatawan dan kebanyakan orang biasanya mereka nunggu sampai musim panas," kata Syarif.

Syarif bercerita, suhu udara sebelum musim panas masih dingin, dan suhu air di Sungai Aare jauh lebih dingin dibandingkan suhu udara.

Ia mengatakan, pemerintah Swiss tidak memiliki cara khusus untuk menanggulangi potensi bencana di Sungai Aare khususnya terkait aktivitas berenang.

"Pemerintah Swiss itu sebenarnya (mencegah) membagikan flyer (pamflet)," kata Syarif.

Syarif memaparkan, pamflet yang disebar oleh pemerintah Swiss itu berisi tentang beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum berenang di Sungai Aare.

"Seperti informasi saja bahwa berenang di Sungai Aare itu ada risikonya," ujar Syarif.

"Dan hanya direkomendasikan untuk orang-orang yang benar-benar bisa berenang."

"Harus melihat juga situasi dan kondisi cuaca saat itu, dan harus kenal alamnya," pungkasnya.

Syarif mengatakan, wisatawan biasanya mengajak warga lokal atau teman mereka yang lama sudah tinggal di Swiss untuk berenang di Sungai Aare karena penduduk setempat lah yang memahami medan sungai.

Baca juga: Pencarian Anak Ridwan Kamil Mulai Fokus di Bawah Permukaan Sungai Aare: Sebelumnya di Permukaan

Kendala Pencarian Eril

Sebelumnya, pihak kepolisian Swiss menyampaikan, ada beberapa tantangan dalam melakukan pencarian terhadap Eril.

Dikutip TribunWow.com, hal ini disampaikan oleh Humas Polisi Bern yaitu Patrick Jean yang dihubungi oleh Krisna Diantha Akassa kontributor Kompas.com di Swiss.

Sebagai informasi, Sungai Aare adalah sungai terpanjang di Swiss.

Tantangan yang saat ini dihadapi oleh pihak kepolisian Swiss di antaranya adalah warna Sungai Aare saat ini sedang keruh karena terkena lelehan salju.

Baca juga: Detik-detik Anak Ridwan Kamil Hilang Terseret Arus, Sempat Teriak Minta Tolong hingga Didengar Warga

Kemudian pencarian hanya bisa dilakukan menggunakan perahu dan berjalan kaki di sekitar Sungai Aare.

Pencarian tidak memungkinkan dilakukan menggunakan helikopter karena adanya pepohonan di sekitar sungai.

Pada saat laporan orang hilang masuk ke pihak kepolisian Swiss, disebutkan ada tiga turis asal Indonesia yang berenang di Sungai Aare yakni dua perempuan dan satu laki-laki.

Berdasarkan keterangan Elpi Nazmuzaman selaku adik dari Ridwan Kamil, kala itu yang berenang di Sungai Aare adalah Eril dan adiknya yakni Camillia Laetitia Azzahra.

Sementara itu sang ibu yakni Atalia Praratya tidak ikut berenang.

"Berdasarkan informasi yang kami terima dari famili kami yang berada di lokasi," kata Elpi, Jumat (27/5/2022).

"Jadi yang berenang hanya anak-anak saya dalam artian anak-anak dewasa."

Meskipun tidak mengetahui detail hilangnya Eril, Elpi mendapat informasi dari pihak keluarga di Swiss bahwa Eril sempat mengalami kesulitan ketika ingin naik.

"Pada saat akan naik ke atas kelihatannya ada kesulitan," ujar Elpi.

"Barangkali ada arus."

"Singkatnya, yang lain bisa naik ke darat, Eril terbawa arus," pungkas Elpi.

Pemerintah Indonesia diketahui telah bertindak cepat merespons hilangnya Eril.

Dikutip TribunWow.com dari YouTube Jabarprov TV, perwakilan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat menjelaskan bahwa Eril hilang kontak pada Kamis (26/5/2022) sekira pukul 11.00 waktu Swiss.

Saat itu pemerintah Indonesia langsung berkoordinasi dengan aparat berwenang untuk mencari keberadaan Eril.

"KBRI Bern telah berkoordinasi erat dengan kepolisian Swiss," ujar perwakilan Pemda Jabar.

Selain berkoordinasi dengan polisi, KBRI di Bern turut mengontak rumah sakit-rumah sakit terdekat di Kota Bern hingga sambungan gawat darurat atau emergency line.

Pihak kepolisian di Bern sendiri langsung mengerahkan tim SAR yang terdiri dari polisi sungai, ambulans hingga pemadam kebakaran yang ditugaskan untuk menyisir area-area potensial. (TribunWow.com/Anung/Via)

Berita terkait lainnya

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul MUI Jabar Kritik Peramal Diberi Ruang Bicara di Kasus Emmeril Kahn: Perdukunan Itu Haram!

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Anak Ridwan Kamil HilangRidwan KamilEmmeril Kahn MumtadzSwissSungai AareEril
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved