Konflik Rusia Vs Ukraina
Kini Hidup dalam Persembunyian, Eks Presenter Sebut TV di Rusia Jadi Alat Cuci Otak
Eks presenter TV di Rusia meminta masyarakat di negaranya agar jangan menonton kanal televisi milik pemerintah Rusia.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Jurnalis pro Kremlin yang diketahui bernama Andrey Rudenko itu menjelaskan bagaimana dalam misi yang dijalankan oleh Shaun adalah hal mustahil untuk bisa pergi dengan selamat.
Rudenko menjelaskan bahwa Shaun dan rekan-rekan Shaun sengaja dikorbankan demi imej pahlawan.
Shaun lalu menjawab "Saya tidak menyangka kita ditelantarkan. Dan saya tidak tahu siapa yang mengambil keputusan seperti itu," ujarnya.
Kemudian Shaun mengatakan bahwa dirinya tidak ingin berperang dan ingin segera pulang ke negara asalnya.
Shaun sendiri merupakan pensiunan tentara Inggris.
Ia pergi ke Ukraina empat tahun lalu untuk menikahi istri keduanya yakni Larysa.
Setelah menikahi Larysa, Shaun bergabung dengan pasukan militer Ukraina sebagai tentara kontrak.
Keluarga Shaun menyatakan Shaun bukanlah tentara sukarelawan namun resmi merupakan bagian dari pasukan militer Ukraina.
Keluarga Shaun di Inggris mengatakan tengah berusaha berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri Inggris untuk membawa pulang Shaun yang kini ditahan di Rusia.
Selain itu keluarga Shaun juga berharap Rusia menjamin hak Shaun sebagai tahanan perang.
Baca juga: Pria yang Dijuluki Musuh Sejati Putin Sebut Konflik di Ukraina akan Terus Berlangsung hingga 8 Tahun
Jurnalis Temukan Mayat Tentara Rusia Dibentuk Huruf Z
Seorang jurnalis Associated Press (AP) mengibaratkan Kota Kharkiv layaknya kamar mayat terbuka.
Menurut pengakuan jurnalis AP tersebut, ditemukan banyak mayat manusia berserakan di jalan di Kharkiv.
Bahkan ia sempat memotret empat jasad tentara Rusia yang disusun sedemikian rupa membentuk huruf Z.
Dikutip TribunWow.com dari Thesun.co.uk, simbol Z diketahui telah digunakan oleh pasukan militer Rusia sejak invasi dimulai.