Konflik Rusia Vs Ukraina
Samakan Kondisi AS dan Ukraina, Zelensky Ucap Belasungkawa atas Insiden Penembakan Texas
Presiden Ukraina Volodymy Zelensky mengungkapkan rasa bela sungkawa atas insiden penembakan sekolah di Texas, Amerika.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
"Pikiran kami bersama yang terluka dan berduka dari para korban pembantaian yang tak terbayangkan ini, yang hampir tidak dapat diungkapkan kata-kata," kata Pemimpin Jerman Olaf Scholtz setelah serangan itu.
"Hati saya hancur atas penembakan massal di sekolah dasar di Texas," komentar Paus Fransiskus menyerukan kontrol senjata yang lebih ketat.
"Saya sedang memikirkan orang tua, keluarga, teman-teman, teman sekelas, dan rekan kerja yang hidupnya telah berubah selamanya, warga Kanada berduka bersama anda, dan ada di sini untuk anda," ungkap Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau.
"London mendukung Uvalde & semua yang berkampanye untuk memberlakukan undang-undang guna mengakhiri serangan yang tidak masuk akal dan menghancurkan ini," kata Sadiq Khan, Walikota London.
Baca juga: Intelijen Ukraina Sebut Rusia Tembaki Rombongan Pengungsi Anak-anak dan Wanita hingga 7 Orang Tewas
Baca juga: Rilis Foto Anak-Anak yang Tewas di Tangan Rusia, Ibu Negara Ukraina: Tunjukkan Wajah Ini pada Mereka
Lihat tayangan selengkapnya:
Insiden Penembakan di Texas
Aksi sadis dilakukan oleh seorang remaja bernama Salvador Ramos (18).
Ramos membabibuta menembaki belasan anak-anak di Sekolah Dasar (SD) Robb di Uvalde, Texas, Amerika Serikat (AS) pada Selasa (24/5/2022).
Total 19 anak-anak tewas dalam insiden tersebut serta dua orang dewasa turut menjadi korban jiwa.
Dikutip TribunWow.com dari Sky News, tragedi penembakan massal ini total memakan korban tewas hingga 21 orang.
Ramos sendiri diketahui tinggal tidak jauh dari tempat kejadian perkara (TKP).
Menurut keterangan Gubernur Texas Greg Abbott, Ramos awalnya menabrakkan kendaraannya di SD Robb, kemudian ia masuk ke SD tersebut lalu melakukan penembakan massal ke anak-anak yang ada di dalam.
Saat hendak diamankan oleh pihak kepolisian, Ramos diketahui melakukan perlawanan hingga akhirnya tewas saat melawan polisi.
Sebelum melakukan penembakan massal, Ramos diduga kuat sempat menembak neneknya sendiri yang kini dirawat intensif di rumah sakit.
Seorang anggota kepolisian menyampaikan, aparat berwenang sempat mencoba mengamankan Ramos ketika Ramos menabrakkan kendaraannya ke SD Robb.