Konflik Rusia Vs Ukraina
Diisukan Dikembangkan Rusia dan Uni Soviet untuk Senjata Biologis, Apa Itu Virus Monkeypox?
Pihak Rusia dikabarkan sudah mempertimbangkan memakai virus Monkeypox sebagai senjata biologis.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Tujuannya adalah untuk menciptakan senjata biologis masa depan.
Saat dihadapkan di sidang Kongres Amerika Serikat, Alibekov meyakini bahwa program senjata biologis Rusia belum sepenuhnya dibongkar.
Diketahui, cacar monyet pertama kali diidentifikasi pada 1950-an ketika dua wabah terjadi di koloni monyet yang digunakan untuk tujuan penelitian.
Sementara kasus pertama pada manusia dilaporkan terjadi pada 1970 di Republik Demokratik Kongo.
Penyakit ini sering disamakan dengan jenis cacar yang lebih ringan, yang telah diberantas secara global melalui vaksinasi terhadap virus tersebut.
Baca juga: Rusia Tuding Ukraina Kembangkan Senjata Biologis, Sebut Didanai AS untuk Buat Virus Berbahaya
Baca juga: Jenis Senjata Kimia yang Dimiliki Rusia, Sebabkan Kerusakan Saraf hingga Organ Dalam Terbakar
Rusia Bongkar Bukti Penelitian Senjata Biologis di Ukraina
Militer Rusia telah mempresentasikan dokumen yang menunjukkan bukti baru mengenai senjata biologis yang diteliti Ukraina.
Termasuk rencana Ukraina dalam menggunakan drone untuk mengirimkan senjata patogen yang dikembangkan dalam biolab yang didanai AS.
Dirilis pula nama pejabat AS yang terlibat dalam proyek tersebut, dan peran Hunter Biden, putra Presiden AS Joe Biden.
Dilansir TribunWow.com dari Russia Today, Kamis (31/3/2022), bukti kunci yang ditampilkan adalah surat dari perusahaan Ukraina Motor Sich kepada produsen drone Turki Baykar Makina, pembuat UAV Bayraktar TB2 dan Akinci yang tertanggal 15 Desember 2021.
Pihak Ukraina secara khusus menanyakan apakah drone tersebut dapat membawa 20 liter muatan aerosol hingga jangkauan 300 kilometer.
"Kita berbicara tentang pengembangan sarana teknis pengiriman dan penggunaan senjata biologis oleh rezim Kiev dengan kemungkinan penggunaannya melawan Federasi Rusia,” kata Letnan Jenderal Igor Kirillov, komandan Pasukan Perlindungan Nuklir, Biologis dan Kimia Rusia.
Kirillov juga merujuk paten AS (No. 8.967.029) untuk mekanisme penyebaran patogen aerosol dari drone.
AS tidak menyangkal penyelidikan Rusia tahun 2018 tentang paten ini, tetapi mengklaim bahwa itu secara teknis tidak melanggar kewajiban Washington berdasarkan perjanjian yang melarang senjata kimia dan biologi.
Kirillov menunjukkan kontrak yang ditandatangani antara lembaga pemerintah AS yakni Badan Pengurangan Ancaman Pertahanan (DTRA), Pentagon, Departemen Luar Negeri dan Kementerian Kesehatan Ukraina, serta fasilitas khusus di dalam Ukraina.