Konflik Rusia Vs Ukraina
Jenis Senjata Kimia yang Dimiliki Rusia, Sebabkan Kerusakan Saraf hingga Organ Dalam Terbakar
Saat perang di Ukraina berlarut-larut, Rusia yang semakin frustrasi dikhawatirkan akan mengerahkan senjata kimia.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Saat perang di Ukraina berlarut-larut, Rusia yang semakin frustrasi dikhawatirkan akan mengerahkan senjata kimia.
Senjata kimia yang sama pernah juga digunakan dalam perang Suriah di mana Rusia dan AS terlibat.
Menurut penyelidikan, ada beberapa senjata kimia yang patut diwaspadai lantaran efeknya yang membahayakan.

Baca juga: Rusia Dikhawatirkan akan Gunakan Senjata Biologis, Buntut Isu Penemuan Laboratorium AS di Ukraina
Baca juga: Joe Biden Pastikan NATO Tak akan Tinggal Diam jika Rusia Gunakan Senjata Kimia di Ukraina
Selama Perang Dingin, Uni Soviet memiliki persediaan senjata pemusnah massal terbesar di dunia, dengan total 40 ribu metrik ton bahan kimia.
Saat ini, senjata kimia secara resmi dilarang, tetapi tidak semua negara telah menyelesaikan proses penghancuran persediaan mereka.
Beberapa negara, termasuk Rusia, diperkirakan masih memiliki simpanan rahasia.
Belakangan, Rusia telah dituduh menggunakan fosfor putih selama konflik Ukraina.
Tetapi ini hanyalah salah satu senjata di antara gudang senjata kimia yang ditakuti yang membuat NATO dalam siaga tinggi.
Dikutip TribunWow.com dari The Sun, Sabtu (26/3/2022), berikut ini merupakan zat beracun yang dikhawatirkan akan dimiliki Putin.
Carfentanil
Carfentanil adalah opioid yang sangat beracun dan mudah didapat, yang diduga telah digunakan sebagai senjata oleh Rusia di masa lalu.
Pada tahun 2002, sekelompok 50 separatis bersenjata dari wilayah Chechnya Rusia menyerbu sebuah teater di Moskow, mengambil 850 sandera.
Selama penyelamatan, tentara pasukan khusus Rusia membanjiri teater dengan bahan kimia, yang dianggap sebagai campuran carfentanil dan zat lain, untuk menaklukkan para teroris.
Namun, gasnya begitu kuat sehingga semua pemberontak yang dipersenjatai dengan bahan peledak, serta 130 sandera, tewas.
Carfenatnil 10 ribu kali lebih kuat daripada morfin dan digunakan sebagai gas yang berasal dari satu tetes kecil.