Konflik Rusia Vs Ukraina
Daftar Tentara Rusia Tersangka Kejahatan Perang di Ukraina, Termasuk 2 Anggota Grup Rahasia Wagner
Ukraina merilis nama dan foto tentara Rusia dan tentara bayaran Wagner yang diduga membunuh warga sipil di dekat Kyiv.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Ukraina merilis nama dan foto tentara Rusia yang diduga membunuh warga sipil di dekat Kyiv.
Daftar itu termasuk dua anggota Grup Wagner dari Belarus yang menjadi tentara bayaran internasional pertama dengan tuduhan kejahatan perang di Ukraina.
Hingga saat ini, pihak Ukraina masih menelusuri keberadaan para tersangka yang diduga masih aktif dalam kesatuan militer Rusia itu.

Baca juga: 3 Bulan Konflik di Ukraina, Korban Jiwa Tentara Rusia Mirip Perang 9 Tahun Uni Soviet di Afghanistan
Baca juga: Ukraina Rilis Foto dan Identitas Tentara Rusia Pelaku Rudapaksa dan Kekerasan di Bucha
Dilansir TribunWow.com dari The Guardian, Rabu (25/5/2022), jaksa Ukraina merilis nama dan foto delapan orang yang dicari karena tuduhan kejahatan perang, termasuk pembunuhan dan penyiksaan, di desa Motyzhyn.
Beberapa dari mereka diyakini telah memiliki pengalaman bertempur di Suriah.
Daftar itu merinci identitas lima tentara pertahanan Rusia, dan tentara bayaran Grup Wagner yang terdiri dari satu tentara asal Federasi Rusia sementara dua terakhir berasal dari Belarus.
Mereka antara lain adalah Sergey Vladimirovich Sazanov (51), yang lahir di kota Rechitsa di Belarus.
Dikutip InformNapalm, ia merupakan anggota dari sekitar 300 tentara bayaran Wagner yang berpartisipasi dalam serangan Februari 2018 di provinsi Deir ez-Zor, Suriah.
Pria lain, Alexander Alexandrovich Stupnitsky (32), penduduk asli Orsha di Belarus, yang diidentifikasi sebagai petugas penghubung untuk peleton penyerangan perusahaan pengintaian dan penyerangan pertama Grup Wagner.
Orang ketiga yang diidentifikasi sebagai anggota Wagner adalah Sergey Sergeevich Sazonov (33), yang lahir di Kaliningrad dan diduga sebagai pengemudi kendaraan komando Grup Wagner.
Denis Korotkov, seorang ahli mengenai Grup Wagner, membenarkan bahwa dua tersangka sebelumnya bekerja untuk perusahaan tentara bayaran.
"Sazonov dan Stupnitsky ada di file saya," kata Korotkov.
Baca juga: VIDEO Pemimpin Chechnya Siap Serang Polandia, Sekutu Putin Diduga Mau Balas Dendam
Dia menilai tidak biasa bagi warga Belarus untuk bergabung dengan kelompok itu, karena mereka bisa menghadapi hukuman penjara untuk itu.
"Kemungkinan Sazonov dan Stupnitsky bertempur di Suriah," ujar Korotkov.
"Mereka tidak memiliki reputasi tertentu, hanya tentara Wagner biasa."
Tak satu pun dari mereka telah ditahan, para tersangka itu diyakini mungkin telah dipindahkan ke posisi garis depan di Donbas.
"Ada kemungkinan bahwa orang-orang ini masih bertempur di Ukraina, atau mereka akan terbunuh selama pertempuran itu," kata Oleh Tkalenko, seorang jaksa senior di wilayah Kyiv.
"Kami masih mengerjakannya dan kami akan melakukan segala kemungkinan untuk menangkap mereka."
Tkalenko mengatakan penyelidikan ini didasarkan pada bukti foto, rekaman CCTV dan laporan ratusan orang yang selamat yang mengkonfirmasi identitas penyiksa mereka.
Setelah membunuh warga sipil, tentara tersebut mengubur mereka di kuburan massal di sekitar kamp.
Baca juga: VIDEO Zelensky Bersedia Akhiri Perang dengan Bicara pada Putin: Ukraina Tak akan Serahkan Wilayahnya
Dalam satu, penyelidik menemukan mayat Olga Petrovna, kepala dewan desa Motyzhyn, bersama dengan suami dan putranya.
Petrovna telah memilih untuk tinggal di kota tersebut demi bisa mengoordinasikan bantuan dan pertahanan teritorial ketika Rusia tiba.
Di sisi lain, Tkalenko mengatakan bahwa pihak berwenang Ukraina sejauh ini telah mengidentifikasi lebih dari 5.000 tentara Rusia yang dikerahkan di utara Kyiv.
"Kami menyimpan catatan semua tawanan perang, dan kami tahu siapa yang melakukan kejahatan perang," tambahnya.
Daftar tersangka penjahat perang tersebut, termasuk 15 tentara Rusia lainnya yang didakwa melakukan pelanggaran hak asasi manusia selama sebulan pendudukan di kota-kota di utara Kyiv.
Baca juga: Terungkap Cara Rusia Rekrut Tentara Bayaran untuk Hadapi Ukraina, Ada Kelompok Wagner
Baca juga: 20 Ribu Tentara Bayaran Rusia sampai di Ukraina, Terungkap Bayaran Pejuang Suriah yang Ikut Perang
Profil Kelompok Tentara Bayaran Wagner
Kelompok tentara bayaran Wagner yang disewa Rusia dikabarkan telah berada di Ukraina.
Dikhawatirkan sebanyak 1.000 prajurit terlatih telah dikerahkan ke medan perang.
Perusahaan militer bayangan itu dikatakan kerap diandalkan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk melakukan pekerjaan kotor dari jarak jauh.
Dilansir TribunWow.com dari Daily Mail, Selasa (5/4/2022), sebuah gambar beredar menunjukkan seorang tentara mengenakan lencana kelompok paramiliter Wagner.
Tentara itu terlihat membawa senapan AK-15 yang digunakan oleh pasukan khusus Rusia di depan hotel Park Inn milik Radisson di Donetsk, yang digunakan sebagai kantor Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa yang diakui PBB.
Gambar pertama yang menunjukkan keberadaan kelompok tersebut diambil oleh Koresponden perang pro-Kremlin Semyon Pegov di Ukraina.
Philip Ingram, seorang mantan perwira intelijen Inggris, mengatakan kepada The Times bahwa senjata yang dibawa tentara Wagner menunjukkan bahwa Rusia sedang menggunakan jasanya.
"GRU menggunakan Wagner sebagai pasukan yang ditugaskan melakukan operasi kotor yang dapat disangkal," kata Ingram.
"Fakta bahwa mereka menggunakan AK-15, senapan serbu baru Spetsnaz (pasukan khusus Rusia), merupakan indikasi yang jelas bahwa mereka dikontrak dan dikomandoi oleh pasukan khusus Rusia."
Grup Wagner dikatakan telah ditugaskan untuk membunuh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan tokoh senior Ukraina lainnya, termasuk Klitschko bersaudara.
Kelompok ini dikenal memiliki moto 'Kematian adalah bisnis kami dan bisnis adalah baik.'
Kelompok tentara bayaran, yang dianggap sebagai pendukung Putin, termasuk di antara daftar individu dan organisasi yang dijatuhi sanksi oleh Inggris.
Tentara sewaan tersebut diduga dijalankan oleh oligarki Yevgeny Prigozhin, sekutu dekat presiden Rusia yang sering dijuluki 'koki Putin'.
Pasukan ini diterbangkan ke Ukraina beberapa minggu lalu dengan tawaran sejumlah besar uang untuk misi tersebut.
Sumber-sumber intelijen Inggris mengatakan pekan lalu pasukan itu telah dikerahkan ke Donbas setelah tentara Rusia mengalami kekalahan besar.
Diperkirakan 1.000 tentara bayaran dan komandan senior telah berada di wilayah Ukraina.
Diketahui, pasukan ini sebelumnya telah dikerahkan ke Afrika, untuk melakukan operasi operasi hitam yang diinginkan Kremlin sambil menghindari tanggung jawab langsung.
Pada bulan Desember, Uni Eropa menuduh Wagner melakukan pelanggaran hak asasi manusia yang serius di Ukraina, Suriah, Libya, Republik Afrika Tengah, Sudan dan Mozambik.
Pasukan tersebut dituding melakukan kekejaman pada warga sipil meliputi pembunuhan, pemerkosaan dan penyiksaan.
Namun, Rusia terus-menerus menyangkal keberadaan kelompok yang tidak jelas asal-usulnya itu, meskipun pertama kali muncul pada tahun 2014 di Donbas.
Awalnya, kelompok itu hanya terdiri dari beberapa ratus veteran tentara Rusia.
Mereka diperintahkan untuk membunuh para pemimpin Donbas yang secara luas mendukung Rusia, tetapi menolak untuk mengikuti instruksi dari Kremlin.
Menurut pakar keamanan negara, pembunuhan ini kemudian disalahkan pada pasukan Ukraina.
Pendiri dan pemimpin Wagner adalah Dmitry Utkin, mantan letnan kolonel Spetsnaz yang menamai kelompok tersebut dari kode namanya di Spetnaz.
Tentara bayaran adalah ilegal di Rusia tetapi Putin menggunakan Wagner untuk menghancurkan pemberontak Suriah dan bahkan menghadiahkan Utkin sebuah medali.
Namun, pada akhirnya, Grup Wagner menjadi sangat berbahaya sehingga bahkan pemerintah Rusia pun menolak untuk membiayai mereka. (TribunWow.com)