Konflik Rusia Vs Ukraina
Warga Donbas Salahkan Zelensky atas Invasi Rusia ke Ukraina, Sebut Buang-buang Kesempatan
Seorang warga di wilayah Donbas menyalahkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky atas perang di sekitarnya.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Rekarinta Vintoko
Mitri menjatuhkan kesalahan pada Zelensky yang dinilai telah melewatkan sebuah kesempatan.
Ia mengangkat bahu dan mengisap rokoknya dengan marah ketika ditanya apakah dia akan menerima kesepakatan yang memungkinkan Rusia untuk mengendalikan semua wilayah Donbas.
"Saya tidak tahu. Apa yang bisa mengubah saya? Yang utama adalah tetap hidup. Ini baru permulaan, semuanya masih akan datang. Jika kita bertahan, kita akan lihat bagaimana kelanjutannya," tutur Mitri.
Baca juga: Setelah Rebut Mariupol, Pasukan Rusia Disebut Bakal Perkuat Operasi Militer di Donbas
Baca juga: Tak Sebatas Donbas, Putin Diprediksi Terus Lakukan Penyerangan hingga Kuasai Kiev dan Moldova
Zelensky Yakin Rusia akan Serang Kiev setelah Donbas
Sebelumnya, Zelensky mengklaim ancaman Rusia ke Ibu Kota Kiev belum sepenuhnya berakhir.
Ia percaya Rusia akan segera menghimpun kekuatan setelah fokus menyerang wilayah Donbas.
Apabila tentara Presiden Rusia Vladimir Putin berhasil menjalankan misinya, dikhawatirkan ekskalasi perang akan meningkat alih-alih berhenti.
Dilansir TribunWow.com dari Aljazeera, Senin (11/4/2022), Rusia memfokuskan kembali tujuan perangnya di provinsi timur Ukraina setelah gagal merebut ibukota.
Kini, Putin mengkosolidasikan pasukan dan memenuhi kebutuhan logistik para tentara yang sempat kekurangan di daerah Donbas.
Zelenskyy telah memperingatkan pertempuran di wilayah Donbas yang dikuasai pihak separatis akan menjadi faktor penentu yang penting.
"Jika pasukan kami di Donbas tidak dapat mempertahankan posisi mereka, maka risiko serangan berulang terhadap Kyiv dan Oblast (provinsi) Kyiv hampir mungkin terjadi," ucap Zelensky.
Rusia baru-baru ini menarik pasukan dan mengurangi serangannya setelah gagal merebut ibu kota Ukraina.
Mereka mengklaim bahwa fase pertama dari agresi militernya sebagian besar telah selesai dan bahwa mereka berfokus pada sepenuhnya 'membebaskan' wilayah Donbas di timur Ukraina.
Tetapi bagi pengamat di ibu kota Barat, pengumuman itu merupakan tanda bahwa Moskow tak mengantisipasi perlawanan Ukraina.
Rusia dikabarkan tak menyangka akan kalah dan gagal menguasai negara tetangganya.