Konflik Rusia Vs Ukraina
Diduga Manfaatkan Keadaan, Hungaria Umumkan Status Darurat akibat Perang Rusia dan Ukraina
Hungaria telah mengumumkan status 'keadaan bahaya' dalam menanggapi perang Rusia di negara tetangga Ukraina.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
"Kepentingan keamanan ini secara konsisten diabaikan,” kata politisi itu.
"Dan ini adalah salah satu alasan utama pecahnya perang Ukraina.”
Ia juga menolak argumen bahwa setiap negara bebas memutuskan aliansi mana yang akan bergabung.
"Semua orang tahu bahwa AS tidak akan pernah menerima aksesi Kuba ke aliansi militer dengan Rusia, atau penyebaran rudal Rusia di perbatasan AS dengan Meksiko atau Kanada," beber Lafontaine.
Menurutnya, perhatian utama Rusia di Ukraina bukanlah aksesi NATO semata, tetapi prospek rudal yang muncul di perbatasan dengan waktu peringatan minimal.
Lafontaine memecah krisis Ukraina menjadi tiga fase utama, pertama, ekspansi timur NATO yang tiada henti, meskipun ada peringatan dari AS bahwa strategi tersebut berisiko menimbulkan konflik dengan Rusia.
Yang kedua adalah keputusan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menginvasi Ukraina dan yang ketiga adalah bentrokan dengan Joe Biden.
Politisi itu mengatakan paket bantuan $ 40 miliar dolar Amerika untuk Ukraina, yang sebagian besar terdiri dari senjata, lebih lanjut merupakan bukti bahwa AS tidak menginginkan perdamaian.
“Mereka ingin melemahkan saingan mereka Rusia dan mengatakannya secara terbuka," ujar Lafontaine.
"Mereka yang tidak ingin lebih banyak orang mati, harus menentang perpanjangan perang, dan akibatnya juga menentang pengiriman senjata apa pun.”
Berbicara tentang sanksi Rusia, Lafontaine mengklaim bahwa hal tersebut justru merugikan masyarakat.
Namun, di sisi lain, dengan embargo migas Rusia, AS justru bisa menjual produksinya di Eropa.
"Ini semakin menyakiti orang-orang, terutama mereka yang berpenghasilan rendah, yang tidak dapat lagi membayar tagihan energi mereka," ujar Lafontaine.
"Kami menembak diri kami sendiri di lutut. AS mungkin menertawakan kami, karena mereka hampir tidak terpengaruh oleh sanksi, mereka dapat menjual gas alam cair mereka di Eropa dalam jumlah yang lebih besar dan industri pertahanan mereka mendapatkan banyak bisnis."(TribunWow.com/Via)