Konflik Rusia Vs Ukraina
Putin Ternyata Pernah Selamat dari Percobaan Pembunuhan seusai Umumkan Serangan ke Ukraina
Pejabat tinggi dari Kemenhan Ukraina menyebut sempat ada pembunuh mencoba menghabisi nyawa Presiden Rusia Vladimir Putin.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin dikabarkan sempat hampir dibunuh oleh seorang pembunuh seusai mengumumkan serangan Rusia ke Ukraina pada Februari 2022 lalu.
Informasi ini disampaikan oleh Kyrylo Budanov selaku Kepala Direktorat Intelijen, Kementerian Pertahanan Ukraina.
Budanov menyampaikan informasi ini saat diwawancarai oleh media Ukrayinska Pravda.
Baca juga: Diinterogasi hingga Kepala Dipukul, Ini Upaya Warga Ukraina untuk Kabur dari Wilayah Kekuasaan Rusia
Baca juga: Alasan Putin Perangi Ukraina Disebut Tak Masuk Akal Gara-gara Intelijen Jerman Temukan Ini di Rusia
Dikutip TribunWow.com dari Sky News, sosok orang yang gagal membunuh Putin diketahui berasal dari wilayah Caucasus yang terletak di antara laut hitam dan Kaspian.
"Pernah ada percobaan pembunuhan Putin. Dia bahkan sempat diserang," ujar Budanov.
Budanov menyebut, informasi ini sebenarnya bukan untuk konsumsi publik.
Budanov menegaskan, meskipun percobaan pembunuhan tersebut berakhir gagal, namun kejadian itu benar adanya.
"Tidak ada publikasi tentang kejadian ini, tetapi ini terjadi," ujarnya.
Di sisi lain, selama konflik antara Ukraina dan Rusia berlangsung, Presiden Vladimir Putin dituding mengirimkan pembunuh hingga tentara bayaran untuk menghabisi nyawa Presiden Volodymyr Zelensky.
Zelensky sendiri mengaku dirinya hampir dibunuh pada hari pertama konflik pecah yakni pada 24 Februari 2022 lalu.
Dikutip TribunWow.com dari Tribunnews.com, pengakuan ini disampaikan oleh Zelensky saat menjalani wawancara dengan reporer Simon Shuster dari majalah Time.
Zelensky bercerita, pada hari pertama konflik, pasukan militer Rusia sempat melakukan upaya untuk merebut distrik pemerintah di Kyiv/Kiev.
Pada pagi buta 24 Februari 2022, Zelensky bersama istrinya saat itu langsung mendatangi anak-anaknya yang berusia 17 tahun dan 9 tahun.
"Kami membangunkan mereka," kata Zelensky kepada Time.
"Itu keras. Ada ledakan di sana."
Zelensky mengatakan, saat itu ia mendapat kabar dari militer Ukraina bahwa Rusia menerjunkan pasukan ke Kyiv khusus untuk menangkap atau membunuh Zelensky dan keluarganya.
"Sebelum malam itu, kami hanya pernah melihat hal-hal seperti itu di film-film,” kata Andriy Yermak, kepala staf kepresidenan Ukraina kepada majalah tersebut.
Berdasarkan laporan Shuster, ketika percobaan pembunuhan terjadi, para pasukan pengaman presiden dengan sigap bersiap membawa rompi anti peluru sekaligus senjata laras panjang.
Saat itu Zelensky didampingi oleh belasan penjaga.
Pihak Rusia sendiri telah buka suara tentang tudingan bahwa pihaknya mendalangi upaya pembunuhan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menolak keras tuduhan yang disebutnya tak sejalan dengan misi operasi militer Rusia.
Apalagi, tudingan itu menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai orang yang secara pribadi menyewa pembunuh bayaran terkait.
Diketahui, Zelensky sebelumnya menyatakan bahwa ia dan keluarganya menjadi target utama Rusia.
Pihak pemerintahan Ukraina kemudian mengungkapkan usaha-usaha pembunuhan sang presiden yang berhasil digagalkan.
Baca juga: Tulis Berita Penembakan Warga Ukraina hingga Kuburan Massal, Ini Pengakuan Jurnalis Independen Rusia
Baca juga: Kumpulkan Jasad Tentara Rusia di Kereta Pendingin, Ukraina Ungkap Alasan Simpan Mayat Musuh
Dilansir TribunWow.com dari Russia Today, Rabu (6/4/2022), saat diminta menjawab spekulasi tersebut, Peskov secara tegas membantah isu tersebut.
Ia menyebut Rusia tidak memiliki rencana untuk mencopotnya Zelensky dari kursinya, apalagi melakukan pembunuhan.
"Tidak, ini tidak benar," tegas Peskov saat sesi wawancara dengan penyiar Prancis LCI.
Dia juga bersikeras bahwa perubahan rezim di negara tetangga itu bukan salah satu tujuan operasi militer Rusia yang sedang berlangsung.
"Zelensky adalah Presiden Ukraina," kata Peskov.
Menurutnya, Rusia sama sekali tak bertujuan untuk menguasai Kiev.
Moskow hanya ingin Zelensky untuk menyetujui tuntutan yang diajukan delegasi Rusia selama negosiasi damai.
Sebelumnya, Rusia dikabarkan telah mengerahkan pasukan profesional dalam upaya pembunuhan Zelensky.
Pria 44 tahun yang kini menjadi maskot perang Ukraina tersebut menjadi target utama untuk memuluskan tujuan Rusia menguasai Kiev.
Dilansir TribunWow.com dari Fox News, Minggu (20/3/2022), Direktorat Intelijen Ukraina menyebutkan tentara bayaran tersebut diduga berasal dari perusahaan militer swasta Wagner Rusia.
Pasukan tersebut telah tiba di Ukraina pada hari Minggu dengan tujuan untuk membunuh pemimpin militer dan politik Ukraina.
"Kelompok militan lain yang terkait dengan Yevgeniy Prigozhin, seorang propagandis Rusia yang dekat dengan Putin dan pemilik Liga (Wagner), mulai tiba di Ukraina hari ini," kata Direktorat Intelijen Utama Kementerian Pertahanan Ukraina dalam sebuah postingan Facebook.
"Tugas utama para penjahat adalah melenyapkan pimpinan militer dan politik tertinggi Ukraina."
Direktorat menegaskan bahwa target utama tentara bayaran itu adalah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, dan Perdana Menteri Denys Shmyhal.
Selain itu juga Kepala Staf Kepresidenan Andrii Yermak, seorang produser film Ukraina dan pengacara yang menjabat sebagai kepala penasihat Zelensky.
"Putin secara pribadi memerintahkan serangan lain oleh salah satu dari beberapa proxy," bunyi keterangan Direktorat Intelejen Ukraina.
"Semua upaya sebelumnya telah berakhir dengan kegagalan dan penghapusan teroris."
Kementerian Pertahanan Ukraina selama berminggu-minggu membunyikan alarm tentang ribuan tentara bayaran Rusia dari perusahaan militer swasta Liga, sebelumnya dikenal sebagai PMC Wagner, datang ke Ukraina.
Adapun menurut menurut Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS), sejak didirikan pada tahun 2014, Grup Wagner telah dianggap sebagai kelompok proksi negara Rusia di luar negeri.
Kelompok itu didirikan oleh Dmitry Utkiny, seorang veteran perang Chechnya dan mantan anggota Direktorat Intelijen Utama, atau badan intelijen Rusia disingkat GRU.
Utkiny dan operator Grup Wagner lainnya berpartisipasi dalam pencaplokan Krimea oleh Rusia dari Ukraina pada tahun 2014.
Putin 3 Kali Gagal Lakukan Upaya Pembunuhan
Dikabarkan sebelumnya bahwa upaya pembunuhan Zelensky oleh tentara bayangan Rusia telah berhasil dihentikan.
Seorang pejabat di ibukota Kiev, menyebut adanya informasi yang diberikan oleh elemen-elemen dinas keamanan Rusia yang tak puas dengan pemerintahan Presiden Vladimir Putin.
Dilaporkan pula bahwa pasukan elit Chechnya dan tentara bayaran yang terkait dengan Grup Wagner telah dikirim ke ibu kota untuk menargetkan pemimpin Ukraina.
Dilansir metro.co.uk, Jumat (4/3/2022), Zelensky disebut berhasil menghindari tiga kali operasi pembunuhan terhadap dirinya.
Meski begitu, pihak Rusia disebut-sebut masih akan melakukan berkali-kali upaya yang sama untuk mencapai tujuannya.
Zelensky yang memimpin upaya perang dari Kiev, dianggap berbahaya lantaran telah menjadi simbol perlawanan Ukraina.
Mantan aktor berusia 44 tahun itu tetap bertahan di ibu kota, bahkan memposting video dirinya di tempat-tempat terkenal.
Dia telah secara terbuka mengakui bahwa dia adalah target nomor satu Rusia dan kemungkinan akan mengubah lokasinya secara teratur untuk menghindari deteksi lawan.
Pemerintah Barat sebelumnya mengatakan intelijennya melihat Kremlin telah menyusun target pembunuhan dengan profil tinggi di Ukraina.
Ratusan tentara terkait Wagner dikatakan masih berada di Kiev dan merencanakan serangan baru terhadap presiden minggu ini.
Tentara swasta bayangan itu memiliki hubungan khusus dengan Kremlin dan sebelumnya telah digunakan dalam operasi di luar negeri.
Sebanyak 400 penembak bayaran dikatakan telah didakwa membunuh 24 orang terkenal Ukraina, dan beberapa masih menunggu untuk menjadi sasaran dalam beberapa hari.
Para pembunuh berada di bawah tekanan untuk melakukan serangan dalam hitungan hari.
Meskipun rencana untuk keluar yang difasilitasi oleh pasukan khusus Rusia terhambat oleh kemajuan yang lambat dalam serangan di Kyiv.
Secara terpisah, para pejuang elite Chechnya juga berusaha untuk menembus tembok pertahanan di sekitar Zelensky.
Ribuan tentara telah dikerahkan untuk upaya perang oleh Ramzan Kadyrov, putra seorang panglima perang yang mewarisi kendali republik Rusia setelah pembunuhan ayahnya.
Pejuang dari unit pribadinya, Kadyrovtsy, dilaporkan tewas dalam upaya serangan di pinggiran Kiev. (TribunWow.com/Anung/Via)