Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Divonis Penjara Seumur Hidup, Tentara Rusia di Ukraina Hanya Diam dengan Ekspresi Datar

Seorang tentara Rusia berusia 21 tahun divonis hukuman penjara seumur hidup seusai membunuh warga sipil Ukraina.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
YouTube USA TODAY
Sersan Vadim Shyshimarin (21) dihadirkan langsung dalam persidangan di Kyiv/Kiev pada Jumat (13/5/2022) atas kasus kejahatan perang yang menjerat dirinya. 

"Saya diperintahkan untuk menembak," kata Shysimarin.

“Saya menembak satu (putaran) ke arahnya. Dia terjatuh. Dan kami terus berjalan.”

Sidang berikutnya dalam kasus ini akan berlangsung Kamis pukul 09:00GMT.

Jaksa Andriy Sinyuk mengatakan kepada wartawan setelah sidang hari Rabu bahwa dua saksi, termasuk salah satu tentara Rusia yang bersama Shysimarin pada saat kejadian, akan dibawa untuk bersaksi di pengadilan.

Senjata tentara juga akan diperiksa sebagai bagian dari penyelidikan.

Kremlin sebelumnya mengatakan tidak diberitahu tentang kasus tersebut, dengan mengatakan kemampuan Moskow untuk memberikan bantuan karena kurangnya misi diplomatik kami di sana juga sangat terbatas.

Namun, Rusia kini diyakini sedang mempersiapkan pengadilan kejahatan perang untuk tentara Ukraina.

Baca juga: Ukraina Rilis Foto dan Identitas Tentara Rusia Pelaku Rudapaksa dan Kekerasan di Bucha

Baca juga: Masih Muda, Ini Sosok Tentara Rusia yang Bergantian Rudapaksa Gadis Ukraina di Rumahnya

Pengakuan Shysimarin

Pengadilan kejahatan perang pertama kali digelar di Kiev, Ukraina pada hari ini, Jumat (13/5/2022).

Dilansir TribunWow.com dari The Guardian, Kamis (12/5/2022), sidang ini akan menjadi pengadilan kejahatan perang pertama sejak Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan invasi ke Ukraina.

Adapun jumlah kejahatan yang didaftarkan oleh jaksa penuntut umum Ukraina sudah melampaui 11.000 kasus.

Sementara, UNICEF melaporkan bahwa setidaknya 100 anak telah tewas dalam perang pada bulan April saja.

Diketahui, Shysimarin yang berpangkat sersan, diduga membunuh seorang warga sipil pada 28 Februari di desa Chupakhivka.

Ia tengah bertugas di wilayah Sumy di timur laut Ukraina ketika dituduh menembaki mobil sipil setelah konvoi kendaraan militernya diserang oleh pasukan Ukraina.

Dia kemudian mengemudikan mobil itu bersama empat tentara lainnya saat berusaha melarikan diri dari para pejuang Ukraina.

Shysimarin menembak mati pria tak bersenjata itu, yang sedang bersepeda dan berbicara di telepon.

Menurut pengakuannya kepada jaksa, Shysimarin diperintahkan oleh atasannya untuk membunuh warga sipil tersebut.

Sang atasan memintanya melenyapkan warga berusia 62 tahun itu karena takut keberadaan mereka dilaporkan pada tentara Ukraina.

"(Diperintahkan) untuk membunuh seorang warga sipil sehingga dia tidak akan melaporkan mereka ke pembela Ukraina," tutur jaksa.

Kejahatan dikatakan telah terjadi puluhan meter dari rumah korban dan dilakukan dengan menggunakan senapan AK-74.

Kasus itu minggu ini diajukan ke pengadilan pidana.

"Dia ada di sini (di Ukraina), kami menahannya," kata jaksa agung Ukraina, Iryna Venediktova, dari markas besarnya yang dijaga ketat di Kyiv, Selasa (10/5/2022).

Menurut seorang juru bicara kantor kejaksaan Ukraina, bukti-bukti yang akan memberatkan Shysimarin sudah terkumpul.

Ia pun terancam dijatuhi hukuman hingga 10-15 tahun atau penjara maksimal seumur hidup.

"Jaksa dan penyelidik SBU (dinas rahasia Ukraina) telah mengumpulkan cukup bukti keterlibatannya dalam pelanggaran hukum dan aturan perang yang dikombinasikan dengan pembunuhan berencana."

"Untuk tindakan ini, dia menghadapi 10 hingga 15 tahun penjara atau penjara seumur hidup," ungkap uru bicara kantor kejaksaan Ukraina.

Dua kasus lain kemungkinan akan disidangkan di pengadilan dalam beberapa hari, termasuk pengadilan in absentia terhadap Mikhail Romanov, seorang tentara Rusia yang dituduh melakukan pemerkosaan dan pembunuhan.

Dia dituduh membobol sebuah rumah pada bulan Maret di sebuah desa di wilayah Brovarsky dekat Kyiv.

Tentara itu dituding membunuh seorang pria kemudian berulang kali memperkosa istrinya sambil mengancam anak mereka dengan kekerasan dan senjata. (TribunWow.com/Anung/Via)

Berita terkait Konflik Rusia Vs Ukraina

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Konflik Rusia Vs UkrainaRusiaUkrainaVladimir PutinVolodymyr ZelenskyTentara
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved