Konflik Rusia Vs Ukraina
Cibir Tentara Ukraina yang Menyerah ke Rusia di Mariupol, Kadyrov: Mengapa Tidak Mati Saja?
Pimpinan Chechnya, Ramzan Kadyrov, menyindir pasukan Ukraina yang telah menyerah dari pabrik Azovstal di Mariupol.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Kadyrov menganggap penyerahan diri yang dilakukan tentara Ukraina tak sebanding dengan Rusia.
Menurutnya, Rusia tidak akan pernah membiarkan siapa pun memenangkan pertarungan melawannya.
"Kami akan melakukan apa saja untuk mewujudkan apa yang telah diumumkan presiden," pungkas Kadyrov.
Baca juga: Setelah Dievakuasi, 900 Prajurit Ukraina dari Mariupol akan Dikirim ke Penjara Koloni Rusia
Baca juga: Bandingkan Jumlah Korban Tewas, Wali Kota Mariupol Sebut Putin Lebih Jahat Dibanding Hitler
Nyatakan Rusia Perang Lawan NATO di Ukraina
Sebelumnya, Kadyrov menyatakan hal kontroversial mengenai perang Rusia dan Ukraina.
Ia menyebut konflik tersebut sejatinya adalah perang antara Rusia dengan aliansi NATO.
Kadyrov pun mengecam negara-negara NATO dan menuntut permintaan maaf dari Barat.
Baca juga: Puji Gadis Ukraina Cantik-cantik, Kadyrov Sebut Mereka Ditipu AS dan Kecewa karena Hal Berikut
Dilansir TribunWow.com dari media Rusia RIA Novosti, Rabu (18/5/2022), Kadyrov menuturkan pendapatnya soal perang Ukraina.
Ia terang-terangan mengatakan Rusia sedang bertempur melawan NATO.
"Hari ini kami tidak berperang melawan Ukraina, Bandera, kami berperang melawan NATO," kata Kadyrov, berbicara di acara maraton pendidikan New Horizons dari Komunitas Pengetahuan Rusia.
"NATO mempersenjatai mereka, Barat mempersenjatai mereka, tentara bayaran mereka ada di sana."
"Itulah mengapa tidak mudah bagi negara kita, tetapi ini adalah pengalaman yang sangat bagus. Kami akan membuktikan sekali lagi bahwa Rusia tidak dapat dikalahkan."
Di sisi lain, Kadyrov menyamakan tindakan NATO yang dituduhkannya sebagai praktik Satanisme.
Menurutnya, aliansi pakta pertahanan itu berusaha untuk menghapuskan budaya dan sejarah Rusia.
"Musuh utama negara kita adalah Satanisme. Dan mereka (negara-negara NATO - red.) melakukan segalanya untuk mencabik-cabik kita dan membunuh budaya kita, menghancurkannya sepenuhnya. Sehingga kita melupakan sejarah kita, pahlawan kita," kata Kadyrov.