Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Ungkit WHO yang Diam Tak Bereaksi saat Tentara Ukraina Gunakan RS untuk Kepentingan Militer

Pemerintah Rusia menyindir organsiasi kesehatan dunia yang bungkam tak bereaksi ketika tentara Ukraina memanfaatkan fasilitas publik untuk perang.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
Tangkapan Layar YouTube Aljazeera English
Kompleks Rumah Sakit Bersalin di Mariupol,Ukraina, mendapat serangan dari Rusia saat gencatan senjata seharusnya sudah dimulai, Rabu (9/3/2022). 

Namun, Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov dan kementerian pertahanan Rusia tidak segera menanggapi permintaan kantor berita Reuters untuk mengomentari laporan HRW.

Selama ini, Rusia terus membantah menargetkan warga sipil atau terlibat dalam kejahatan perang dan menuduh Ukraina melakukan kekejaman untuk menodai pasukannya.

Ditanya lebih luas tentang tuduhan kejahatan perang terhadap pasukan Rusia di Ukraina, Peskov sempat memberi keterangan kepada Reuters.

"Kami menganggap tidak mungkin dan tidak dapat diterima mengenai tudingan yang disebarkan seperti itu," kata Peskov.

"Banyak kasus yang dibicarakan Ukraina adalah palsu, dan yang paling mengerikan adalah rekayasa, seperti yang telah dibuktikan secara meyakinkan oleh para ahli kami." katanya.

HRW mengatakan telah mengunjungi total 17 desa dan kota kecil di wilayah Kyiv dan Chernihiv dan mewawancarai 65 orang antara 10 April dan 10 Mei, termasuk mantan tahanan, orang-orang yang mengatakan mereka selamat dari penyiksaan, keluarga korban dan saksi lainnya.

Laporan itu melangkah lebih jauh dari pernyataan yang dikeluarkan pada bulan April di mana HRW mengatakan telah mendokumentasikan“beberapa kasus pasukan militer Rusia yang melakukan pelanggaran hukum perang di wilayah yang dikuasai Rusia seperti Chernihiv, Kharkiv dan Kyiv.

“Berbagai kekejaman oleh pasukan Rusia yang menduduki bagian timur laut Ukraina pada awal perang itu menjijikkan, melanggar hukum, dan kejam,” kata Giorgi Gogia, direktur asosiasi Eropa dan Asia Tengah di Human Rights Watch.

“Pelanggaran terhadap warga sipil ini adalah kejahatan perang nyata yang harus segera diselidiki dan tidak memihak serta dituntut dengan tepat.”

Baca juga: Sama-sama Bersalah, Ukraina dan Rusia Disebut Pakai Senjata Terlarang, Lembaga HAM Beri Peringatan

Baca juga: Di Medsos Tersebar Bukti Kejahatan Perang Rusia? Ini Langkah yang Diambil Politisi AS

Adapun video singkat mengenai liputan investigasi HRW bisa disimak dalam video berikut ini:

Pelaku Kejahatan Perang Rusia Mengaku Bersalah

Seorang tentara Rusia berusia 21 tahun yang menghadapi pengadilan kejahatan perang pertama sejak Moskow menginvasi Ukraina telah mengaku bersalah.

Ia membenarkan kasus pembunuhan seorang warga sipil Ukraina berusia 62 tahun yang tak bersenjata di wilayah timur laut Sumy pada hari-hari awal invasi.

Pemuda 21 tahun bernama Sersan Vadim Shysimarin itu bisa dikenai hukuman penjara seumur hidup karena menembak kepala korban melalui jendela mobil yang terbuka.

Dilansir TribunWow.com dari Aljazeera, Rabu (18/5/2022), Shysimarin adalah seorang anggota unit tank Rusia yang ditangkap, diadili berdasarkan bagian dari KUHP Ukraina yang membahas hukum dan kebiasaan perang.

Halaman
1234
Sumber: TribunWow.com
Tags:
Konflik Rusia Vs UkrainaRusiaUkrainaVladimir PutinVolodymyr ZelenskyWHO
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved