Konflik Rusia Vs Ukraina
Invasi Rusia ke Ukraina Hari ke-86, Hancurnya Donbas hingga Tambahan Bantuan Internasional
Pertempuran di wilayah Donbas masih terus terjadi di hari ke-86 invasi Rusia ke Ukraina.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Pertempuran di wilayah Donbas masih terus terjadi di hari ke-86 invasi Rusia ke Ukraina.
Belum ada perkembangan signifikan terutama dalam upaya perdamaian antara dua negara yang berkonflik.
Namun, harapan mulai muncul bagi Ukraina karena Amerika Serikat dan koalisi G7 telah setuju untuk memberi tambahan bantuan kemanusiaan dan militer.

Baca juga: Tak Sebatas Donbas, Putin Diprediksi Terus Lakukan Penyerangan hingga Kuasai Kiev dan Moldova
Baca juga: Inggris Dukung Ukraina Rebut Kembali Wilayah Krimea dan Donbas yang Dikuasai Rusia sejak 2014
Dilansir TribunWow.com dari The Guardian, Jumat (20/5/2022), berikut rangkuman perang Rusia dan Ukraina di hari ke-86.
Kondisi Perang Rusia dan Ukraina
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan wilayah Donbas, di mana Rusia sekarang memusatkan upaya utamanya, telah benar-benar hancur.
"Ada neraka, dan itu tidak berlebihan," kata Zelensky dalam pidato malamnya.
"Pemboman dan penembakan kota-kota lain, serangan udara dan rudal tentara Rusia, semua ini bukan hanya permusuhan selama perang."
Mykhailo Podolyak, penasihat presiden utama Ukraina dan anggota tim perunding damai, menekankan gencatan senjata dengan Rusia tidak mungkin tanpa penarikan total pasukan Rusia.
Podolyak mengatakan Kyiv tidak tertarik pada 'Minsk' baru, mengacu pada perjanjian Minsk 2015, yang ditengahi oleh Prancis dan Jerman.
Perjanjian itu dibuat untuk mengamankan gencatan senjata antara pemerintah Ukraina dan separatis yang didukung Rusia di timur Ukraina.
Di sisi lain, Rusia mengatakan lebih lanjut 771 tentara Ukraina telah 'menyerah' di pabrik baja Azovstal yang dikepung Mariupol, sehingga jumlah total menjadi 1.730 minggu ini.
Sementara Komite Palang Merah Internasional mengatakan telah mulai mendaftarkan tawanan perang Ukraina yang meninggalkan pabrik.
Tidak jelas berapa banyak yang tersisa di pabrik.
Padahal, lebih dari satu juta pengungsi Ukraina telah kembali ke rumah, menurut duta besar Kyiv untuk Inggris, Vadym Prystaiko.