Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Sebut Putin Berbau Aneh, Mantan Penasihat Donald Trump Ungkap Kejanggalan saat Hadiri Pertemuan

Analis Rusia dari Amerika Serikat, Fiona Hill, telah mengungkapkan rincian baru tentang pertemuannya di masa lalu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Rekarinta Vintoko
(AFP/Alexei Druzhinin/SPUTNIK)
Presiden Rusia Vladimir Putin berpidato di negara tersebut terkait wabah Virus Corona di kediaman Novo-Ogaryovo di luar Moskow pada 25 Maret 2020. Terbaru, analis asal AS beberkan kejanggalan saat pernah bertemu Putin, Kamis (19/5/2022). 

TRIBUNWOW.COM - Analis Rusia dari Amerika Serikat, Fiona Hill, telah mengungkapkan rincian baru tentang pertemuannya di masa lalu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Mantan penasihat Presiden AS ke-45, Donald Trump, itu menyinggung mengenai bau badan Putin dan kejanggalan lain dari pria 69 tahun itu.

Penuturan Hill menguatkan spekulasi bahwa Putin tidak sedang berada dalam kondisi yang prima.

Foto Presiden Rusia Vladimir Putin saat memancing di sebuah danau di Siberia di tahun 2017.
Foto Presiden Rusia Vladimir Putin saat memancing di sebuah danau di Siberia di tahun 2017. (AFP Photo/ Sputnik/Alexey Nikolsky)

Baca juga: Harus Jalani Operasi Mengeluarkan Cairan dari Perut, Kesehatan Putin Dikabarkan Memburuk

Baca juga: Disebut Lakukan Tugas Rendahan, Putin Terlibat Langsung Intruksikan Strategi Perang Rusia di Ukraina

Dilansir TribunWow.com, spesialis urusan luar negeri, yang juga pernah bertugas di bawah presiden AS George W Bush dan Barack Obama itu mengatakan kepada program Desert Island Discs BBC tentang pertemuannya dengan Putin.

"Saya duduk di sebelahnya dan saya berpikir, 'Mengapa saya duduk di sebelahnya?', apakah karena mereka mengira saya 'M' seperti Judi Dench," kata Hill, mengacu pada atasan dalam film James Bond dari dinas intelijen fiksional MI6.

"Saat saya memperhatikan setelan jasnya, salah satu setelan yang dirancang dengan baik, terlihat cara nadi kecil berdenyut di sisi kiri wajahnya," tambahnya.

Dikutip dari Independent, Kamis (19/5/2022), Hill melanjutkan dengan mengingat jam tangan sangat mahal yang dipakai oleh Putin, serta kebutuhannya akan kacamata.

Diduga agar terlihat tetap bugar di masa tua, Putin tak pernah tampil berkacamata.

Namun Hill menilai Putin perlu benda tersebut karena tulisan yang dicetak untuk sang presiden begitu besar hingga terlihat olehnya.

"Dia benar-benar bisa melakukannya dengan kacamata," beber Hill.

"Aku bisa membaca semuanya, kartu yang memberitahunya siapa dan apa yang harus dia katakan dan hal-hal seperti ini."

Kemudian, Hill menyinggung kejanggalan yang baru disadarinya kemudian.

"Sekarang, ini terdengar sangat aneh, tetapi saya dapat mencium bahwa dia (Putin) seperti baru saja disterilkan/ dibersihkan," sebut Hill.

"Dia tidak memakai cologne, tapi sepertinya dia baru saja keluar dari kamar mandi persiapan khusus atau semacamnya, pada saat itu.”

“Semua ini dipentaskan. Setiap elemen kecil ini dipentaskan. Ini adalah sebuah pertunjukan,” kenangnya.

Tidak jelas kapan tepatnya pertemuan itu terjadi, meskipun Hill mengatakan ketika itu dia bekerja di perwira intelijen nasional AS dari 2006 hingga 2009.

Laporan baru-baru ini menunjukkan bahwa Putin mengalami sakit yang cukup parah, seperti yang dikatakan mantan mata-mata Inggris Christopher Steele kepada Sky News pada akhir pekan.

“Tentu saja, dari apa yang kami dengar dari sumber di Rusia dan di tempat lain, Putin sebenarnya sakit parah,” kata Stelee.

Namun hingga kini, Rusia terus membantah klaim tersebut.

Baca juga: Operasi Kanker, Putin akan Serahkan Rusia ke Tangan Mantan KGB Arsitek Perang Ukraina

Baca juga: Kepercayaan Diri Putin Disebut Mulai Menghilang, Disesatkan Para Jenderal tentang Keadaan Perang

Dua Penyakit Putin

Sebelumnya, Putin dikabarkan menderita penyakit mematikan yang mempengaruhi keputusannya untuk menginvasi Ukraina.

Sejumlah ahli melihat kondisi tersebut dari kejanggalan sikap dan penampilan di depan publik baru-baru ini.

Pria 69 tahun itu dikabarkan tampak lebih lesu dengan tubuh yang terlihat menggembung.

Dilansir TribunWow.com dari The Sun, Jumat (1/4/2022), Putin yang selama ini menunjukkan citra sebagai pria kuat, telah berubah secara dramatis dalam beberapa tahun terakhir.

Penyelidikan terbaru telah mengungkapkan bahwa sang presiden terus-menerus ditemani oleh seorang dokter yang berspesialisasi dalam kanker tiroid.

Laporan oleh media investigasi Proekt, menyatakan bahwa ahli bedah Yevgeny Selivanov, dari Rumah Sakit Klinik Pusat Moskow, telah terbang menemui Putin tidak kurang dari 35 kali di resor Laut Hitam Sochi.

Yevgeny Selivanov diketahui merupakan dokter yang memiliki keahlian di bidang kanker tiroid.

Penemuan ini mendukung teori baru-baru ini bahwa Putin menyatakan perang ketika dia menderita masalah medis yang disembunyikan dari orang-orang Rusia.

Sementara pada November 2020, analis politik Valery Solovei mengungkapkan teori penyakit kanker dan Parkinson yang diderita Putin hingga perlu menjalani operasi darurat.

"Yang satu bersifat psiko-neurologis, yang lain adalah masalah kanker," ujar Solovei.

"Jika ada yang tertarik dengan diagnosis pasti, saya bukan dokter, dan saya tidak punya hak etis untuk mengungkapkan masalah ini."

"Diagnosis kedua jauh, jauh lebih berbahaya daripada diagnosis yang disebutkan pertama karena Parkinson tidak mengancam keadaan fisik, tetapi hanya membatasi penampilan publik."

Dia menambahkan bahwa Putin telah menjalani operasi, sedangkan sumber lain membenarkan dan mengklaim operasi itu untuk mengangkat kanker perut.

Sebuah rekaman video menunjukkan kaki dan jari-jari Putin bergerak terus-menerus, yang mendukung teori Parkinson.

Putin juga menderita batuk-batuk selama pertemuan yang disiarkan televisi.

Selain dokter Selivanov, pemimpin Rusia itu juga diikuti oleh seorang ahli bedah saraf.

Ahli bedah tersebut adalah Alexey Shcheglov yang terus mengikuti Putin dalam setiap acara publik dan sempat ikut terfoto.

Ia dipandang sebagai dokter yang antara lain dapat mendeteksi penyakit pada kelenjar tiroid, termasuk masalah onkologis.

Ada spekulasi luas di Barat bahwa Putin memiliki masalah medis yang serius ketika ia melancarkan perang di Ukraina yang diperkirakan menewaskan 17.000 tentara Rusia.

Diduga, sikap Putin yang dinilai tergesa-gesa merupakan dampak dari penyakit fatal yang dideritanya. (TribunWow.com/Via)

Berita terkait Konflik Rusia Vs Ukraina

Tags:
Konflik Rusia Vs UkrainaRusiaUkrainaVladimir PutinVolodymyr ZelenskyDonald TrumpAmerika Serikat
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved