Konflik Rusia Vs Ukraina
Tak Boleh Ditukar, Rusia Ungkap Nasib Pejuang Batalyon Azov yang Dievakuasi dari Mariupol
Setelah dievakuasi dari pabrik baja Azovstal Mariupol, Ukraina, para pejuang Batalyon Azov tak bisa ditukar dengan tawanan perang Rusia.
Editor: Atri Wahyu Mukti
Kota pelabuhan terkenal di Ukraina itu jatuh ke dalam kendali penuh Rusia.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyampaikan bahwa negosiasi berhasil menyelamatkan lebih dari 260 kombatan tersebut.
Namun para kombatan mesti dibawa Rusia ke teritori yang dikuasai separatis Republik Rakyat Donetsk.
Para kombatan Ukraina yang dievakuasi dari Azovstal dibawa menggunakan bus.
Sebagian mereka dalam kondisi luka parah.
Wakil Menteri Pertahanan Ukraina Anna Malyar menyampaikan bahwa 53 kombatan yang luka serius dibawa ke Novoazovsk untuk mendapatkan perawatan.
Sementara itu, sejumlah 211 kombatan lain dievakuasi ke Olenivka.
Baca juga: Media Inggris Sebut Ukraina Hindari Pakai Kata Menyerah soal Evakuasi Pasukan di Azovstal
Hingga berita ini diturunkan, belum jelas status para kombatan itu apakah dijadikan tawanan perang oleh Rusia. Kiev sendiri mengaku akan berupaya memulangkan para kombatan itu.
“Ukraina butuh para pahlawan Ukraina untuk tetap hidup. Itulah prinsip kami,” kata Zelenskyy dikutip Associated Press.
“Militer dan intelejen kami telah memulai operasi untuk menyelamatakan para penjaga Mariupol. Kerja untuk memulangkan mereka akan berlanjut, ini butuh waktu,” lanjutnya.
(Tribunnews.com/Yurika)
Berita terkait Konflik Rusia Vs Ukraina
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Rusia: Pejuang Batalyon Azov di Mariupol Tak Boleh Ditukar, Tapi Harus Diadili