Konflik Rusia Vs Ukraina
Sosok Diduga Orang Dalam Pemerintahan Rusia Ungkap Putin Lakukan Operasi Perut
Saat melakukan operasi perut, Putin diduga memanfaatkan teknologi deepfake untuk menghadiri sebuah rapat daring.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Pada Jumat (13/5/2022) lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin sempat terekam menghadiri rapat virtual dengan dewan keamanan Rusia.
Sebuah akun di sosial media (sosmed) menyebut rapat tersebut telah direkayasa oleh pemerintah Rusia.
Menurut keterangan akun itu, pada saat rapat itu dilakukan, Putin sebenarnya sedang menjalani operasi di bagian perut.
Baca juga: 5 Fakta Evakuasi Tentara di Mariupol, Ukraina Hindari Kata Menyerah hingga Nasib Para Prajurit Azov
Baca juga: Isi Wawancara Jurnalis Ukraina dan Tentara Rusia, Komandan Pasukan Putin Bunuh Bawahan yang Terluka
Dikutip TribunWow.com dari Thesun.co.uk, akun sosmed tersebut diketahui dijalankan oleh sosok yang diduga orang dalam pemerintahan Rusia.
Berdasarkan keterangan akun itu, bagian awal sudah direkam lebih dulu sebelum Putin menjalani operasi.
Sementara itu bagian penutup direkayasa menggunakan komputer dan teknologi deepfake.
Akun tersebut mengatakan, pada 12 Mei hingga 13 Mei kemarin, Putin menjalani operasi untuk menghilangkan cairan di bagian perutnya.
"Prosedur (operasi) berjalan baik tanpa komplikasi," kata akun itu.
Namun belum diketahui apakah operasi perut itu adalah bagian dari pengobatan kanker atau bukan.
Baca juga: Bandingkan Jumlah Korban Tewas, Wali Kota Mariupol Sebut Putin Lebih Jahat Dibanding Hitler
Sebelumnya, media asal Inggris The Sun menyoroti penampilan Presiden Rusia Vladimir Putin saat mengadakan rapat virtual pada Jumat (13/5/2022).
Pada pertemuan tersebut, Vladimir Putin mengadakan rapat bersama dewan keamanan Rusia.
The Sun menyebut, kepala Vladimir Putin tampak bengkak, ketika menghadiri rapat daring tersebut.
The Sun juga memberitakan beredar rumor kepala Putin tampak seperti diedit atau dipasang ke badannya.
Dalam pertemuan itu, Putin juga berbincang dengan Kanselir Jerman, Olaf Scholz tentang konflik di Ukraina.
Pada kesempatan tersebut, Putin menjelaskan kepada Scholz tentang tujuan operasi militer Rusia adalah untuk melindungi masyarakat di Donbass.
Putin juga menginfokan adanya warga sipil yang ditahan di pabrik baja Azovstal oleh tentara Ukraina.
Di sisi lain, sebuah media asal Amerika Serikat (AS) mengklaim memiliki sebuah rekaman suara dari seorang oligarki kolega Presiden Rusia Vladimir Putin.
Di dalam rekaman suara tersebut, sang oligarki menjelaskan soal kondisi kesehatan Putin yang memburuk.
Disebutkan Putin tengah menderita kanker darah.
Baca juga: VIDEO AS Uji Coba Senjata Hipersonik Teknologi Paling Canggih, Tiru Rusia tapi Masih Kalah Kekuatan
Dikutip TribunWow.com dari Sky News, rekaman suara ini diterima oleh majalah New Lines yang berbasis di Washington, AS.
Sementara itu grup jurnalis investigatif Bellingcat menginfokan bahwa badan intelijen Rusia alias FSB baru saja mengirimkan sebuah memo rahasia ke para pimpinan regional FSB.
Info ini disampaikan oleh Christo Grozev selaku kepala investigasi di Bellingcat.
Menurut keterangan Grozev, memo itu menginstruksikan para pimpinan FSB regional agar tidak memercayai rumor miring tentang kondisi kesehatan Putin.
"Para direktur turut diinstruksikan untuk menyingkirkan segala rumor terkait yang dapat menyebar di tubuh FSB," ujar Grozev.
Grozev menyampaikan, di sebuah unit FSB, memo rahasia ini justru semakin meyakinkan para anggota intelijen bahwa Putin benar-benar menderita sakit keras.
Sebelumnya, rumor miring mencuat seusai Presiden Rusia Vladimir Putin tidak menghadiri pertandingan hoki yang rutin diadakan tiap tahun di Kota Sochi.
Pada pertandingan hoki yang rutin diadakan tiap bulan Mei tersebut, Putin hanya mengirimkan sebuah video berisi pesan darinya.
Pertandingan hoki ini diketahui melibatkan pejabat-pejabat pemerintahan tingkat tinggi.
Dikutip TribunWow.com dari Thesun.co.uk, Putin biasanya pasti hadir dalam pertandingan hoki tersebut.
"Pasti ada yang salah sehingga dia (Putin) tidak hadir," ujar sebuah sumber di Moskow.
Dalam video yang dikirimkan oleh Putin, The Sun menyoroti fisik sang Presiden Rusia tersebut.
Menurut pengamatan The Sun, ada bercak hitam di pipi Putin.
Bercak hitam tersebut tampak ditutupi oleh makeup.
Pada Mei 2021 silam, Putin sempat menyampaikan bahwa bermain hoki membuatnya panjang umur.
Putin sendiri akan memasuki usia 70 tahun di bulan Oktober 2022 mendatang.
Sebelumnya, bahasa tubuh Presiden Rusia Vladimir Putin disebut terlihat lemah pada saat menghadiri parade hari kemenangan di Moskow, Senin (9/5/2022).
Putin disebut terlihat seperti pejantan yang terkepung.
Bahkan pakar bahasa tubuh Judy James menyamakan bahasa tubuh Putin dengan seorang nenek-nenek lanjut usia yang saat parade duduk di samping Putin.
Dikutip TribunWow.com dari Sky News, seperti yang diketahui pada acara perayaan hari kemenangan di Moskow, terdapat seorang nenek tua duduk di samping kanan Putin sambil membawa tongkat.
"Dia (Putin) terlihat paling mirip dengan nenek-nenek yang duduk di sampingnya - dia (Putin) memiliki pose yang serupa dengannya (nenek-nenek)," ujar Judy.
Judy lalu menyoroti Putin yang mengenakan selimut untuk menutupi lututnya.
Menurut Judy, hal tersebut semakin mengikis imej pria tangguh pada diri Putin.
Judy menyampaikan, sangat tidak biasa Putin menampilkan gestur tubuh yang lemah.
Lalu Judy menyoroti wajah Putin yang tampak membengkak dan cara jalan Putin yang terlihat tak stabil.
"Dia tampak hampir tidak bisa mengontrol sisi kanan wajahnya," ujar Judy.
Namun Judy menyebut, ketika Putin terlihat lemah justru saat ini lah Putin semakin berbahaya.
"Ketika (pria) alpha menunjukkan kelemahan, saat itu lah dia paling berbahaya," kata Judy.
Judy juga menilai Putin tampak marah ketika membicarakan apa yang negara-negara barat telah perbuat kepada Rusia.
Diketahui, gosip dan rumor seputar Presiden Rusia Vladimir Putin menderita penyakit telah santer beredar sejak Rusia menginvasi Ukraina pada akhir Februari 2022.
Baca juga: Ini Pengakuan Pengacara di Ukraina yang Dampingi Tentara Rusia terkait Kasus Kejahatan Perang
Rumor sakitnya Putin ini kembali mencuat bertepatan dengan momen parade hari kemenangan Rusia yang digelar di Moskow, Senin (9/5/2022).
Pada parade tersebut, Putin terekam menggunakan selimut penghangat sembali menonton parade pasukan militer Rusia.
Dikutip TribunWow.com, momen ini turut menjadi sorotan media asal Inggris Thesun.co.uk.
Diketahui suhu Moskow pada saat itu adalah sembilan derajat celsius.
Pada foto dan video yang beredar, di antara orang-orang di sekitarnya, hanya Putin yang mengenakan selimut penghangat.
Awalnya Putin tidak menggunakan selimut tebal tersebut, ia hanya meletakkan selimut itu di sampingnya.
Namun seusai pidato selama 11 menit, Putin yang kembali duduk di kursinya tampak menggunakan selimut tebal tersebut yang terekam menutupi lututnya.
Mantan diplomat Inggris, Sir Tony Brenton menyebut penampakan Putin menggunakan selimut saat menyaksikan parade hari kemenangan adalah suatu detail yang menarik.
"Terdapat rumor Putin menderita sakit, yang mana tentu tidak diakui oleh Kremlin," ujar Tony.
Sebelumnya, sejumlah ahli dan pakar sempat ramai membicarakan penampakan terbaru Presiden Rusia Vladimir Putin.
Pada Kamis (21/4/2022) beredar rekaman Putin sedang berbincang empat mata bersama Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu.
Penampakan Putin pada saat berbincang dengan Shoigu disebut mengkhawatirkan dan menunjukkan tanda-tanda orang sakit keras.
Dalam kanal YouTube AFP News Agency tampak Putin duduk bersandar di kursinya.
Ia juga terekam memegangi meja berukuran kecil yang berada di tengah.
Dikutip TribunWow.com dari Thesun.co.uk, beberapa ahli bahasa tubuh menyoroti bagaimana kaki Putin beberapa kali terekam tak bisa diam.
Mereka juga melihat Putin tampak kelelahan dan terus bersandar di kursi saat berbicara dengan Shoigu.
Professor Erick Bucy, seorang ahli bahasa tubuh dari Universitas Teknik Texas menyebut, kesehatan Putin tampak menurun drastis dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
"Ini bukan potret Putin yang sehat, tetapi potret yang tampak semakin lemah dan nyaris tidak bisa berdiri tegak di meja konferensi kecil," ujar Prof Erick.
"Kaki Putin juga terlihat begitu kurus, seolah-olah ia menderita kehilangan berat badan atau penurunan massa otot dari penyakit yang tidak diumumkan."
Prof Erick tak luput turut menyoroti kondisi wajah Putin yang menurutnya tampak membengkak.
Kemudian Prof Erick melihat Putin tampak berusaha menghindari kontak mata dengan Shoigu.
Ia menyebut tingkah Putin menunjukkan tanda-tanda seorang pria yang ketakutan, kurang percaya diri, hingga tidak merasa nyaman.
Sementara itu, juru bicara Kremlin, Dmytri Peskov telah menjawab laporan investigasi soal kondisi kesehatan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Hal ini menyusul ramainya isu bahwa Putin menderita kanker tiroid dan penyakit gangguang syaraf.
Dikabarkan kondisi kesehatan Putin yang kritis membuatnya tergesa-gesa melakukan invasi ke Ukraina.
Dilansir TribunWow.com dari The Moscow Times, Sabtu (2/4/2022), Kremlin membantah bahwa Putin telah menjalani operasi untuk kanker tiroid.
Meski sebuah laporan investigasi memantik kecurigaan atas kunjungan seorang ahli bedah rumah sakit presiden ke kediamannya di Laut Hitam.
Laporan itu mengatakan sekelompok besar dokter termasuk ahli bedah kanker tiroid telah menemani Putin dalam perjalanannya ke resortnya di kota Sochi sejak tahun 2016 hingga 2019.
Outlet investigasi Rusia Proekt, mencocokkan tanggal kunjungan resmi Putin ke Sochi dan ketidakhadirannya dengan kontrak akomodasi hotel lokal yang diterbitkan di situs web pengadaan pemerintah.
Laporan itu mencatat rata-rata lima dokter telah menemani Putin pada 2016 hingga 2017 dan sembilan dokter pada 2019.
"Selama 23 tahun pemerintahan Putin, negara itu tidak tahu kebenaran tentang kondisi fisik dan emosional orang yang memerintahnya," kata pemimpin redaksi Proekt, Roman Badanin dalam sebuah video.
"Kami dapat menegaskan bahwa dengan masa jabatan presiden saat ini, pemimpin Rusia tidak dalam kondisi kesehatan yang baik," imbuhnya.
Menurut penyelidikan Proekt, sekelompok dokter, perawat, dan eksekutif rumah sakit presidensial diduga telah melakukan operasi pada Putin sekitar bulan November 2016.
Setidaknya dua anggota tim medis yang terlibat dilaporkan telah mendapat promosi.
Proekt melaporkan bahwa tim tersebut terdiri dari ahli bedah saraf rumah sakit presiden dan staf lainnya bergabung dengan Putin untuk mengobati kemungkinan kambuhnya trauma.
Proekt mengatakan catatan menunjukkan seorang ahli bedah yang berspesialisasi dalam kanker tiroid telah menghabiskan 166 hari di Sochi antara 2016 dan 2019.
Ini adalah periode terlama yang dihabiskan di sana oleh seorang dokter rumah sakit kepresidenan dengan pengecualian dokter telinga, hidung dan tenggorokan yang kunjungannya berjumlah 282 hari.
Laporan Proekt tidak secara langsung menyatakan apakah Putin didiagnosis menderita kanker atau penyakit lainnya.
Namun, Dmitry Peskov terang-terangan membantah laporan yang menunjukkan bahwa Putin telah menjalani operasi kanker tiroid.
"Fiksi dan ketidakbenaran," kata Peskov seperti dikutip oleh jurnalis veteran Alexei Venediktov di saluran aplikasi perpesanan Telegram-nya.
"Apakah saya memahami dengan benar bahwa Vladimir Putin tidak menderita kanker?," tanya Venediktov menindaklanjuti.
"Benar," tegas Peskov. (TribunWow.com/Anung/Via)