Konflik Rusia Vs Ukraina
5 Fakta Evakuasi Tentara di Mariupol, Ukraina Hindari Kata Menyerah hingga Nasib Para Prajurit Azov
Seusai menyerah pada Senin (16/5/2022), para prajurit Azov yang terjebak di Mariupol kini dibawa oleh tentara Rusia.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
Presiden Rusia Vladimir Putin pada beberapa minggu yang lalu mengeluarkan instruksi kepada pasukan militernya untuk memblokade pabrik baja Azovstal di Mariupol, Ukraina agar tidak ada yang bisa masuk dan keluar.
Namun Rusia juga telah menyampaikan bahwa warga sipil dibebaskan keluar dari Azovstal kapanpun mereka mau, begitu pula dengan kombatan yang memilih untuk menyerah.
Sementara itu, kelompok prajurit neo Nazi Ukraina bernama resimen Azov yang ada di Azovstal tegas menolak untuk menyerah kepada Rusia.
Dikutip TribunWow.com dari rt.com, pernyataan ini disampaikan oleh prajurit Azov bernama Ilya Samoylenko.
Pada Minggu (8/5/2022), di hadapan para jurnalis, Ilya menyebut opsi menyerah sama sekali tidak dapat diterima.
Menurut Ilya, menyerah kepada tentara Rusia sama saja dengan memberikan hadiah untuk musuh.
Ilya menyampaikan, resimen Azov hanya bersedia meninggalkan Azovstal jika mereka dievakuasi oleh pemerintah Ukraina atau bantuan dari negara lain.
Menurut penuturan Ilya, para prajurit Ukraina yang terkurung di Azovstal sudah tidak lagi memiliki senjata yang memadai untuk melakukan perlawanan.
Meskipun memiliki persediaan makanan dan minuman, mereka mengakui tak akan bisa memberikan perlawanan kepada para tentara Rusia.
Ilya menyebut ada ratusan tentara Ukraina dalam kondisi terluka masih terkurung di Azovstal.
Mereka menunggu bantuan dari pemerintah Ukraina untuk melakukan evakuasi.
"Kami akan terus berperang selama kita masih hidup," ujar Wakil Komandan Resimen Azov, Sviatoslav Palamar.
5. Pamer Pencapaian Bunuh Ribuan Tentara Rusia
Komandan Azov, Denys Prokopenko mengatakan dalam sebuah video bahwa dirinya dan pasukannya telah melaksanakan perintah serta mencapai tujuan menahan agresi tentara Rusia.
Wakil Komandan Azov, Kapten Svyatoslav Palamar sebelum evakuasi menyatakan bahwa mereka lelah tetapi tidak patah semangat.
Dulu Kapten Palamar sempat menjelaskan dirinya dan pasukannya bertahan di Azovstal karena perintah yang diberikan.
"Jumlah pembunuhan kami di Azovstal ini sekira 2.500 tentara Rusia tewas, sekira lima ribu luka-luka," ujar Kapten Palamar mengungkapkan pencapaiannya. (TribunWow.com/Anung/Via)