Terkini Daerah
Sang Sopir Akui Ngantuk Kendarai Bus hingga Terjadi Kecelakaan di Tol Mojokerto, Potensi Tersangka
Sang sopir yang mengemudikan bus pariwisata di Tol Surabaya-Mojokerto mengaku sedang mengendarai dengan keadaan mengantuk.
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Sang sopir yang mengemudikan bus pariwisata (PO Ardiansyah) di Tol Surabaya-Mojokerto hingga terjadi kecelakaan mengaku sedang mengendarai dengan keadaan mengantuk.
Hingga akhirnya terjadi kecelakaan maut di kilometer 712.400/A, Senin (16/5/2022).
Oleh karena itu, sang sopir kini berpotensi menjadi tersangka kasus laka lantas.
Diketahui bus pariwisata tersebut membawa 25 orang rombongan yang berasal dari Kecamatan Benowo, Surabaya, Jawa Timur.
Rombongan tersebut baru melakukan perjalanan wisata dari kawasan Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah, sejak Sabtu (14/5/2022) kemarin.

Baca juga: UPDATE Kecelakaan Maut Bus Ardiansyah di Tol Mojokerto, Korban Tewas Jadi 14 Orang, Ini Kronologinya
Namun nahas, bus yang membawa rombongan tersebut harus mengalami kecelakaan dan mengakibatkan sebanyak 15 orang meninggal dunia.
Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta mengungkapkan, sopir bus berpotensi menjadi tersangka dalam kasus kecelakaan ini.
Status hukum terhadap sopir bus tersebut didasarkan pada informasi awal keterangan dari si sopir yang telah dilakukan proses pemeriksaan awal.
Yakni pengakuan sang sopir yang menyebut dirinya dalam keadaan mengantuk saat mengemudikan bus.

Baca juga: Kesaksian Warga Lihat Detik-detik Kecelakaan Maut di Karawang, Ini Daftar Korban Luka hingga Tewas
Meski demikian Nico menyebut pihaknya akan terus mendalami kasus kecelakaan ini.
"Betul, sopir berpotensi jadi tersangka, karena menyebabkan kecelakaan hingga meninggal dunia."
"Kami pastikan, yang bersangkutan (sopir) mengakui sementara mengantuk, tapi kami masih akan mendalami kecelakaan tersebut," kata Nico dilansir Tribun Jatim, Senin (16/5/2022).
Penyebab Kecelakaan
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto mengungkap, penyebab kecelakaan tunggal tersebut karena kesalahan manusia (human error).
Human error yang dimaksud, diduga sopir yang mengemudikan bus tersebut, dalam keadaan lelah sehingga menyebabkan kondisi mengantuk.