Konflik Rusia Vs Ukraina
Badan Intelijen Rusia Sebar Memo Rahasia Bahas Rumor Putin Menderita Sakit Keras
Badan intelijen Rusia menyebarkan memo rahasia yang didalamnya membahas soal kondisi kesehatan Putin.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
Dalam kanal YouTube AFP News Agency tampak Putin duduk bersandar di kursinya.
Ia juga terekam memegangi meja berukuran kecil yang berada di tengah.

Dikutip TribunWow.com dari Thesun.co.uk, beberapa ahli bahasa tubuh menyoroti bagaimana kaki Putin beberapa kali terekam tak bisa diam.
Mereka juga melihat Putin tampak kelelahan dan terus bersandar di kursi saat berbicara dengan Shoigu.
Professor Erick Bucy, seorang ahli bahasa tubuh dari Universitas Teknik Texas menyebut, kesehatan Putin tampak menurun drastis dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
"Ini bukan potret Putin yang sehat, tetapi potret yang tampak semakin lemah dan nyaris tidak bisa berdiri tegak di meja konferensi kecil," ujar Prof Erick.
"Kaki Putin juga terlihat begitu kurus, seolah-olah ia menderita kehilangan berat badan atau penurunan massa otot dari penyakit yang tidak diumumkan."
Prof Erick tak luput turut menyoroti kondisi wajah Putin yang menurutnya tampak membengkak.
Kemudian Prof Erick melihat Putin tampak berusaha menghindari kontak mata dengan Shoigu.
Ia menyebut tingkah Putin menunjukkan tanda-tanda seorang pria yang ketakutan, kurang percaya diri, hingga tidak merasa nyaman.
Sementara itu, juru bicara Kremlin, Dmytri Peskov telah menjawab laporan investigasi soal kondisi kesehatan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Hal ini menyusul ramainya isu bahwa Putin menderita kanker tiroid dan penyakit gangguang syaraf.
Dikabarkan kondisi kesehatan Putin yang kritis membuatnya tergesa-gesa melakukan invasi ke Ukraina.
Dilansir TribunWow.com dari The Moscow Times, Sabtu (2/4/2022), Kremlin membantah bahwa Putin telah menjalani operasi untuk kanker tiroid.
Meski sebuah laporan investigasi memantik kecurigaan atas kunjungan seorang ahli bedah rumah sakit presiden ke kediamannya di Laut Hitam.
Laporan itu mengatakan sekelompok besar dokter termasuk ahli bedah kanker tiroid telah menemani Putin dalam perjalanannya ke resortnya di kota Sochi sejak tahun 2016 hingga 2019.
Outlet investigasi Rusia Proekt, mencocokkan tanggal kunjungan resmi Putin ke Sochi dan ketidakhadirannya dengan kontrak akomodasi hotel lokal yang diterbitkan di situs web pengadaan pemerintah.
Laporan itu mencatat rata-rata lima dokter telah menemani Putin pada 2016 hingga 2017 dan sembilan dokter pada 2019.
"Selama 23 tahun pemerintahan Putin, negara itu tidak tahu kebenaran tentang kondisi fisik dan emosional orang yang memerintahnya," kata pemimpin redaksi Proekt, Roman Badanin dalam sebuah video.
"Kami dapat menegaskan bahwa dengan masa jabatan presiden saat ini, pemimpin Rusia tidak dalam kondisi kesehatan yang baik," imbuhnya.
Menurut penyelidikan Proekt, sekelompok dokter, perawat, dan eksekutif rumah sakit presidensial diduga telah melakukan operasi pada Putin sekitar bulan November 2016.
Setidaknya dua anggota tim medis yang terlibat dilaporkan telah mendapat promosi.
Proekt melaporkan bahwa tim tersebut terdiri dari ahli bedah saraf rumah sakit presiden dan staf lainnya bergabung dengan Putin untuk mengobati kemungkinan kambuhnya trauma.
Proekt mengatakan catatan menunjukkan seorang ahli bedah yang berspesialisasi dalam kanker tiroid telah menghabiskan 166 hari di Sochi antara 2016 dan 2019.
Ini adalah periode terlama yang dihabiskan di sana oleh seorang dokter rumah sakit kepresidenan dengan pengecualian dokter telinga, hidung dan tenggorokan yang kunjungannya berjumlah 282 hari.
Laporan Proekt tidak secara langsung menyatakan apakah Putin didiagnosis menderita kanker atau penyakit lainnya.
Namun, Dmitry Peskov terang-terangan membantah laporan yang menunjukkan bahwa Putin telah menjalani operasi kanker tiroid.
"Fiksi dan ketidakbenaran," kata Peskov seperti dikutip oleh jurnalis veteran Alexei Venediktov di saluran aplikasi perpesanan Telegram-nya.
"Apakah saya memahami dengan benar bahwa Vladimir Putin tidak menderita kanker?," tanya Venediktov menindaklanjuti.
"Benar," tegas Peskov.
Baca juga: Putin Diisukan Menderita Kanker Ganas, Jadi Alasan Buru-buru Kerahkan Militer Rusia Invasi Ukraina
Baca juga: Kehidupan Pribadi Putin, Cerai dari Istri dan Pacari Gadis 30 Tahun Lebih Muda hingga Punya 4 Anak
Dua Penyakit Putin
Sebelumnya, Putin dikabarkan menderita penyakit mematikan yang mempengaruhi keputusannya untuk menginvasi Ukraina.
Sejumlah ahli melihat kondisi tersebut dari kejanggalan sikap dan penampilan di depan publik baru-baru ini.
Pria 69 tahun itu dikabarkan tampak lebih lesu dengan tubuh yang terlihat menggembung.
Dilansir TribunWow.com dari The Sun, Jumat (1/4/2022), Putin yang selama ini menunjukkan citra sebagai pria kuat, telah berubah secara dramatis dalam beberapa tahun terakhir.
Penyelidikan terbaru telah mengungkapkan bahwa sang presiden terus-menerus ditemani oleh seorang dokter yang berspesialisasi dalam kanker tiroid.
Laporan oleh media investigasi Proekt, menyatakan bahwa ahli bedah Yevgeny Selivanov, dari Rumah Sakit Klinik Pusat Moskow, telah terbang menemui Putin tidak kurang dari 35 kali di resor Laut Hitam Sochi.
Yevgeny Selivanov diketahui merupakan dokter yang memiliki keahlian di bidang kanker tiroid.
Penemuan ini mendukung teori baru-baru ini bahwa Putin menyatakan perang ketika dia menderita masalah medis yang disembunyikan dari orang-orang Rusia.
Sementara pada November 2020, analis politik Valery Solovei mengungkapkan teori penyakit kanker dan Parkinson yang diderita Putin hingga perlu menjalani operasi darurat.
"Yang satu bersifat psiko-neurologis, yang lain adalah masalah kanker," ujar Solovei.
"Jika ada yang tertarik dengan diagnosis pasti, saya bukan dokter, dan saya tidak punya hak etis untuk mengungkapkan masalah ini."
"Diagnosis kedua jauh, jauh lebih berbahaya daripada diagnosis yang disebutkan pertama karena Parkinson tidak mengancam keadaan fisik, tetapi hanya membatasi penampilan publik."
Dia menambahkan bahwa Putin telah menjalani operasi, sedangkan sumber lain membenarkan dan mengklaim operasi itu untuk mengangkat kanker perut.
Sebuah rekaman video menunjukkan kaki dan jari-jari Putin bergerak terus-menerus, yang mendukung teori Parkinson.
Putin juga menderita batuk-batuk selama pertemuan yang disiarkan televisi.
Selain dokter Selivanov, pemimpin Rusia itu juga diikuti oleh seorang ahli bedah saraf.
Ahli bedah tersebut adalah Alexey Shcheglov yang terus mengikuti Putin dalam setiap acara publik dan sempat ikut terfoto.
Ia dipandang sebagai dokter yang antara lain dapat mendeteksi penyakit pada kelenjar tiroid, termasuk masalah onkologis.
Ada spekulasi luas di Barat bahwa Putin memiliki masalah medis yang serius ketika ia melancarkan perang di Ukraina yang diperkirakan menewaskan 17.000 tentara Rusia.
Diduga, sikap Putin yang dinilai tergesa-gesa merupakan dampak dari penyakit fatal yang dideritanya. (TribunWow.com/Anung/Via)