Konflik Rusia Vs Ukraina
Pemerintah Rusia Kembali Ingatkan Ancaman Putin untuk Mereka yang Berani Ikut Campur di Ukraina
Pemerintah Rusia menegaskan kembali ancaman Putin kepada pihak-pihak yang berani mengintervensi konflik di Ukraina.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Sejak awal konflik Ukraina pada 24 Februari 2022, Presiden Rusia Vladimir Putin sempat mengeluarkan ancaman kepada mereka yang berani ikut camput menganggu operasi militer spesial Rusia di Ukraina.
Kini juru bicara Putin, Dmitry Peskov kembali mengingatkan ancaman tersebut pada Kamis (12/5/2022).
Peskov mengingatkan bahwa Putin tidak segan untuk mengambil tindakan tegas jika ada pihak yang ingin ikut campur dalam konflik di Ukraina.
Baca juga: Tembaki Lansia saat Korban Bersepeda, Ini Detail Kejahatan Perang Pertama Tentara Rusia yang Diadili
Baca juga: Penampakan Koran di Rusia saat Beritakan Hari Kemenangan, Sebut Pasukan Putin Selamatkan Dunia
"Pernyataan oleh presiden (Putin) sudah diketahui," ujar Peskov.
Dikutip TribunWow.com dari Tass.com, Peskov turut mengomentari potensi konflik langsung antara Rusia dan NATO.
Peskov menjelaskan, Rusia ingin menghindari konflik dengan NATO.
"Ini adalah yang ingin dihindari oleh semuanya," ujar Peskov mengomentari potensi konflik Rusia dan NATO.
Politisi Rusia menyebut NATO telah mempersiapkan Ukraina untuk melakukan serangan ke Rusia pada bulan Januari 2022 lalu.
Politisi bernama Vyacheslav Volodin menyebut, NATO telah mempersenjatai Ukraina jauh sebelum Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan operasi militer di Ukraina.
Menurut Volodin, operasi militer spesial yang dilakukan oleh Rusia justru berfungsi mencegah tragedi besar.
Dikutip TribunWow.com dari aljazeera.com, Volodin mengatakan bahwa keputusan NATO untuk mengirimkan senjata ke Ukraina dipengaruhi oleh Amerika Serikat (AS).
Volodin menyebut, AS menganggap masyarakat Ukraina layaknya barang habis pakai.
Pemerintah Rusia sendiri sempat menyebut pihaknya saat ini tidak hanya berperang melawan Ukraina.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan, kini Rusia turut memerangi negara-negara Anggota NATO lewat Ukraina.
Lavrov menilai Ukraina telah menjadi negara 'boneka' yang dipersenjatai oleh NATO untuk berperang melawan Rusia.