Konflik Rusia Vs Ukraina
Masyarakat Rusia Disebut Berpotensi Lakukan Pemberontakan pada 9 Mei jika Putin Ambil Kebijakan Ini
Seorang ahli menyebut ada kemungkinan rezim kekuasaan Putin akan digulingkan oleh masyarakat Rusia pada 9 Mei mendatang.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Belum lama ini negara-negara barat memprediksi bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin akan memobilisasi besar-besaran pasukan untuk menghadapi Ukraina.
Putin disebut-sebut akan mengumumkan hal ini pada 9 Mei 2022 mendatang yang merupakan hari perayaan kemenangan berakhirnya perang dunia kedua.
Seorang ahli soal Rusia bernama Kamil Galeev justru menyebut ada kemungkinan Putin akan digulingkan pada 9 Mei mendatang.
Baca juga: Putin Disebut telah Merasakan Kelemahan Barat sebelum Memulai Invasi Rusia ke Ukraina
Baca juga: Tinggalkan Mariupol, Pakaian Wanita Ukraina Dilucuti Tentara Rusia hingga Diancam Dikirimi Kepala
Dikutip TribunWow.com dari Thesun.co.uk, Kamil yang juga merupakan peneliti independen menyampaikan apabila Putin benar-benar melakukan mobilisasi, kemungkinan Putin digulingkan oleh tentara Rusia akan meroket.
Kamil menilai dari kebiasaan dan sikap Putin, ada 20 persen kemungkinan sang Presiden Rusia tersebut mengumumkan mobilisasi pasukan besar-besaran.
Menurut Kamil, deklarasi tersebut mungkin bisa berdampak positif terhadap imej Putin, namun di saat yang sama akan menjadi kesalahan fatal.
"Putin jelas dapat mendeklarasikan mobilisasi massa," kata Kamil.
Kamil menjelaskan, infrastruktur hingga militer Rusia saat ini sedang dalam kondisi tidak memadai untuk mengakomodasi kebijakan mobilisasi massa.
"Dalam kasus mobilisasi total, kita akan mendapati barak dan fasilitas latihan dipenuhi oleh jumlah besar orang yang tidak memiliki semangat tempur tinggi di bawah kepemimpinan yang lemah."
"Orang-orang tersebut tahu mereka akan dikirim ke Ukraina di mana mereka sangat mungkin terbunuh. Itu adalah situasi revolusioner."
Kamil mengatakan, saat ini kemungkinan masyarakat Rusia melakukan pemberontakan adalah 0 persen.
Namun apabila Putin mendeklarasikan mobilisasi massa, maka akan ada sangat banyak orang yang memiliki senjata berkeinginan untuk menggulingkan rezim kekuasaan Putin.
Media asal Rusia rt.com menyebut Ukraina menunjukkan tanda-tanda akan melakukan serangan balik berskala besar terhadap pasukan militer Rusia.
Pernyataan ini disampaikan oleh penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Alexey Arestovich pada Kamis (5/5/2022).
Arestovich menyebut serangan balik mungkin dilakukan setelah Ukraina menerima bantuan senjata dalam jumlah besar dari negara-negara barat.