Konflik Rusia Vs Ukraina
Proses Evakuasi di Pabrik Baja Mariupol, Pengungsi Ukraina: Kami Tidak Melihat Matahari Begitu Lama
Sejumlah warga sipil telah dievakuasi dari Mariupol ke wilayah yang dikuasai Rusia dan Ukraina setelah berminggu-minggu dikepung.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Sejumlah warga sipil telah dievakuasi dari Mariupol ke wilayah yang dikuasai Rusia dan Ukraina setelah berminggu-minggu dikepung.
Beberapa telah meninggalkan pabrik baja Azovstal, pertahanan terakhir pasukan Ukraina di kota yang signifikan secara strategis itu.
Proses penyelamatan warga ini dilakukan oleh tim gabungan setelah PBB turun tangan langsung dan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Baca juga: Perdebatan Sengit Sekjen PBB dan Menlu Putin, Rusia Tolak Mediasi hingga Kecam Etika Zelensky
Baca juga: Ditegur PBB, Putin Dikabarkan Akhirnya Setujui Gencatan Senjata untuk Evakuasi Penduduk di Mariupol
Dilansir TribunWow.com dari BBC, Senin (2/5/2022), Rusia mengatakan puluhan warga sipil telah tiba di sebuah desa yang dikuasainya.
Sementara Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan sekelompok besar juga sedang dalam perjalanan ke Zaporizhzhia, yang dikuasai Ukraina.
"Kelompok pertama sekitar 100 orang sudah menuju ke daerah yang dikendalikan. Besok [Senin] kita akan bertemu mereka di Zaporizhzhia," cuitnya di Twitter @ZelenskyyUa.
PBB mengkonfirmasi bahwa 'operasi lintas pengaman' telah mulai mengevakuasi warga pada hari Sabtu.
Tim ini terdiri keterlibatan relawan, PBB dan Palang Merah.
PBB tidak memberikan perincian di mana orang-orang dibawa atau berapa banyak yang telah pergi, dengan mengatakan bahwa informasi itu dapat membahayakan keselamatan operasi.
Rekaman Reuters dari kompleks menunjukkan proses evakuas warga sipil, terutama wanita dan anak-anak.
Mereka dibantu untuk berjalan di atas tumpukan puing-puing, dan naik bus dengan jendela yang hilang.
Seorang wanita dengan bayi berusia enam bulan mengatakan mereka telah terperangkap di pabrik baja selama dua bulan.
Wanita lain yang lebih tua mengatakan mereka sudah kehabisan makanan.
Pejabat Ukraina mengatakan penembakan Rusia dilanjutkan di pabrik baja setelah gencatan senjata singkat dilakukan hari Minggu.
Denys Shleha dari Garda Nasional Ukraina mengatakan sementara puluhan orang telah diselamatkan, beberapa ratus warga sipil, termasuk anak-anak, masih berada di bunker.